KH. Moh. Tidjani Djauhari MA lahir di Sumenep, Madura pada 24 Dzulqa’dah 1365 H/23 Oktober 1945 M.[2][3] beliau Putra KH. Achmad Djauhari Chotib.[4]. Buyut Kiai Tidjani bernama Kiai Idris Patapan yang hidup pada awal abad ke-19 di Desa Guluk-Guluk. Ibu beliau bernaman Ny Hj Maryam.[5]
Pendidikan
Beliau ialah Alumni Pondok Modern Darussalam GontorPonorogo (1964), [6] dan menamatkan pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah Fakultas Syari’ah wa Dirasat al-Islamiyah pada 1969, dan lulus pendidikan S2 dengan yudisium Cumlaude di Universitas Raja Abdul AzizMakkah pada 1973 dengan tesis: “Tahqîq Kitâb Fadhâ`il al-Qur`ân wa Ma’âlimuhu wa Âdâbuhu li al-Imâm Abû ‘Ubaid al-Qâsim Ibnu as-Sallâm al-Harawi al-Baghdâdî”. Hingga akhir hayatnya, dia masih terdaftar sebagai kandidat Doktor bidang Ilmu Tafsir di Universitas Al-Azhar Mesir.
Pengalaman organisasi/Karir
Selama masa hidupnya, telah dipercaya dan berjasa memegang beberapa jabatan penting nasional maupun internasional,[7] di Rabithah ‘Alam al-Islami (Liga Dunia Islam) dari kurun 1974-1988. Jabatan yang sempat dipercayakan antara lain: Anggota Bidang Riset (1974-1977), Sekretaris Departemen Konferensi dan Dewan Konstitusi (1977-1979), Direktur Bidang Penelitian Kristenisasi dan Aliran-aliran Modern yang Menyimpang (1979-1981), serta Direktur Bagian Keagamaan dan Aliran-aliran Menyimpang (1983-1988).
Sekembalinya ke tanah air, beberapa jabatan nasional juga telah dia pegang. Antara lain: Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura(1989-akhir hayatnya), Koordinator Pusat Badan Silaturrahmi Ulama Madura (BASSRA) (1992-akhir hayatnya),[8] Ketua Forum Silaturrahmi Pimpinan Pondok Pesantren Alumni Pondok Modern Gontor (1992-2007), Dewan Pakar ICMI Jawa Timur (1995-2000), Pendiri Badan Silaturrahim Pondok Pesantren (BSPP) (1998), Pendiri Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUP-SPP) Jawa Timur (1998), Ketua II Majlis Ma’had ‘Ali Indonesia (2002), salah seorang Ketua MUI Jatim (2004-2006), dan Tim Penyusun Buku Pegangan Haji Departemen Agama.
Sebagai pribadi yang aktif, giat dalam bidang dakwah dan peduli dengan maslahat kaum muslimin, secara aktif dia telah dipercaya untuk mengikuti 37 forum ilmiah internasional dan nasional, serta telah menyusun sekitar 51 karya ilmiah yang dipresentasikan di berbagai forum seminar.[9]
Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
KH Tidjani banyak mengikuti forum-forum ilmiah di berbagai negara antara lain:[10]
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konfensi Internasional Risalah Masjid di Makkah tahun 1975.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Internasional Afrika di Maroko tahun 1976.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Internasional Dewan Eksekutif Islam Afrika di Dakkar tahun 1977.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Islam Internasional Amerika Selatan dan Karibia di Trinidad Tobago tahun 1977.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Internasional Amerika Utara New Jersey tahun 1977.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami dalam Seminar Hukum Islam di Universitas Tokyo Jepang tahun 1977.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke konferansi Internasional Asia di Karachi tahun 1978.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Dakwah Asia Tenggara Pasifik di Kuala Lumpur tahun 1978
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Persiapan Media Massa Islam di Cyprus tahun 1979.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Mamedia Islam di Jakarta tahun 1980.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Penerbitan dan Pubilkasi Islam di Makkah tahun 1981.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Seminar Penyatuan Permulaan Bulan Hijriyah di Brusell tahun 1982.
Delegasi Rabithah Alam al-Islami ke Konferensi Menteri-menteri Wakaf dan Agama di Makkah tahun 1982.
Seminar Mu’jizat Al-Qur`an dan Hadits dalam bidang IPTEK di Bandung tahun 1994.
Muktamar Dakwah Asia Pasific atas Undangan Presiden Soeharto di Jakarta tahun 1995.
Konferensi Internasional untuk pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Sumber Daya Manusia (IFTIHAR) di Jakarta tahun 1996.
Konferensi Internasional Islam prakarsa PB NU dan Deplu RI tahun 2003.
Deklarasi Sampang tahun 2006.
“Provinsialisasi Madura” di Keresidenan Pamekasan tahun 2006.
Kongres Umat Islam ke III oleh PP MUI tahun 2006.
Konferensi Internasional tentang “Metodologi Tafsir Al-Qur`an dan Syarah Hadits” di Universitas Antar Bangsa Malaysia tahun 2006.
Karya-karya Ilmiah
Adapun karya tulis beliau yaitu: Mashâdir Kitâb al-Mashâhif li Abî Dâud (1972); Tesis Magister: Tahqîq Kitâb Fadhâ`il al-Qur`ân wa Ma’âlimuhu wa Âdâbuhu li al-Imâm Abû ‘Ubaid al-Qâsim Ibnu as-Sallâm al-Harawi al-Baghdâdî (1974);
Membuat peper Dalam seminar “Da’wah Internasional “ yang diorganisir oleh Universitas Islam Madinah tahun 1979; Marâkiz ad-Dirâsât li al-Arabiyah Wa al-Islamiyah fi Brithânia (1982); Dakwah Problema dan Metodenya (1982); Problematika Dunia Islam (1983); Kronika Dunia Islam (1985); Pengembangan Bahasa Arab dan Aplikasikanya di Dunia Islam (1985); (أضواء على الإتجاهات الحديثة فى الإسلام) Aḍwā' 'alā al-Ittijāhāt al- Ḥadīśah fī al-Islām (1989); Peningkatan Kualitas Pendidikan Islam (1992); Pokok-pokok Sumbangan Pemikiran dalam rangka Mencari Pola Pelaksanaan Kaidah ”Al-Muhafadzah ’Alal Qodimish-sholeh Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah” pada Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Menyongsong Abad Ke 21 (1993);
12. (1993) Peningkatan Minat dan Kemampuan Berbahasa Arab
13. (1992) Al-Qur`an Menjawab Krisis Global Kemanusiaan Modern
14. (1992) Sejarah dan Nilai-nilai Pendidikan Islam
15. (1994) Fungsi Pesantren dalam Pembangunan Umat (Upaya Optimalisasi dan Dinamisasi Internal)
16. (1994) Kitab Ta’limul Muta’allim (Upaya Aktualisasi dan Sosialisasi di Tengah-tengah Kaum Santri Kontemporer).
17. (1995) Dinamika Kultural Masyarakat Madura Dahulu, Kini dan Mendatang
18. (1995) Peranan Agama Dalam Pembentukan Etos Manusia Dan Masyarakat Madura
19. (1996) Pemakalah dalam acara Stadium General IAII PP As Salam Asy Syafi’iyah Asembagus Situbondo
20. (1997) Recognizing Pondok Pesantren (Islamic Boarding School) as Institute Of Nusantara’s Specific Islamic Education
21. (1997) Aktualiasasi Iskam Kaffah di Kalangan Intelektual Muslim Menuju Kebangkitan Ummat
22. (1999) Madura Meyongsong Otonomi Daerah
23. (2000) Penelitian Sejarah Masuknya Islam di pulau Bali
24. (2000) Masa Depan Pesantren di Era Pemerintahan Gus Dur
25. (2001) Sistem Pendidkan dalam Islam (Menggali Nilai-nilai Reformasi dalam Manhaj Tarbiyah Rasulullah)
26. (2001) Optimaliasasi Fungsi Pesantren dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Umat
27. (2001) Benarkah Ma'had Aly sudah Terlampau Jauh Terlibat Pemikiran Islam Liberal Hasil Telaah beberapa Ulama Madura atas Produk Ilmiahnya "Kitab Fiqih Rakyat Pertautan Fiqih dengan Kekuasaan"
28. (2002) Pesantren Al-Amien Prenduan sebuah Lembaga Pendidikan Islam Alternatif
29. (2002) Perpaduan Sistem Sekolah dan Sistem Pesantren Secara Integral atau Konvergetif (Format Sistem Pendidikan Paling Ideal Bagi Masyarakat Madura)
30. (2002) Pengelolaan Organisasi Pesantren
31. (2002) Pesantren dan Era Kebangkitan Umat:Sebuah Agenda yang belum terselesaikan
32. (2003) Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan dalam Perspektif Agama
33. (2003) Konsep Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup
34. (2003) Peran Ulama dalam Menghadapi Eskalasi Politik 2004
35. (2003) Kewaspadaan Menghadapi Kristenisasi di Pamekasan
36. (2003) Aliran Pemikiran Islam Kontemporer
37. (2003) Masa Depan Madura Pasca Suramadu
38. (2004) Sekilas Mengenai Sistem Pendidikan Pesantren (Tinjauan Historis dan Filosofis Edukatif Modern)
39. (2004) التربية الإسلامية ومواءمتها بالمصالح العامة للبشرية (مع القاء الضوء على نظام "بسنترين" المعهد الإسلامى الإندونيسى التقليدى)
40. (2004) Membangun Madura ”Thayyibah Wa Rabbun Ghafur” Menjelang dan Pasca Suramadu
41. (2004) الطريقة التيجانية فى إندونيسيا – بحث تاريخى وسرد لمراكزها وفعاليتها"
42. (2005) Aspek Sosial Budaya Masyarakat Madura (Presepsi, Sikap Dan Prilaku) Masyarakat Madura dan Pengaruhnya terhadap Proses Pembangunan
43. (2005) Madura dan Budaya (Interpretasi Moral Atas Dampak Pembangunan Suramadu)
44. (2006) Eksistensi Pondok Pesantren Alumni dalam Menyongsong Kebangkitan Umat
45. (2006) Pesantren BOM dan Masa Depan Madura
46. (2006) Tantangan Pengembangan SDM Menuju Masyarakat Madura yang Maju dan Sejahtera Lahir Bathin
47. (2006) Pesantren dan Suramadu (Membangun Dialektika Moral atas Dampak Global Suramadu)
48. (2006) Membangun Madura ”Upaya Menyiapkan, dan Meningkatkan Kualitas SDM Madura Menuju Terwujudnya Provinsi Madura”
49. (2007) Mengenal Lebih dalm Thariqath Tijaniyah dan Hierarki Kepemimpinannya
50. (2007) Krisis Mufassir Indonesia
51. (2007) Makna Hijrah dalam Konteks Kekinian[11]
Wafatnya
Beliau wafat pada hari Kamis, 15 Ramadhan 1428 H/27 September 2007 M, meninggalkan seorang istri, Dra. Ny. Hj. Anisah Fathimah Zarkasyi, 3 orang putra dan 5 orang putri, serta 2 orang cucu.[12]