Budaya VietnamBudaya Vietnam (bahasa Vietnam: Văn hoá Việt Nam) adalah adat dan tradisi yang umumnya dipraktikkan oleh masyarakat Kinh dan suku-suku lainnya di Vietnam. Budaya Vietnam telah dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan Asia Timur, terutama oleh budaya Tionghoa.[1] Pemengaruhan tersebut diakibatkan oleh "1000 tahun Penguasaan Utara" yang berlangsung antara tahun 111 SM hingga 939 M. Sejak periode tersebut hingga abad ke-19, bahasa yang digunakan untuk penulisan formal di Vietnam adalah bahasa Tionghoa Klasik. Antara abad ke-15 hingga ke-19, literatur populer dan lagu rakyat ditulis dalam bahasa Vietnam menggunakan aksara Vietnam (chữ Nôm) yang diturunkan dari aksara Tionghoa (chữ Hán).[2][3] Di sisi lain, budaya Vietnam, terutama budaya Baiyue pada periode kuno, telah menyebar luas di Asia Tenggara hingga ke Indonesia, salah satunya dengan penemuan gong nekara.[4][5] Setelah lepas dari kekuasaan Tiongkok pada abad ke-10, Vietnam memulai ekspansi ke selatan dengan menganeksasi wilayah bangsa Champa dan Khmer. Pada masa penjajahan Prancis, diperkenalkan sejumlah unsur kebudayaan baru seperti agama Katolik dan alfabet Latin yang meromanisasi penulisan bahasa Vietnam.[6] BahasaVietnam adalah salah satu negara dengan keanekaragaman bahasa yang tinggi di Asia Tenggara. Di luar bahasa Vietnam sebagai bahasa resmi tunggal, terdapat lebih dari 100 bahasa yang dituturkan di negara tersebut dalam lima rumpun bahasa utama, yakni Austronesia, Austroasiatik, Hmong–Mien, Sino–Tibet, dan Kra–Dai.[butuh rujukan] Bahasa Vietnam sendiri termasuk dalam rumpun Austroasiatik yang saat ini paling umum ditulis dengan alfabet Latin (chữ Quốc Ngữ) yang menggunakan diakritik untuk merepresentasikan nada. Diakritik tersebut dapat diaplikasikan di komputer sehingga penulisan "a" akan menjadi "a", tetapi penulisan "aa" akan menjadi "â".[butuh rujukan] Seni rupaSeni rupa di wilayah Vietnam telah dipraktikkan sejak era neolitikum, sekitar milenium ke-8 SM hingga ke-2 SM.[7] Kesenian yang berkembang pada era tersebut menghasilkan artefak seperti gong nekara. Hingga abad ke-10, kesenian Vietnam sarat akan pengaruh seni rupa Buddhisme, termasuk Taoisme dan Konfusianisme, yang berpengaruh terutama dalam seni keramik,[7] tetapi juga dalam seni lukis, kaligrafi, dan arsitektur. Seni rupa dari budaya lainnya seperti Champa dan Prancis juga memberikan pengaruh di kemudian hari walaupun tidak begitu signifikan.[butuh rujukan] Dalam seni kaligrafi yang telah berkembang sejak lama di Vietnam, telah digunakan berbagai aksara termasuk chữ Hán dan chữ Nôm. Namun, sebagian besar kaligrafi Vietnam modern menggunakan alfabet Latin Vietnam yang telah menjadi sangat populer di tengah masyarakat Vietnam.[8] Seni lukis Vietnam juga populer dan memiliki sejarah panjang, terutama lukisan sutra dan cetakan kayu. Pengaruh seni Prancis masuk pada abad ke-19 hingga abad ke-20 yang memengaruhi penggunaan warna dalam seni lukis sutra Vietnam. Adapun seni lukis cetakan kayu Vietnam memiliki popularitas hingga ke luar negeri[9] dengan penggunaan bahan organik yang diaplikasikan ke kayu dan ditekan di atas kertas.[butuh rujukan]
Warisan budayaVietnam memiliki sejumlah Situs Warisan Dunia serta Warisan Budaya Takbenda yang telah terdaftar di UNESCO.[butuh rujukan] Situs warisan budaya
Situs warisan alam
Warisan budaya takbenda
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia