Monumen Rizal (judul asli: Motto Stella; bahasa Latin: "bintang penuntun") adalah sebuah tugu peringatan di Taman Rizal di Manila, Filipina yang dibangun untuk mengenang nasionalis Filipina yang dieksekusi, José Rizal. Monumen ini terdiri dari patungperunggu Rizal yang berdiri tegak, dengan sebuah obelisk, yang diletakkan di atas alas batu tempat jenazahnya dimakamkan, berisi 2 novelnya yang terkenal "El Filibusterismo dan Noli Me Tangere". Sebuah plakat di bagian depan alasnya bertuliskan: "Untuk mengenang José Rizal, patriot dan martir, yang dieksekusi di Lapangan Bagumbayan pada tanggal 30 Desember 1896. Monumen ini didedikasikan oleh masyarakat Kepulauan Filipina."
Perimeter monumen dijaga terus-menerus oleh Kelompok Keamanan dan Pengawalan Marinir Korps Marinir Filipina, pergantian penjaga telah menjadi ritual harian. Sekitar 100 m (330 ft) di utara-barat laut monumen tersebut adalah lokasi persis tempat Rizal dieksekusi, ditandai dengan diorama seukuran manusia yang menggambarkan saat-saat terakhirnya. Landmark tersebut adalah monumen yang paling dikenal di Luneta. Monumen Rizal menyimpan warisan nasional yang penting bagi warga Filipina, yang memperingati tindakan heroik Jose Rizal bagi negaranya.
Replika Monumen Rizal yang hampir sama persis dapat ditemukan di Madrid, Spanyol di persimpangan Avenida de Las Islas Filipinas dan Calle Santander.[1][2][3]
Simbolisme
Ada juga penjelasan resmi tentang makna detail monumen tersebut. Monumen tersebut menggambarkan Rizal mengenakan mantel panjang sambil memegang buku, yang bertuliskan judul "NOLI ME TÁNGERE". Hal ini bertentangan dengan representasi buku yang biasa sebagai simbol novel yang bertuliskan dan sekuelnya El Filibusterismo, serta anotasi Rizal terhadap Sucesos de las Islas Filipinas karya Antonio de Morga.[4] Tugu tersebut biasanya diartikan sebagai latar belakang masonik Rizal, sedangkan tiga bintang dikatakan mewakili Luzon, Visayas, dan Mindanao. Sosok-sosok di bagian belakang tugu, seperti daun dan pot, dikatakan melambangkan sumber daya alam negara tersebut. Konsensusnya adalah bahwa sosok-sosok di samping Rizal—seorang ibu yang membesarkan anaknya dan dua anak laki-laki yang sedang membaca—menandakan keluarga dan pendidikan.[5]
Sejarah
Monumen Rizal direncanakan dan dibangun selama masa kolonial Amerika di Filipina pada awal abad ke-20.
Kontroversi
Kontrak tersebut diberikan kepada pematung Swiss peringkat kedua bernama Richard Kissling untuk "Motto Stella" (Bintang Penuntun) karyanya. Banyak laporan menjelaskan mengapa kontrak tersebut jatuh kepada Kissling, salah satunya adalah ketidakmampuan Nicoli untuk membayar jaminan pelaksanaan yang disyaratkan sebesar ₱20.000 selama pembangunan monumen tersebut. Beberapa sumber mengatakan bahwa Nicoli tidak muncul pada tanggal yang ditentukan untuk penandatanganan kontrak kerja. Narasi lain menyatakan bahwa harga Kissling lebih rendah daripada harga Nicoli. Sebuah pengaduan dilaporkan diajukan oleh Nicoli melalui pengadilan.
Beberapa pers lokal mengecam model Kissling. Model itu disindir dalam kartun dan diberi label vulgar y tosco, yang berarti "jelek". Para anggota Juri Penghargaan – tidak ada satu pun dari mereka yang merupakan seniman, arsitek, atau insinyur – juga ditanyai. Ada rencana agar pelukis Filipina terkenal Félix Resurrección Hidalgo memeriksa dan memodifikasi desain tersebut. Namun, pada akhirnya desain tersebut dibiarkan "apa adanya" karena perunggu patung tersebut telah dicetak di Swiss.