Senyawa uraniumSenyawa uranium adalah senyawa yang dibentuk oleh unsur uranium (U). Meskipun uranium adalah aktinida radioaktif, senyawanya dipelajari dengan baik karena waktu paruhnya yang panjang dan aplikasinya. Biasanya terbentuk dalam keadaan oksidasi +4 dan +6, meskipun juga dapat terbentuk dalam keadaan oksidasi lainnya.[1][2] [3][4] Pengolahan senyawa uraniumUntuk mengolah uranium menjadi bahan bakar nuklir memerlukan proses yang cukup panjang. Pertama, penambangan dengan peledak atau alat berat untuk mendapatkan bijih uranium. Bongkahan batu di chrusher untuk ukuran bijih yang kecil, kemudian proses milling untuk mendapatkan bijih uranium yang seperti bubuk (fine uranium ore). Tahap berikutnya adalah pelindian (leaching) dengan asam sulfat untuk mendapatkan larutan uranil sulfat. Kemudian, dilakukan pemurnian dengan ion exchange untuk mendapatkan larutan konsentrat uranium (U) dan dilanjutkan dengan tahap pengendapan bertingkat menggunakan NH4OH. Kemudian, masuk ke dalam filter dan dikeringkan untuk mendapatkan yellowcake. Dari yellowcake, diperoleh amonium diuranat dengan konsentrasi uranium lebih dari 60 persen. Yellowcake itu sudah laku dijual. Namun yellowcake belum bisa sebagai bahan bakar, karena harus dimurnikan sampai grade nuklir lebih dari 99 persen. Kemudian, dikonversi menjadi uranium heksafluorida (UF6) untuk proses pengkayaan. UF6 yang dikayakan (enriched UF6) tersebut direkonversi menjadi uranium dioksida (UO2) yang siap difabrikasi menjadi pelet, kelongsong, batang bahan bajar, dan bundel bahan bakar.
Sedangkan contoh mineral bijih uranium adalah: Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia