Batik Babon AngremBatik Babon Angrem adalah salah satu motif batik yang termasuk jenis “semenan”. Semenan berasal dari kata “semi” atau mekar. Maksud dari nama “babon angrem” sendiri adalah induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Batik ini sering sekali digunakan pada saat upacara tujuh bulanan atau orang Jawa menyebutnya acara mitoni pada ibu yang sedang hamil.[1] Batik babon angrem ini tergolong batik tengahan artinya berkembang pada pertengahan abad XVIII.[2] Batik ini disebut sebagai salah satu karya batik oleh Nyi Bei Mardusari.[3] RancanganIsen yang terdapat pada batik babon angrem adalah ukel yang diselingi dengan gambar dua unggas yang sedang berhadap-hadapan. Batik Babon Angrem dapat dibedakan menjadi Batik Babon Angrem tanpa gambar telur dan Batik Babon Angrem dengan gambar tiga telur.[4] MaknaMotif tersebut melambangkan bahwa seorang wanita yang sedang mengandung hendaknya memiliki rasa kasih sayang dan kesabaran, agar sifat tersebut dapat diwarisi oleh si anak kelak jika telah lahir. Makna kultural dari batik ini adalah permohonan keturunan sebagai penyambung sejarah. Karena seekor ayam jika sedang mengerami telurnya membutuhkan hari yang cukup lama agar telurnya dapat menetas dengan sempurna. Sementara itu, batik babon angrem tanpa gambar telur digunakan pengantin perempuan pada saat pernikahan. Batik ini mengandung makna doa dan harapan, serta kelancaran berumah tangga juga bermakna kesabaran bagi kedua mempelai. Batik babon angrem dengan gambar telur berjumlah tiga, bermakna selain doa, harapan, kelancaran, kesabaran, juga permohonan maaf kepada keluarga pengantin laki-laki, bahwa si pengantin perempuan sudah bukan perawan lagi dan sedang hamil.[4] PenggunaanBatik ini termasuk batik semen berlatar hitam yang dipakai untuk orang dewasa dari semua golongan dan status. Motif batik ini tergolong besar-besar sehingga tidak baik dipakai oleh anak-anak. Batik ini juga digunakan pada saat upacara tujuh bulanan pada ibu hamil atau mitoni.[2] Batik Babon Angrem juga dapat dikenakan oleh pengantin perempuan saat pernikahan.[4] Catatan kaki
|
Portal di Ensiklopedia Dunia