Mirae caritatis
Mirae caritatis adalah sebuah ensiklik dari Paus Leo XIII tentang Ekaristi Kudus yang diberikan pada tanggal 28 Mei 1902. Tema utamanya adalah dampak devosi yang luar biasa kepada Ekaristi Kudus dalam kehidupan moral dan spiritual umat beriman. Paus mengeksplorasi beberapa aspek teologi Ekaristi, dengan menyebut Ekaristi sebagai sumber kehidupan, misteri iman, ikatan kasih, dan kurban Misa.[1]
Seperti dalam ensiklik-ensiklik sebelumnya, Leo melanjutkan seruannya untuk pembaruan sosial, yang sumbernya terdapat dalam Ekaristi Kudus. Beliau berpendapat bahwa sakramen ini memupuk kasih amal timbal balik yang akan memajukan persaudaraan Kristiani dan kesetaraan sosial.[1] Setelah memuji banyaknya manfaat Ekaristi, Leo kemudian menganjurkan agar kita sering menerima manfaat yang sama, suatu hal yang menjadi bahan perdebatan pada saat itu.[1]
Penerus Leo, Paus Pius X, mengulangi hal ini dalam motu proprio Sacra Tridentina Synodus tahun 1905, dan Quam singulari tahun 1910, yang menetapkan "usia akal" (kira-kira usia tujuh tahun) sebagai ambang batas bagi anak-anak untuk diterima menerima sakramen. Ungkapan cermin amal sendiri dipopulerkan oleh Ailred of Rievaulx selama Abad Pertengahan. Ensiklik Leo XIII dikutip oleh Paus Pius XII dan Paulus VI dalam dokumen pengajaran mereka masing-masing, Mediator Dei dan Mysterium fidei . Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia