Museum Kedaton Sultan TernateMuseum Kedaton Sultan Ternate adalah museum peninggalan Kesultanan Ternate.[1] Museum ini berada di bukit Limau, jalan Sultan Khairun, Kelurahan Sao-sio, Ternate Utara, Ternate, Maluku Utara, Indonesia.[2] SejarahMuseum Kedaton Sultan Ternate dibangun pada 24 November 1813 oleh Sultan Muhammad Ali dengan luas bangunan 1500 meter kuadrat di tanah seluas 1,5 hektar.[3] Museum ini dibangun oleh seorang arsitektur dari Tiongkok.[4] Sejak tahun 1981, pengelolaan bangunan diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, walaupun dalam kesehariannya masih digunakan sebagai kediaman sultan.[3] Museum ini diresmikan oleh Menteri Kebudayaan pada tahun 1982.[3] KonstruksiMuseum Kedaton Sultan Ternate berbentuk segi delapan yang bentuknya menyerupai seekor singa yang sedang duduk dengan kedua kaki depannya menghadap ke laut dan gunung Gamalama sebagai latar belakangnya.[4] Museum ini memiliki koleksi benda geologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, filologi, teknologi, seni rupa, dan keramik.[1] Di museum ini terdapat peninggalan Kesultanan Ternate dan Eropa.[1] Peninggalan kesutanan ternate misalnya berupa mahkota, singgasana yang berwarna emas, peralatan perang, peralatan upacara adat dan upacara kesultanan dan Al-Quran tulisan tangan.[2] Mahota peninggalan Kesultanan Ternate tersebut memiliki rambut yang tumbuh setiap saat seperti rambut manusia.[4] Untuk memotong rambut yang tumbuh tersebut, diadakan upacara ritual istampa setiap hari raya Idul Adha.[4] Mahkota tersebut diperkirakan telah berumur 500 tahun sejak sultan Ternate yang pertama berkuasa.[4] Referensi
|