Sudarsono
Sudarsono (lahir 17 November 1965) adalah Bupati kedua Kabupaten Seruyan yang menjabat pada periode 2013 hingga 2018. Ia terutama dikenal karena berhasil memenangkan pemilihan umum bupati dengan jalur independen bersama pendampingnya, Yulhaidir, dan mengalahkan lawan politiknya yang didukung oleh belasan partai besar di Seruyan.[1] Kehidupan awal![]() Sudarsono dilahirkan di desa Tumbang Manjul, sebuah desa di wilayah utara Seruyan. Pada awalnya, Sudarsono bersekolah di SDN 3 Pembuang Hulu II pada 1976, kemudian MTsN Sampit (1982), PGAN Sampit pada 1985. Ia juga bersekolah di Universitas Muhammadiyah Malang sejak tahun 1986 hingga 1990, dan STIH Kotawaringin Pangkalanbun pada 2003. Sudarsono sempat berprofesi sebagai seorang jurnalis dan wartawan karena dia memiliki hobi menulis.[2] Bupati Seruyan (2013–2018)Sudarsono menjabat sebagai bupati Seruyan, bersama pendampingnya, Yulhaidir setelah berhasil memenangkan Pemilihan umum bupati Seruyan 2013. Pada pemilihan umum ini, Sudarsono dengan partai PKS-nya, berhasil mengalahkan Achmad Ruswandi, yang didukung oleh dua belas partai besar di Seruyan. Padahal, PKS dikabarkan sama sekali tidak memiliki kursi di Seruyan.[3] Sudarsono memilih untuk menjadi bupati dari jalur independen, juga karena PKS tidak memiliki kursi di Seruyan.[4] Kemenangan Sudarsono yang berhasil mengalahkan dua belas partai, dianggap menjadi penyebab runtuhnya "tembok partai politik" di Seruyan.[5] ![]() Sudarsono memulai masa pemerintahannya dengan membangun beberapa jembatan dan jalan,[6] kemudian membangun beberapa situs pariwisata.[7] Selain itu, Sudarsono juga berfokus pada ekonomi.[8] Dalam salah satu slogan kampanye politiknya, Sudarsono menyebutkan bahwa ia akan menjadikan Kuala Pembuang sebagai "pusat ekonomi."[9] Sudarsono juga dilaporkan memerhatikan masalah pendidikan.[10] Pada 2018, Sudarsono meninggalkan PKS dan memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar.[11][12] Pada Pemilihan umum Bupati Seruyan 2018, Yulhaidir yang menjadi lawan politik Sudarsono berhasil memenangkan pilkada,[13] Yulhaidir dilantik pada November 2018.[14] PenghargaanMuseum Rekor Indonesia telah memberikan penghargaan kepada Sudarsono dan pendampingnya, Yulhaidir, sebagai bupati dari jalur Independen yang berhasil mengalahkan dua belas partai besar pada Pemilihan umum 2013.[4][15] Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia