Mojang (istilah)Mojang adalah kata yang diserap dari bahasa Sunda (ᮙᮧᮏᮀ) yang umumnya digunakan untuk memanggil perempuan yang masih muda atau belum menikah.[1] DeskripsiKata mojang lazimnya dipakai di sebagian besar daerah Parahyangan. Istilah mojang biasanya sering disandingkan dengan jajaka yang berarti pemuda atau perjaka. Istilah mojang dan jajaka menyebar luas ke luar wilayah Parahyangan salah satunya disebabkan oleh banyaknya kontes pencarian duta pariwisata bernama Pasanggiri Mojang Jajaka yang umumnya diadakan mulai dari tingkat sekolah menengah atas hingga tingkat kabupaten yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Istilah yang sepadan dengan mojang dalam dialek di luar Parahyangan di antaranya adalah cawéné (bahasa Sunda Banten), cewéné (bahasa Sunda Cirebon), atau cuéné (bahasa Sunda Indramayu).[2] Walaupun mojang secara harfiah bermakna sebagai perawan, mojang merupakan kata benda, istilah ini jarang digunakan di kehidupan sehari-hari sebagai istilah yang berfungsi sebagai kata sifat.[3] Sebagai gantinya, orang Parahyangan biasanya akan menggunakan istilah lain yaitu parawan untuk menunjukkan keadaan seorang perempuan yang belum menikah. Sebagai kata benda pun, istilah mojang dalam kehidupan sehari-hari banyak digantikan dengan kata awéwé 'perempuan'.[4] Selain pada kontes kecantikan, istilah ini kebanyakan hanya dipakai sebagai diksi dalam puisi atau lagu. Seperti contohnya pada lagu Mojang Priangan (1988) yang diciptakan oleh Iyar Wiyarsih dan dipopulerkan oleh Nining Meida.[5] GlosaMenurut Kamus Sunda-Indonesia R. Satjadibrata edisi ketiga cetakan kedua (2016):
Menurut Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1985):
Lihat jugaReferensi
Bibliografi
|