Zhao Yun![]() Zhao Yun (Hanzi: 赵云; pinyin: Zhào Yún; 168–229 M), nama kehormatan Zilong (子龙), adalah seorang jenderal militer Tiongkok pada masa akhir Dinasti Han Timur dan periode Tiga Kerajaan. Ia dikenal karena kesetiaannya terhadap Liu Bei, pendiri Kerajaan Shu Han, dan menjadi salah satu jenderal paling terkenal dalam sejarah Tiongkok, terutama berkat penggambaran heroiknya dalam novel sejarah klasik Romance of the Three Kingdoms (Sānguó Yǎnyì). Latar Belakang dan Awal KarierZhao Yun lahir di Zhending (sekarang Kabupaten Zhengding, Provinsi Hebei) sekitar tahun 168 M, selama periode akhir Dinasti Han Timur yang dilanda kekacauan. Ia berasal dari keluarga petani yang sederhana. Sejak muda, Zhao Yun menunjukkan bakat dalam seni bela diri dan strategi militer, yang membawanya menjadi salah satu prajurit yang disegani di daerah asalnya. Pada awal karier militernya, Zhao Yun bergabung dengan tentara pemberontak Gongsun Zan, seorang panglima perang yang menguasai bagian utara Tiongkok. Saat berada di bawah komando Gongsun Zan, Zhao Yun menunjukkan keterampilannya di medan perang dan cepat naik pangkat. Bergabung dengan Liu BeiPada tahun 200 M, Zhao Yun pertama kali bertemu dengan Liu Bei, seorang panglima perang yang kemudian menjadi pendiri Kerajaan Shu Han. Zhao Yun terkesan dengan sifat luhur dan idealisme Liu Bei yang berkomitmen untuk mengembalikan Dinasti Han. Pada tahun 202 M, setelah peristiwa-peristiwa politik dan militer yang mengubah peta kekuatan di Tiongkok utara, Zhao Yun memutuskan untuk meninggalkan Gongsun Zan dan bergabung dengan Liu Bei. Keputusan Zhao Yun untuk bergabung dengan Liu Bei adalah momen penting dalam kariernya. Liu Bei menghargai loyalitas dan kemampuan Zhao Yun, dan sejak saat itu Zhao Yun menjadi salah satu pengawal terdekatnya serta memainkan peran penting dalam berbagai kampanye militer. Pertempuran Changban (208 M)Salah satu peristiwa paling terkenal dalam kehidupan Zhao Yun adalah aksinya dalam Pertempuran Changban pada tahun 208 M. Dalam pertempuran ini, pasukan Liu Bei kalah jumlah dan harus melarikan diri dari serangan pasukan Cao Cao. Ketika Liu Bei mundur, Zhao Yun menyadari bahwa istri dan anak Liu Bei tertinggal di belakang, termasuk Liu Shan, putra bayi Liu Bei. Zhao Yun kemudian memutuskan untuk berbalik dan dengan sendirian melawan pasukan Cao Cao. Legenda mengatakan bahwa Zhao Yun berjuang dengan gagah berani melawan ribuan prajurit musuh, berhasil menyelamatkan Liu Shan dan membawanya kembali ke Liu Bei. Aksi heroik ini tidak hanya menunjukkan keberanian Zhao Yun, tetapi juga kesetiaannya yang tak tergoyahkan terhadap Liu Bei. Setelah peristiwa ini, Liu Bei sangat terharu dan memuji Zhao Yun sebagai salah satu jenderal terbaiknya. Kontribusi pada Pendirian Shu HanSetelah Pertempuran Changban, Zhao Yun terus melayani Liu Bei dan membantu dalam kampanye militer yang bertujuan untuk membangun negara Shu Han di wilayah barat daya Tiongkok. Zhao Yun berpartisipasi dalam penaklukan Provinsi Yi (sekarang Sichuan) pada tahun 214 M, sebuah kampanye penting yang memungkinkan Liu Bei untuk mendirikan Shu Han dan mengklaim gelar Kaisar Han pada tahun 221 M. Zhao Yun juga dikenal karena kebijaksanaannya dalam administrasi sipil dan kerap diberi tugas penting oleh Liu Bei. Salah satu pencapaian pentingnya adalah saat ia berhasil mengamankan posisi strategis di Nanzhong, yang memungkinkan Shu Han untuk memperluas pengaruhnya di wilayah selatan. Pertempuran Melawan Cao WeiSetelah kematian Liu Bei pada tahun 223 M, Zhao Yun tetap setia kepada putra dan penerus Liu Bei, Liu Shan. Selama periode ini, Zhao Yun terlibat dalam berbagai pertempuran melawan negara Cao Wei, yang merupakan salah satu dari tiga kerajaan yang bersaing di Tiongkok pada saat itu. Zhao Yun memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas perbatasan barat Shu Han dan mempertahankan wilayah dari serangan musuh. Salah satu pertempuran penting di mana Zhao Yun terlibat adalah Pertempuran Hanzhong. Zhao Yun menunjukkan keberanian dan keahliannya sebagai seorang komandan dalam menjaga posisi Shu Han di Hanzhong, sebuah wilayah yang strategis bagi Shu Han dalam menghadapi ancaman dari Cao Wei. Akhir Hidup dan WarisanZhao Yun menghabiskan tahun-tahun terakhirnya sebagai jenderal senior di bawah pemerintahan Liu Shan. Meskipun ia sudah tidak seaktif saat masa mudanya, Zhao Yun tetap dihormati sebagai tokoh penting di Shu Han. Zhao Yun meninggal pada tahun 229 M, setelah memberikan pengabdian seumur hidup kepada Liu Bei dan Shu Han. Warisan Zhao Yun terus dikenang hingga saat ini. Ia dihormati bukan hanya karena keberanian dan keahliannya dalam pertempuran, tetapi juga karena sifatnya yang loyal, rendah hati, dan bijaksana. Zhao Yun sering digambarkan sebagai pahlawan yang sempurna dalam budaya populer Tiongkok, terutama dalam novel Romance of the Three Kingdoms, yang memperkuat citranya sebagai salah satu jenderal terbesar dari periode Tiga Kerajaan. Dalam Novel Romance of the Three KingdomsZhao Yun muncul sebagai salah satu tokoh protagonis utama dalam novel Romance of the Three Kingdoms karya Luo Guanzhong. Dalam novel ini, Zhao Yun digambarkan sebagai pahlawan yang gagah berani dan tak terkalahkan. Salah satu adegan yang paling terkenal adalah aksi Zhao Yun di Pertempuran Changban, di mana ia digambarkan bertarung sendirian melawan ribuan pasukan musuh untuk menyelamatkan anak Liu Bei. Meskipun novel ini didasarkan pada sejarah, banyak elemen dari kehidupan Zhao Yun yang diceritakan secara dramatis untuk tujuan sastra. Misalnya, dalam novel, Zhao Yun sering digambarkan sebagai sosok yang sangat idealis dan hampir tanpa cela. Penggambaran ini telah mempengaruhi persepsi publik tentang Zhao Yun, dan ia sering dianggap sebagai salah satu tokoh paling heroik dalam sastra klasik Tiongkok. Pengaruh dalam Budaya PopulerZhao Yun telah menjadi tokoh ikonik dalam budaya Tiongkok dan Asia Timur. Ia sering muncul dalam berbagai bentuk media, termasuk film, serial televisi, dan video game. Salah satu penampilan yang paling populer adalah dalam serial video game Dynasty Warriors, di mana Zhao Yun digambarkan sebagai salah satu karakter yang paling kuat dan karismatik. Dalam banyak adaptasi modern, Zhao Yun sering digambarkan sebagai prajurit yang setia dan gagah, yang tetap teguh dalam menghadapi rintangan dan tantangan yang berat. Citra heroik Zhao Yun dalam budaya populer semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu jenderal legendaris dalam sejarah Tiongkok. Lihat pula![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Zhao Yun. Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia