Rute Ampang dan Sri Petaling
Rute Ampang adalah salah satu dari dua jenis transit aliran ringan dalam jaringan Sistem Transit Rel Lembah Klang yang dikendalikan oleh Rapid Rail, di samping Rute Kelana Jaya. Rute ini terdiri dari dua rute utama yaitu
Sistem ini pernah diberi nama-nama yang berbeda sepanjang waktu perkhidmatannya. Mulai-mulanya dikenali sebagai STAR yaitu (Sistem Transit Aliran Ringan) STAR LRT atau STAR Line, nama sistem ini ditukar lagi pada tahun 2005 untuk merujuk kepada dua cabang sistem ini: Aliran Sri Petaling/Ampang. Pada bulan April 2007, seluruh sistem dinamakan kembali menjadi Rute Ampang sebagai satu aliran umum tanpa nama-nama resmi untuk kedua-dua cabang tersebut. Dengan pembukaan stasiun baru sampai ke Putra Heights, Rapid Rail telah mengganti modus operandi dengan memberi prioritas kepada Rute Sri Petaling sebagai rute utama dan menjadikan Rute Ampang sebagai rute perantara.[butuh rujukan] Rute yang menghubungkan Kuala LumpurRute Ampang terdiri dari dua rute yang panjangnya sejumlah 27 kilometer yang dimulai di dua stasiun berbeda di daerah selatan, kemudian bertemu di sebuah stasiun perubahan dan berakhir di stasiun yang sama di utara. Rute Ampang-Sentul Timur dimulai di stasiun terminus Ampang, sedangkan rute Sri Petaling-Sentul Timur dimulai di stasiun Sri Petaling. Kedua-dua rute bertemu di stasiun perubahan Chan Sow Lin; rute yang bergabung ini kemudian menghala ke utara, lalu berhenti di Sentul Timur. Rute Ampang-Sultan Ismail merupakan fase yang pertama sistem ini untuk dibuka, pada 16 Desember 1996, diikuti oleh bagian kedua dari stasiun Chan Sow Lin ke stasiun Sri Petaling dimulai 11 Juli 1998, terutama untuk memudahkan perjalanan ke Kompleks Olahraga Negara ketika Olahraga Komanwel 1998 melalui stasiun Bukit Jalil. Fase terakhir di antara stasiun Sultan Ismail dan Sentul Timur dibuka pada 6 Desember 1998. Rute di antara stasiun Plaza Rakyat ke stasiun Sentul Timur terletak pada jejambat, termasuklah bagian di antara stasiun Bandaraya ke stasiun Titiwangsa yang melalui sepanjang Sungai Gombak. Bagian Chan Sow Lin-Ampang pula kebanyakannya terletak di daratan, sedangkan bagian Chan Sow Lin-Plaza Rakyat dan bagian Sri Petaling-Chan Sow Lin menggunakan gabungan landasan-landasan di tanah dan di jejambat. Di sepanjang sistem ini tidak rute bawah tanah. Sistem ini mencakup 25 stasiun kesemuanya: 11 di sepanjang rute Chan Sow Lin-Sentul Timur, tujuh di sepanjang rute Ampang-Chan Sow Lin dan tujuh di sepanjang rute Sri Petaling-Chan Sow Lin. Depoh servis dan depot tren utama untuk sistem ini terletak sebelum stasiun terminus Ampang dan di ujung rute yang menghala ke Ampang. Depoh tren sekunder terletak setelah stasiun Sri Petaling. Tidak seperti rute-rute rel bertolok meter yang mengelilingi negara, rel Rute Ampang bertolok standar, menjadi sistem rel pertama di negara yang memakai tolok standar. Bagian di antara Ampang-Chan Sow Lin-Plaza Rakyat dan Chan Sow Lin-Salak Selatan pernah dijadikan sebagian jaringan Malayan Railways (cabang Ampang/Jalan Sultan) yang ditutup pada 1960-an (di antara stasiun Chan Sow Lin dan Plaza Rakyat) dan awal 1990-an (bagian rel yang tinggal).[butuh rujukan] Stasiun-stasiunRute Ampang
Stasiun Chan Sow Lin adalah stasiun transit antara kedua-dua cabang ke Ampang dan Sri Petaling. Rute Sri Petaling
Kereta api baru enam gerbong CSR Zhuzhou digunakan untuk layanan di antara stasiun Sri Petaling dan Putra Heights sehingga 16 Juli 2016. Penumpang tidak harus mengganti platform semenjak layanan penuh dilancarkan pada 17 Juli 2016.[3][4] Dimulai 17 Juli 2016, stasiun Putra Heights akan menjadi stasiun terminal untuk layanan penuh antara Sentul Timur dan stasiun ini, yang menggunakan kereta baru bergerbong enam. TransitSejak peluncurannya, Rute Ampang pernah dicadangkan untuk mencakup bentuk-bentuk perhubungan dengan sistem rel lain di kawasan Lembah Klang. Ketika STAR Line dilancarkan pada tahun 1996, stasiun Bandaraya menjadi stasiun STAR pertama yang ditetapkan sebagai stasiun penyepaduan yang berhubung dengan stasiun Komuter Bank Negara, sebuah stasiun KTM Komuter yang terletak beratus-ratus meter jauhnya. Setelah lengkapnya bagian Sri Petaling-Chan Sow Lin, stasiun Kota Danau Selatan dibuka sebagai perubahan yang lebih terpadu antara aliran STAR dan KTM Komuter. Aliran ini kemudian mencakup perhubungan dengan layanan PUTRA LRT, ERL dan KL Monorail pada tahun-tahun berikutnya. Sistem ini kini memiliki sejumlah lima buah stasiun yang berhubung dengan sistem rel yang lain. Rute Ampang adalah satu-satunya sistem rel dalam jaringan transit rel Kuala Lumpur yang tidak berhenti di dalam datu berdekatan KL Sentral. Sejarah
Kecelakaan
Galeri
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia