G.H. Mantik
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Gustaf Hendrik Mantik (26 April 1928 – 8 Agustus 2001[2]) adalah seorang politikus dan perwira tinggi militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara pada periode 1980-1985. Walaupun lahir di Bandung, tetapi Mantik merupakan seorang Minahasa. PerjuanganKetika revolusi fisik masih bergolak G.H. Mantik menjadi Komandan Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) wilayah Bandung/Jakarta.[3] Secara resmi ia terdaftar sebagai anggota militer aktif ketika menjadi Bintara Brigade Guntur di Divisi Siliwangi pada tahun 1946. Ia juga turut aktif dalam penumpasan pemberontakan PKI di Madiun,[4] penumpasan pemberontakan APRA di Bandung, penumpasan pemberontakan RMS di Maluku,[5] dan berbagai operasi militer lainnya. KarierMantik sempat menjabat Asisten II Kodam V/Jaya pada tahun 1963[6] bahkan pada tahun 1967 ia menjadi anggota DPR GR [7] [butuh rujukan]. Sebelum menjabat Pangdam IX/ Mulawarman, ia memegang posisi sebagai Kepala Staf Garnizun Jakarta. Ia menjabat sebagai Pangdam IX/Mulawarman selama 2 tahun dari 1971 sampai 1973.[8] Tahun 1973, Mantik menjadi Pangdam V/Jaya.[9] Jabatan ini cukup lama diembannya mulai dari tahun 1973 hingga 1977. Sehabis menjabat Pangdam V/Jaya, Mantik dengan pangkat Letnan Jenderal TNI dilantik menjadi Pangkowilhan I. Setelah itu, Ia menjadi Gubernur Sulawesi Utara selama lima tahun (1980-1985).[10] Kehidupan PribadiMantik menikah dengan Annette Julien Mingkid. Anak-anak mereka adalah Maria Josephine Mantik, Norma Mantik, dan Agusta Triana Mantik.[11] Maria menikah dengan Arie Jeffry Kumaat yang pernah menjadi Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara. KematianMantik wafat di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 2001 dan dimakamkan di TMP Kalibata.[2] PenghargaanTanda jasaIa mendapatkan sejumlah tanda jasa baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya;[12]
Referensi
Sumber referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai Gustaf Hendrik Mantik.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia