Tato![]() Tato atau cacah adalah suatu gambar, simbol, atau tulisan pada permukaan kulit yang dibuat dengan memasukkan zat warna ke dalamnya. Dalam istilah teknis, tato adalah implantasi zat warna mikro. Tato dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Tato pada manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara tato pada hewan umumnya digunakan sebagai identifikasi. Tato merupakan praktik yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Tato dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Tato digunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia,Suku Tamil, Filipina, Kalimantan, Sumatra, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, serta Kamboja. Walaupun pada beberapa kalangan tato dianggap tabu, seni tato tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia. Dalam budaya Tamil ia dikenali sebagai Pachai Kuthal EtimologiKata "tato" berasal dari bahasa Tahiti, "tatu" berarti menandakan sesuatu.[1][2] dari bahasa Proto-Oseanik *sau₃ yang mengacu kepada tulang belikat kalong yang dipakai sebagai alat pencacah.[3] Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar atau lukisan pada bagian (anggota) tubuh. Istilah lain untuk tato ialah "cacah", yang memiliki pengertian sama, dan berasal dari bahasa Jawa Kuno.[4] Sedangkan kata "rajah" juga dapat memiliki pengertian sama, tetapi lebih mengacu kepada tato atau gambar di media lainnya yang diyakini memiliki kekuatan gaib atau sihir.[5] Dalam Bahasa Tamil ia dikenali sebagai Pachai Kuthal (Tamil: பச்சை குத்தல்).Istilah ini berasal daripada dua perkataan Tamil, iaitu "Pachai"(Tamil:பச்சை) yang bermaksud hijau, dan "Kuthal" (Tamil:குத்தல்) yang bermaksud menato atau menindik[6][7] MedisTato medis digunakan untuk memastikan instrumen ditempatkan dengan benar untuk aplikasi radioterapi berulang dan untuk areola dalam beberapa bentuk rekonstruksi payudara. Tato juga telah digunakan untuk menyampaikan informasi medis tentang pemakainya (misalnya, golongan darah, kondisi medis, dll.). Pasien Alzheimer mungkin ditato dengan nama mereka, sehingga mereka dapat dengan mudah dikenali jika mereka hilang.[8] Selain itu, tato digunakan dalam warna kulit untuk menutupi vitiligo, suatu kelainan pigmentasi kulit.[9] ![]() Tato golongan darah SS dikenakan oleh anggota Waffen-SS di Nazi Jerman selama Perang Dunia II untuk mengidentifikasi golongan darah seseorang. Setelah perang, tato tersebut dianggap sebagai prima facie, jika tidak sempurna, bukti menjadi bagian dari Waffen-SS, yang mengarah pada kemungkinan penangkapan dan penuntutan. Hal ini menyebabkan sejumlah mantan Waffen-SS menembak diri mereka sendiri di lengan dengan pistol, menghilangkan tato dan meninggalkan bekas luka seperti yang diakibatkan oleh inokulasi cacar, sehingga penghapusannya menjadi tidak kentara.[10] Tato mungkin juga digunakan dalam pengobatan kuno sebagai bagian dari perawatan pasien. Pada tahun 1898, dokter medis Daniel Fouquet menulis tentang praktik "tato medis" di Mesir Kuno berdasarkan mumi wanita di situs Deir el-Bahari.[11] Ötzi si manusia es memiliki total 61 tato, yang mungkin merupakan bentuk akupunktur yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.[12] Pemeriksaan Radiologi pada tulang-tulang Ötzi menunjukkan "degenerasi akibat faktor usia atau ketegangan" yang sesuai dengan banyak area bertato, termasuk osteochondrosis dan spondylosis ringan pada tulang belakang lumbar dan degenerasi akibat keausan pada lutut dan terutama pada sendi pergelangan kaki.[13] Jika demikian, ini setidaknya 2.000 tahun sebelum penggunaan akupunktur paling awal yang diketahui sebelumnya di Tiongkok (ca 100 SM). SejarahKeberadaan mencacah tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, tato sudah dilakukan sejak ribuan tahun Sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan beberapa mumi dari masa lampau. Dua mumi yang berasal dari zaman Mesir Kuno (3351 dan 3017 SM) memiliki tato figuratif pada tubuhnya.[14] Mumi Ötzi dari masa 3250 SM, yang ditemukan di pegunungan Alpen, memiliki 61 tato di tubuhnya.[15] Amalan Pachai Kuthal dipercayai telah wujud sejak zaman purba dalam kalangan masyarakat Tamil. Ia kononnya dilakukan pada lelaki yang pergi berperang atau bekerja. Nama mereka akan dilukis pada lengan mereka untuk pengenalan. Perlahan-lahan, ia berkembang menjadi bentuk ekspresi diri yang lebih gaya dan artistik dan kemudian kaum wanita juga mula melukis tatu sebagai simbol kecantikan.Tradisi menato pada umumnya dilakukan pada masa lampau oleh bangsa Austronesia. Itu merupakan salah satu teknologi yang ditemukan oleh orang-orang Pra-Austronesia dan pesisir Cina Selatan sejak masa 1500 SM, sebelum persebaran bangsa Austronesia ke kepulauan Indo-Pasifik.[16][17][18] Ada kemungkinan bahwa tradisi tersebut berkaitan dengan kegiatan perburuan kepala.[19] Tato menyebar ke suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian di Amerika Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku dunia salah satunya suku Dayak di Kalimantan.[20] Tato dibuat sebagai suatu simbol atau penanda, dapat memberikan suatu kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial, kecantikan, kedewasaan, dan harga diri. Kebudayaan![]() Di Borneo (Kalimantan), di beberapa sub-Suku Dayak tato merupakan aspek spritual serta juga dapat melambangkan identitas dan status sosial yang tinggi.[20] Amalan Pachai Kuthal dipercayai telah wujud sejak zaman purba dalam kalangan masyarakat Tamil. Ia kononnya dilakukan pada lelaki yang pergi berperang atau bekerja. Nama mereka akan dilukis pada lengan mereka untuk pengenalan. Perlahan-lahan, ia berkembang menjadi bentuk ekspresi diri yang lebih gaya dan artistik dan kemudian kaum wanita juga mula melukis tatu sebagai simbol kecantikan [21][22] Di Sumatra, suku Mentawai memandang tato sebagai suatu hal yang sakral dan berfungsi sebagai simbol keseimbangan alam.[23] Suku Mentawai juga meyakini bahwa dengan tato, mereka dapat membawa harta kekayaan ke alam setelah kematian dan sebagai tanda pengenal saat berjumpa roh para leluhur di alam baka.[24] Teknik pembuatan![]() Ada berbagai cara dalam pembuatan tato. Ada yang menggunakan tulang binatang sebagai jarum seperti yang dapat dijumpai pada orang-orang Eskimo, suku Dayak dengan duri pohon jeruk, dan ada pula yang menggunakan dakwat daripada sumber semula jadi seperti daun neem, kunyit, atau bahan-bahan lain yang tidak berbahaya seperti Orang Tamil. Bukannya tidak sakit dalam proses membuat tato. Sebenarnya rasa sakit pasti dialami ketika membuat tato di tubuh, namun karena nilai yang tinggi dari tato, dan harga diri yang didapatkan, maka rasa sakit itu tidak dianggap masalah. Ada berbagai jenis dan ragam bentuk tato, tergantung dengan apa yang dipercaya oleh suku-suku bersangkutan, dan di setiap daerah umumnya memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang tato, meski pada prinsipnya hampir sama. Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tato.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia