Muara Jalai, Kampar Utara, Kampar

Sejarah Desa

Muara Jalai
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenKampar
KecamatanKampar Utara
Kode pos
28461
Kode Kemendagri14.01.18.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas10 km²
Jumlah penduduk3830 jiwa
Kepadatan383jiwa/km²
Jumlah RT23
Jumlah RW11
Jumlah KK1296
Situs webhttps://desamuarajalai.website/
Peta
PetaKoordinat: 0°24′3.600″N 101°3′46.800″E / 0.40100000°N 101.06300000°E / 0.40100000; 101.06300000


Muara Jalai merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia.

Jauh sebelum Indonesia merdeka, terdapat sebuah perkampungan di Negeri Kampar (Kabupten Kampar) dibawah kenegerian Air tiris yakni Kampung Muara Jala. Kampung Muara Jalai adalah Kampung yang berbatasan langsung dengan Kenegerian Air tiris. Pada awalnya, Kampung Muara Jalai terbagi menjadi tiga wilayah bagian yaitu Muara Jalai, Sungai Tonang, dan Padang Tarap. Asal mulanya, kampung tersebut didiami oleh beberapa Suku. Suku pertama yang memasuki kampung tersebut adalah Suku Kampai yang awalnya datang ke Bukit Plambayan. Setelah itu diikuti oleh suku-suku lain diantaranya seperti Suku Domo, Suku Deliang dan Suku Piliang.

Penduduk Kampung tersebut sering mencari ikan di muara (Pertemuan Air Sungai Kampar dengan anak Sungai) untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari karena di muara tersebut terdapat sangat banyak ikan Jalai dan dipinggirnya ditumbuhi oleh sejenis tanaman Jalai yang juga dikonsumsi oleh penduduk sekitar. Karena penduduk sekitarselalu mencari ikan jalai dan tanaman jalai di Muara tersebut maka sejak saat itu penduduk sekitar memberi nama tempat tersebut dengan sebutan Muara Jalai yang hingga saat ini tempat tersebut dikenal sebagai Desa Muara Jalai. Semenjak dikukuhkan pada Tahun 1977, Desa Muara Jalai mempunyai Tiga Dusun yaitu, Dusun Muara Jalai, Dusun II Sungai Tonang, Dusun III Padang Tarap

Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 2001 Dusun II Sungai Tanang mengalami pemekaran menjadi sebuah Desa yang hingga saat ini dikenal dengan sebutan Desa Sungai Tonang dan semenjak saat itu Desa Muara jalai mempunyai 2 Dusun. Pada Tahun 2006 Dusun I Desa Muara jalai dimekarkan menjadi 3 (Tiga) Dusun dan Dusun Padang Tarap menjadi 2 (dua) Dusun sehingga hingga saat ini Desa Muara jalai mempunyai 5 Dusun yaitu:

  1. Dusun I Muara Jalai
  2. Dusun II Padang Tarap
  3. Dusun III Padang Tarap
  4. Dusun IV Padang Danting
  5. Dusun V Muara Jalai

Daftar Nama Kepala Desa dan Masa Jabatannya

Tabel Daftar Nama Kepala Desa
Nama Kepala Desa Tahun jabatan
H. Abdul Karim 1974 – 1980
H.M Syukur 1980 – 1989
H. Abdul Karim 1989 – 1997
Zulfahmi, S.sos 1997 – 1999
Mahmud, SH 1999 – 2007
Hasriman 2007 – 2008
Hasan Ramli, SH 2008 – 2015
Muhammad Yani HS 2015 – 2021
Fajrul Hapzi, S.Ip.,M.Si 2021 – 2027

Geografis Desa

Peta Batas Wilayah Desa Maura Jalai
Peta Batas Wilayah Desa Maura Jalai

Menurut data statistik Indeks Desa Membangun Tahun 2022, Desa Muara Jalai memiliki luas wilayah seluas 10 km2 dengan luas hutan desa seluas 0,2 km2. Kondisi tanah di Desa Muara Jalai cukup subur dan bagus, hal ini bisa dirasakan oleh masyarakat Muara Jalai yang mayoritas bekerja sebagai petani padi, sawit, karet, dan lainnya. Keadaan iklim di Desa Muara Jalai tidak terlalau panas dan tidak terlalu dingin, hal ini dikarenakan di Desa Muara Jalai masih terdapat pepohonan yang rindang seperti pohon kelapa, pinang, rambutan, durian, karet dan lainnya yang melindungi dan membuat daerah ini cukup sejuk. Jarak antara Desa Muara Jalai dengan ibu kota kecamatan berkisar sejauh 7 km, dengan ibu kota kabupaten bekisar sejauh 8 km, dan jarak dengan ibu kota provinsi berkisar sejauh 50 km.

Desa Muara Jalai memiliki batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sungai Jalau dan Desa Bukit Payung

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Kampar dan Desa Sungai Jalau

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Tonang dan Desa Bukit Sembilan

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Kampar dan Desa Bukit Sembilan

Demografis Desa

Menurut data statistik Indeks Desa Membangun Tahun 2022, Desa Muara Jalai memiliki penduduk yang berjumlah 3830 jiwa dengan 1296 total jumlah Kepala keluarga, yang terdiri dari 2298 jiwa laki-laki, dan 1532 jiwa perempuan. Dengan rincian pada tabel berikut:

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-Laki 2298 jiwa 60%
2 Perempuan 1532 jiwa 40%
Jumlah 3830 100%

Berdasarkan data tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dengan persentase sebesar 60% dibandingkan dengan jumlah penduduk wanita yang hanya memiliki persentase sebesar 40% sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk laki-laki lebih besar dari penduduk perempuan di Desa Muara Jalai.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase
1 < 1 Tahun 283 jiwa 7,39%
2 1 – 4 Tahun 220 jiwa 5,74%
3 5 – 14 Tahun 870 jiwa 22,72%
4 15 – 39 Tahun 605 jiwa 15,79%
5 40 – 64 Tahun 1081 jiwa 28,23%
6 65 Tahun ke atas 771 jiwa 20,13%
Jumlah 3830 jiwa 100%

Berdasarkan data tabel di atas terlihat bahwa mayoritas penduduk Desa Muara Jalai berusia 40 – 64 tahun dengan presentasi sebesar 28,23%, selanjutnya penduduk yang berada pada rentang usia 5 – 14 tahun dengan presentase 22.72%, penduduk yang berusia 65 tahun ke atas dengan presentase 20.13%. penduduk yang berusia 15 – 39 tahun dengan presentasi 15,79%, penduduk yang berusia <1 tahun dengan presentasi 7,39% dan penduduk yang berusia 1-4 tahun dengan presentase 5,74%.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas penduduk desa Muara Jalai, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar berusia 40 – 64 tahun yang merupakan usia penduduk yang produktif dalam melaksanakan pekerjaan dalam waktu yang singkat, sehingga semakin jelas bahwa dari segi usia penduduk di Desa Muara Jalai ini adalah penduduk yang memang dalam usia produktif dalam dunia pekerjaan.

Pendidikan dan Keagamaan Masyarakat

Pendidikan di Desa Muara JalaI

Perkembangan dan kemajuan peradaban berawal dari pendidikan. Pendidikan merupakan modal dasar dalam meningkatkan pola berfikir masyrakat dan salah satu faktor yang dapat menunjang kemajuan suatu daerah, karena untuk memajukan daerahnya maka penduduk setempat harus bisa melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada yaitu dengan cara banyaknya masyarakat yang mengenyam pendidikan minimal wajib belajar 12 tahun. Kemajuan tidak hanya didasarkan kepada kepemilikan sumber daya alam saja tetapi lebih ditentukan oleh kecerdasan intelektual manusiannya.

Berdasarkan data statistik indeks desa membangun 2022, jumlah anak usia SD/MI yang putus atau tidak sekolah di desa berjumlah 2 orang dari 3 buah SD/MI di desa dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 35 orang dan jumlah anak usia SMP/MTS yang putus atau tidak sekolah di desa berjumlah 3 orang dari 1 buah SMP/MTS di desa dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 28 orang. Hal ni menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal di Desa Muara Jalai tergolong baik.

Berdasarkan data statistik indeks desa membangun 2022, dari segi jumlah sarana pendidikan, Desa Muara Jalai memiliki 2 taman kanak-kanak, 3 sekolah dasar, 1 sekolah menengah pertama, 1 sekolah menengah atas, 2 madrasah ibtidaiyah, serta 5 tempat pendidikan alqur'an. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa Desa Muara Jalai memiliki sarana pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal yang cukup banyak.

Keagamaan di Desa Muara Jalai

Agama memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia, sebab agama merupakan pedoman dan pegangan hidup bagi manusia agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Berdasarkan data statistik indeks desa membangun 2022, masyarakat Desa Muara Jalai secara keseluruhan beragama Islam. Dari segi sarana agama, Desa Muara Jalai memiliki 5 buah masjid, 2 madrasah ibtidaiyah, serta 5 tempat pendidikan alqur'an. Hingga saat ini, masyarakat Desa Muara Jalai masih sangat berpegang teguh kepada ajaran agama Islam, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan yang sampai saat ini masih dilaksanakan contonya seperti wirid pengajian, maghrib mengaji di musala, melaksanakan puasa sunnah pada hari-hari besar, dan lain sebagainya.

Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan data statistik indeks desa membangun 2022, mata pencaharian masyarakat Desa Muara Jalai lebih dominan sebagai wiraswasta atau pedagang , hal ini terlihat dari banyaknya toko kelontong yang menjual kebutuhan harian disepanjang jalan di Desa Muara Jalai, tidak hanya itu, mayoritas masyarakat desa muara jalai memiliki perkebunan sawit, padi, karet, pinang dan lain sebagainya yang dimana hasil panen dari kebun tersebut dijual kembali ke konsumen. beberapa masyarakat juga ada yang berprofesi sebagai pedagang sarang walet. Meskipun penggunaan tanah di Desa Muara Jalai sebagian besar diperuntukan untuk tanah persawahan dan perkebunan, namun jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai petani lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang berprofesi sebagai wiraswasta atau pedagang. Mata pencarian penduduk Desa Muara Jalai selain sebagai wiraswasta atau pedagang dan petani ada juga yang berprofesi sebagai nelayan, buruh tani atau buruh nelayan, buruh pabrik, PNS, pegawai swasta, TNI, POLRI, dokter dan perawat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Mata Pencaharian Masyarakat Desa Muara Jalai
No Mata Pencaharian Jumlah Persentase
1 Petani 148 orang 9,169%
2 Nelayan 60 orang 3,717%
3 Buruh Tani/ Buruh Nelayan 15 orang 0,9293%
4 Buruh Pabrik 174 orang 10,780%
5 PNS 181 orang 11,214%
6 Pegawai Swasta 102 orang 6,319%
7 Wiraswasta/Pedagang 881 orang 54,584%
8 TNI 5 orang 0,3097%
9 POLRI 2 orang 0,1239%
10 Dokter (Swasta / Honorer) 1 orang 0,0619%
11 Bidan 15 orang 0,9293%
12 Perawat (Swasta / Honorer) 30 orang 1,8587%
Jumlah 1.614 100%

Sosial Budaya Masyarakat

Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena atas kedua unsur inilah kehidupan makhluk sosial dapat berlangsung. Dan begitu pula antara manusia yang satu dengan yang lainnya juga tidak dapat dipisahkan karena saling membutuhkan satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan dalam hidup sehingga dengan demikian timbullah kehidupan masyarakat, dengan kehidupan bermasyarakat tersebut maka akan timbul pula budaya yang pada umumnya setiap daerah mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda.

Dalam hal ini, masyarakat Desa Muara Jalai juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan juga mempunyai kebudayaan yang tersendiri, misalnya bergotong royong dalam acara kenduri, pesta, sunat rasul, gubano, berzanji dan kebudayaan lainnya. Hal ini mungkin didukung oleh faktor agama islam yang kuat, maka sedikit banyaknya sosial budaya pasti terpengaruh oleh nilai-nilai ajaran Islam, seperti azas kekerabatan dan saling membantu satu sama yang lain masih menjiwai setiap individu masyarakat. Dalam pandangan masyarakat Desa Muara Jalai, individu adalah bagian dari masyarakat yang masing-masing mempunyai fungsi dalam masyarakat tersebut.Kepentingan yang ada pada individu seakan telah menjadi kepentingan mayarakat pula.

Penduduk Desa Muara Jalai hingga saat ini masih menjunjung tinggi adat istiadat. Di Desa Muara Jalai terdapat berbagai macam kebudayaan dan tradisi yang sudah melekat pada masyarakatnya diantaranya:

a. Balimau Kasai yaitu suatu tradisi masyarakat muara jalai dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan dengan cara mandi di sungai Kampar.

b. Ritual Kematian yaitu tradisi dimana warga masyarakat muara jalai datang berbondong-bondong ketempat yang meninggal dunia dengan membawa beras dan ikut serta menyelenggaraan jenazah.

c. Botobo yaitu suatu tradisi dari nenek moyang dulu dalam rangka menggarap sawah ataupun ladang secara bersama-sama yang dilakukan secara bergiliran umpamanya hari ini menggarap sawah si A bersama-sama dan pada hari berikutnya menggarap sawah atau ladang si B, dan begitulah seterusnya.

Wisata Desa

Wisata Pulau Kosiok

Destinasi Wisata Pulau Kosiok
Destinasi Wisata Pulau Kosiok

Destinasi Wisata Pulau Kosiok yang terletak di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, kini menjadi salah satu pusat liburan ramah keluarga. Saat ini Pulau Kosiok telah berbenah dan menjadi tujuan favorit baik pengunjung dari luar kota maupun pengunjung lokal di Kabupaten Kampar. Wisata Pulau Kosiok menyajikan kejernihan dan kesejukan mata air Sungai Kampar yang masih terjaga dari pencemaran, dengan nuansa bebatuan alami yang dapat terlihat langsung oleh mata pengunjung di dasar sungai sehingga dipastikan aman bagi anak-anak.

Selain fasilitas pemandian alami, wisata Pulau Kosiok juga dilengkapi dengan fasilitas penyewaan pelampung dengan berbagai model dan ukuran menambah keceriaan suasana kebahagiaan, selain itu, juga terdapat perahu boat yang akan menghantarkan pengunjung menikmati deburan ombak Sungai Kampar saat perahu boat melaju melawan arus. Tidak hanya itu, di wisata Pulau Kosiok pengunjung juga dimanjakan dengan kuliner cita rasa lokal yang dijual masyarakat di kios-kios yang tersusun rapi, spot untuk swafoto yang instagramable, serta gazebo yang tertata rapi di pinggiran Sungai Kampar yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai.

Waktu tempuh ke lokasi Destinasi Wisata Pulau Kosiok hanya berkisar 10 menit dari Pusat Kota Bangkinang jika kita melewati jembatan kembar Bangkinang ke arah Tapung. Setelah melewati jembatan, kemudian belok ke kanan menuju Jl.Peltu Syaidan, pengunjung tak perlu bingung dan cukup mengikuti jalan tersebut sampai ke Desa Muara Jalai dan tepat di tikungan patah kita akan menjumpai spanduk besar yang akan menuntun kita ke lokasi Wisata Pulau Kosiok. Untuk masuk ke dalam Pulau Kosiok, pengunjung hanya perlu membayar uang kebersihan yang sangat terjangkau dengan tarif pengendara mobil sebesar Rp.5000,- dan pengendara motor sebesar Rp.2000,-.

Dengan hadirnya Destinasi Wisata Pulau Kosiok ini, diharapkan destinasi ini dapat menjadi jawaban masyarakat Riau pada umumnya dan masyarakat Kampar pada khususnya agar tak perlu lagi jauh-jauh berlibur keluar Provinsi, karena semuanya telah tersedia disini. Dekat, aman, nyaman, harga yang ekonomis, serta ramah bagi keluarga. Di Pulau Kosiok ini, pengunjung juga dapat berkemah, karena telah lama dijadikan pusat perkemahan bagi masyarakat umum.

Lokasi Desa

Peta