Hubungan Korea Utara dengan Rusia
![]() Hubungan diplomatik antara Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea) dan Uni Soviet (Uni Republik Sosialis Soviet, negara pendahulu Federasi Rusia) mula-mula dijalin pada 12 Oktober 1948, tak lama setelah Republik Rakyat Demokratik Korea diproklamasikan. Pada Perang Korea, Tentara Rakyat Korea didukung oleh pasukan militer Soviet. Korea Utara dibentuk sebagai bagian dari blok Komunis, dan meraih dukungan Rusia yang besar.[1] Tiongkok dan Uni Soviet memperebutkan pengaruh di Korea Utara pada perpecahan Tiongkok-Soviet pada 1960an, karena Korea Utara berniat untuk menjalin hubungan baik dengan kedua negara tersebut.[2] Hubungan antar kedua negara tersebut berlanjut usai kejatuhan Uni Soviet.[3] Hubungan tersebut meraih kembali beberapa pengaruh usai Vladimir Putin terpilih menjadi Presiden Rusia pada 2000. Kim Jong-un juga menerima undangan untuk mengunjungi Rusia pada pertengahan 2015. Kedua negara tersebut berbagi perbatasan di sepanjang hilir Sungai Tumen (Туманная ; 두만강), yang memiliki panjang 17 kilometer (11 mi) dan dibangun pada 1860 saat Tsar Alexander II mencaplok wilayah tersebut dari dinasti Qing Tiongkok dalam Konvensi Peking. Referensi
Bacaan tambahan
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Relations of North Korea and Russia.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia