Red Bull GmbH
Red Bull GmbH (pelafalan dalam bahasa Jerman: [ʁɛt ˈbʊl]) adalah sebuah perusahaan yang terkenal berkat produk minuman energinya yang bernama sama.[3] Perusahaan ini juga terkenal karena mensponsori berbagai tim dan ajang olahraga. Perusahaan ini berkantor pusat di Fuschl am See, Salzburg.[4] SejarahPerusahaan ini didirikan oleh Dietrich Mateschitz asal Austria dan Chaleo Yoovidhya asal Thailand pada tahun 1984. Saat bekerja di Blendax (kemudian diakuisisi oleh Procter & Gamble) pada tahun 1982, Mateschitz bepergian ke Thailand dan bertemu dengan Chaleo, pemilik dari TC Pharmaceutical. Ia lalu menyadari bahwa minuman energi Krating Daeng, yang dikembangkan oleh TC Pharmaceutical selama dekade 1970-an, dapat membantu meringankan jet lag yang ia alami.[5] Setelah melihat potensi pasar dari minuman tersebut, ia pun bermitra dengan Chaleo agar dapat membawa minuman tersebut ke Eropa. Di bawah perjanjian, keduanya berinvestasi masing-masing sebesar $500,000 untuk mendirikan perusahaan ini. Keduanya masing-masing memegang 49% saham perusahaan ini, sementara sisanya dipegang oleh anak dari Chaleo, Chalerm. Keduanya juga setuju bahwa Mateschitz akan memimpin perusahaan ini.[6] Mulai tahun 1984 hingga 1987, perusahaan ini memodifikasi resep dari Krating Daeng agar lebih sesuai dengan selera masyarakat Eropa dengan mengkarbonasi minuman tersebut dan membuatnya tidak terlalu manis. Pada tahun 1987, perusahaan ini meluncurkan produknya di Austria dengan nama Red Bull. Minuman tersebut kemudian sangat laris di kalangan profesional muda. Perusahaan ini lalu berekspansi ke seantero Eropa selama awal dekade 1990-an, serta ke Amerika Serikat pada tahun 1997, dan berhasil menguasai 75% pangsa pasar hanya dalam waktu satu tahun.[6] Kekayaan Mateschitz dan Chaleo pun tumbuh seiring dengan kesuksesan perusahaan ini. Hingga bulan Maret 2012, kekayaan Chaleo dan Mateschitz masing-masing diperkirakan mencapai lebih dari $5,3 miliar.[7][8] Pada tahun 2012, perusahaan ini berhasil menjual 5,2 juta kaleng Red Bull di lebih dari 171 negara, sehingga menjadikannya minuman energi terlaris di dunia.[9] Pada tahun 2018, perusahaan ini meluncurkan jajaran produk minuman soda organik dengan nama Organics by Red Bull, yang sebagian besar tidak mengandung kafein.[10] DistribusiPerusahaan ini juga mendistribusikan dan memasarkan sejumlah minuman lain, seperti Simply Cola, Carpe Diem, dan Sabai Wine Spritzer. Pemasaran![]() Awalnya, perusahaan ini membagikan minuman gratis kepada para mahasiswa untuk melakukan pemasaran viral. Strategi tersebut ternyata sangat sukses, sehingga penjualan perusahaan ini meningkat drastis. Perusahaan ini kemudian terkenal karena melakukan pemasaran yang ditujukan kepada profesional muda perkotaan melalui berbagai kampanye iklan berbasis olahraga dan hiburan. Motto dari perusahaan ini, "Red Bull Gives You Wings" juga secara jelas menunjukkan efek stimulasi dari minuman energi buatannya. Mobil promosiPerusahaan ini juga mengembangkan program MET (Mobile Energy Team). Sebagian besar anggota dari tim tersebut adalah mahasiswa, yang mengemudikan mobil "Racers" yang dirancang khusus. Mobil tersebut dihias dengan logo Red Bull dan sebagian besar membawa kaleng Red Bull yang berukuran sangat besar. MET harus melakukan misi harian seperti singgah di ajang olahraga, area komersial, perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dsb. MET dilatih agar dapat mengetahui komposisi dari minuman energi Red Bull dan menjelaskannya ke konsumen. Pesawat terbang promosi![]() Perusahaan ini menggunakan berbagai pesawat terbang dan helikopter bersejarah[11] untuk kegiatan promosi, termasuk:
Industri musikPerusahaan ini melakukan promosi di berbagai kegiatan yang berkaitan dengan musik. Pada tahun 2007, perusahaan ini meluncurkan label rekaman Red Bull Records. Perusahaan tersebut memiliki Red Bull Studio di Santa Monica.[12] Red Bull Music Academy juga mengadakan pelatihan dan festival musik di seantero dunia. Perusahaan ini juga mengadakan dan mensponsori Red Bull Batalla de Los Gallos, sebuah kompetisi hip hop yang diadakan tiap tahun di sejumlah negara. Pada tahun 2013, perusahaan ini meluncurkan program pengembangan seniman dengan nama Red Bull Sound Select. Randy Randall, dari No Age, menyatakan bahwa ia berkenan untuk bekerja dengan perusahaan ini, karena perusahaan ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain yang lebih besar.[13] Pada tahun yang sama, program Red Bull Amplifier diluncurkan dengan bantuan dari Sidekick Studios. Program tersebut berencana membantu perusahaan rintisan digital dengan memberi akses ke penonton, ajang, dan fasilitas.[14][15] Sponsor olahragaAjang olahraga yang disponsori oleh perusahaan ini antara lain Red Bull Cliff Diving World Series, Flugtag, Red Bull Soap Box Race, Red Bull Crashed, Red Bull Art of the Can Competition, Red Bull BC One, Erzberg Enduro, dan FIVB Beach Volleyball World Tour. ![]() Tim olahraga yang disponsori oleh perusahaan ini antara lain:
Pembalap yang disponsori oleh perusahaan ini antara lain:
Perusahaan ini juga menanggung biaya penyelenggaraan dari Wings for Life World Run sejak pertama kali diadakan pada tahun 2014. Biaya pendaftaran yang dibayarkan oleh para peserta pun disumbangkan seluruhnya ke Wings for Life.[16] Kepemilikan timPerusahaan ini juga memiliki sejumlah tim olahraga. ![]() Ajang balapDi ajang balap mobil, tim yang dimiliki oleh perusahaan ini meliputi Red Bull Racing[17] dan Scuderia AlphaTauri.[18] Dua tim tersebut telah pernah memenangkan Grand Prix. Red Bull Racing bahkan berhasil menjadi Juara Konstruktor pada musim 2010, 2011, 2012, dan 2013. Sebastian Vettel juga berhasil menjadi Juara Pembalap pada musim 2010, 2011, 2012, dan 2013 saat membalap untuk Red Bull Racing. Menurut pimpinan tim Red Bull Racing, Christian Horner, dalam seri Netflix Formula 1: Drive to Survive, perusahaan ini berada dalam posisi yang unik, karena memiliki empat orang pembalap (masing-masing dua orang di Red Bull Racing dan Scuderia AlphaTauri). Ia juga menyatakan bahwa pembalap di Scuderia AlphaTauri dikontrak oleh perusahaan ini. Di ajang balap sepeda motor, perusahaan ini mensponsori Red Bull KTM Factory Racing dan Repsol Honda. Pada tahun 2006, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan mensponsori Red Bull Racing Team di NASCAR. Tim tersebut pun melakukan debut pada Nextel Cup Series di Lowe's Motor Speedway. Tim tersebut kemudian ditutup pada bulan Desember 2011 dan asetnya diakuisisi oleh BK Racing.[19][20] Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia