CPC Corporation
CPC Corporation (Hanzi: 台灣中油; Pinyin: Táiwān Zhōngyóu; Pe̍h-ōe-jī: Tâi-oân Tiong-iû) adalah sebuah badan usaha milik negara Taiwan yang bergerak di bidang produksi minyak bumi, gas alam, dan bensin. SejarahSejarah awalPerusahaan ini didirikan pada tanggal 1 Juni 1946 di Shanghai dengan nama Chinese Petroleum Corporation (中國石油) oleh pemerintah Republik Tiongkok (saat itu masih di Tiongkok Daratan). Setelah Kuomintang mundur ke Taiwan pasca Perang Saudara Tiongkok, perusahaan ini dialihkan dari Dewan Sumber Daya ke Kementerian Perekonomian. Perusahaan ini pun menggabungkan semua fasilitas dan perusahaan yang relevan (Depo Bahan Bakar Kelautan ke-6 Jepang, Teikoku Oil, Nippon Oil, dsb.) di Taiwan. Bisnis utama dari perusahaan ini meliputi penyelidikan, penambangan, pengilangan, pengangkutan, dan penjualan minyak bumi. Perusahaan ini juga memproduksi berbagai macam bahan kimia dan memiliki gerai ritel di seantero Taiwan. Demokratisasi dan sejarah modernIndustri minyak bumi di Taiwan dimonopoli oleh perusahaan ini hingga bulan Juni 1996. Pada bulan Februari 2007, dewan direksi dari perusahaan ini menyetujui perubahan nama menjadi "CPC Corporation Taiwan" dan perubahan nama Tiongkoknya dari 中國石油 menjadi 台灣中油.[1] Perubahan nama tersebut ditujukan untuk menghindari kebingungan dengan PetroChina, badan usaha milik negara Tiongkok yang juga memiliki nama Tiongkok 中國石油, dan merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mentaiwanisasi perusahaan asal Taiwan yang mencantumkan "China" dalam namanya.[2] Pada bulan Desember 2018, produksi dimulai di fasilitas LNG apung Prelude di Australia, yang merupakan fasilitas produksi apung terbesar di dunia. Perusahaan ini berinvestasi pada fasilitas tersebut bersama Shell, Inpex Corporation, dan Korea Gas Corporation.[3][4] Pada tahun 2019, sebuah kapal tanker asal Norwegia bernama Front Altair yang mengangkut kargo berupa nafta untuk perusahaan ini tiba-tiba diserang di Teluk Oman. Kargo senilai NT$1,07 miliar (US$34 juta) pun hilang, tetapi awak kapal dapat melarikan diri tanpa luka dan kargo tersebut kemudian diklaim asuransinya. Walaupun begitu, perusahaan ini tetap merugi sebesar NT$8 juta (US$254.000) akibat penyerangan tersebut.[5] Kargo tersebut setara dengan konsumsi Taiwan selama dua hari, tetapi tidak terlalu berdampak, karena perusahaan ini memiliki cadangan untuk konsumsi selama 45 hari.[6] Pada tahun 2020, untuk pertama kalinya, kargo LNG netral karbon tiba di terminal LNG milik perusahaan ini di Kaohsiung. Kargo tersebut adalah bagian dari program baru yang dirancang untuk menjadikan impor bahan bakar netral karbon dengan membeli kredit karbon di pasar global. Pembelian awal dari Shell Eastern Trading adalah untuk kredit yang disertifikasi oleh program REDD+ dari PBB yang mendukung hutan di negara berkembang.[7] Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai mengirim minyak mentah dari ladang minyak Oryx di Chad. Perusahaan ini telah mengeksplorasi minyak bumi di Chad sejak tahun 2006.[8] Fasilitas
Pada tahun 2019, perusahaan ini mengumumkan pembangunan terminal LNG ketiga di Taoyuan yang diharapkan dapat selesai pada tahun 2023 dengan kapasitas awal sebesar 1 juta ton per tahun.[9] Pada tahun 2019, perusahaan ini mendapat izin dari Environmental Protection Administration untuk membangun sebuah terminal LNG di Taichung.[10] Pemasok![]() Perusahaan ini telah lama membeli minyak bumi dari Iran. Meskipun Amerika Serikat kemudian memberi sanksi kepada semua perusahaan yang membeli minyak bumi dari Iran, perusahaan ini mendapat keringanan.[11] Walaupun begitu, perusahaan ini lalu memutuskan untuk tidak lagi membeli minyak bumi dari Iran.[12] Pada tahun 2018, perusahaan ini meneken perjanjian dengan Cheniere Energy asal Amerika untuk membeli LNG selama 25 tahun mulai tahun 2021.[13] Chairman
Referensi
Pranala luar![]() Wikimedia Commons memiliki media mengenai CPC Corporation, Taiwan. |
Portal di Ensiklopedia Dunia