Tikung, Lamongan
GeografiFisikDitinjau dari segi jarak kantor desa ke Kantor Kecamatan, Desa Bakalanpule merupakan desa yang terdekat dengan kantor kecamatan, yaitu hanya sejauh 2,2 km². Sedangkan Desa Jatirejo harus menempuh jarak 8,4 km² untuk dapat sampai ke kantor Kecamatan Tikung. Desa dengan luas wilayah paling besar adalah Desa Soko (7,26 km2), sedangkan Desa Guminingrejo memiliki luas wilayah terkecil yaitu hanya seluas 1,88 km2. Luas wilayah Kecamatan Tikung adalah ± 5.338,51 ha. Letak AstronomisKecamatan Tikung merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara lebih 9 meter di atas permukaan laut, terletak pada posisi 11⁰23’38” sampai 11⁰25’53” Lintang Selatan dan 07⁰07’54” sampai 07⁰14’06” Bujur Timur. Batas WilayahBatas wilayah Kecamatan Tikung adalah sebagai berikut:
DemografiKepadatan penduduk di Kecamatan Tikung tahun 2023 mencapai 835 jiwa/ km2 . Kepadatan Penduduk di 13 desa cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Desa Jotosanur dengan kepadatan sebesar 1.704 jiwa/km2 dan yang terendah di Desa Wonokromo sebesar 561 jiwa/ km2 . Pada Tahun 2023 di Kecamatan Tikung Sex Rationya sebesar 98,76 persen, berarti di setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki – laki.[5] Jumlah penduduk sampai dengan bulan Agustus 2006 adalah ± 38.807 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 19.044 jiwa dan perempuan 19.763 jiwa. Wilayah ini terbagi menjadi 13 desa, 68 dusun, 80 Rukun Warga (RW), dan 246 Rukun Tetangga (RT).
PemerintahanPusat pemerintahan Kecamatan Tikung terletak di Desa Bakalanpule yang berjarak 8 km dari Ibukota Kabupaten Lamongan. Kecamatan Tikung terdiri dari 13 Desa, 69 Dusun, 290 Rukun Tetangga (RT) dan 85 Rukun Warga (RW). Dari 69 dusun yang ada di Kecamatan Tikung, 9 di antaranya terdapat di Desa Soko, sementara di Desa Guminingrejo, Jotosanur, dan Tambakrigadung hanya terdapat 3 dusun. Selebihnya tersebar di 11 desa lainnya dengan jumlah rata-rata 4-8 dusun per desa.
EkonomiIndustriPada sektor industri, di Kecamatan Tikung terdapat industri bidang rumah-tangga sebagai berikut:
PertanianWilayah Kecamatan Tikung termasuk daerah dataran dan merupakan tanah pertanian tadah hujan. Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah petani pemilik, buruh tani/penggarap, serta peternak besar dan peternak unggas. Subsektor hortikultura mencakup tanaman sayuran dan tanaman buah-buahan. Komoditas tanaman pangan dengan jumlah produksi terbesar pada tahun 2023 adalah padi panjang, yakni sebanyak 53.836 ton. Sementara itu, produksi komoditas buah terbesar adalah pisang dengan produksi sebesar 5.670 kwintal. Fasilitas PublikPendidikanPada tahun 2023 di Kecamatan Tikung, terdapat berbagai tingkat pendidikan yang tersedia. Sekolah Dasar (SD) memiliki 27 sekolah, sementara Madrasah Ibtidaiyah (MI) memiliki 10 sekolah. Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki 5 sekolah, dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) memiliki 2 sekolah. Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak memiliki sekolah yang terdaftar, sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki 3 sekolah. Madrasah Aliyah (MA) memiliki 1 sekolah, dan Akademi/Perguruan Tinggi juga memiliki 1 institusi pendidikan. KesehatanPada tahun 2023 di Kecamatan Tikung, terdapat peningkatan dan perubahan dalam jumlah fasilitas kesehatan. Jumlah rumah sakit adalah 4, sementara rumah sakit bersalin memiliki 1 fasilitas. Poliklinik atau balai pengobatan bertambah menjadi 3, dan puskesmas rawat inap serta puskesmas tanpa rawat inap masing-masing memiliki 2 dan 1 fasilitas. Praktek dokter meningkat menjadi 5, sedangkan praktek bidan mencapai 19. Jumlah apotek tetap 8, dan toko obat atau jamu bertambah menjadi 4. Lihat Pula
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia