Fujiwara no Kamatari
Fujiwara no Kamatari (藤原 鎌足, 614 – 14 November 669) adalah seorang negarawan, istanawan dan politisi Jepang di Periode Asuka (538-719).[1] Kamatari lahir ke dalam klan Nakatomi dan menjadi pendiri klan Fujiwara.[2] Ia, bersama dengan klan Mononobe, merupakan pendukung agama Shinto dan melawan masuknya agama Buddha ke Jepang. Klan Soga, pembela agama Buddha di periode Asuka, mengalahkan klan Kamatari dan Mononobe; Buddhisme pun menjadi agama yang dominan dalam istana kaisar. Kamatari, dibantu dengan Pangeran Naka no Ōe yang kemudian menjadi Kaisar Tenji (626-672), meluncurkan Reformasi Taika pada tahun 645, yang memperkuat dan memusatkan kekuatan pemerintah pusat. Tepat sebelum ia meninggal, Kamatari menerima gelar Taishōkan (atau Daishokukan) dan nama belakang Fujiwara dari Kaisar Tenji; begitulah terbentuk klan Fujiwara.[3][4] BiografiKamatari lahir ke dalam klan Nakatomi, merupakan anak Nakatomi no Mikeko, dan diberi nama lahir Nakatomi no Kamatari (中臣 鎌足).[3] Ia merupakan teman dan pendukung Pangeran Naka no Ōe yang kemudian menjadi Kaisar Tenji. Kamatari merupakan pimpinan Jingi no Haku, kaum ritualis agama Shinto; ia menjadi salah satu penentang terbesar masuknya agama Buddha ke dalam istana dan negara Jepang. Sebagai hasilnya, pada tahun 645, Pangeran Naka no Ōe dan Kamatari melaksanakan kudeta di istana. Mereka membunuh Soga no Iruka, yang memiliki pengaruh kuat pada Ratu Kōgyoku. Kemudian, ayah Iruka, Soga no Emishi, bunuh diri. Ratu Kōgyoku terpaksa turun takhta agar adik lelakinya bisa naik takhta sebagai Kaisar Kōtoku. Kōtoku kemudian menganugerahkan jabatan naidaijin (内大臣, Menteri Dalam) kepada Kamatari. Kamatari merupakan penggerak Reformasi Taika, satu seri reformasi yang berdasar pada model China dan bertujuan untuk memperkuat kekuatan Imperial.[3] Ia merupakan salah satu ketua penyunting dalam pengembangan kode legal Jepang yang dikenal sebagai Sandai-kyaku-shiki, kadang disebut sebagai Aturan dan Regulasi Tiga Generasi.[5] Sepanjang hidupnya Kamatari terus mendukung Pangeran Naka no Ōe yang naik takhta sebagai Kaisar Tenji pada tahun 661. Tenji menganugerahkannya dengan jabatan Taishōkan (atau Daishokukan) (大織冠), dan menambahkan nama klan baru, Fujiwara (藤原).[3] Lihat jugaCatatan kaki
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia