American Locomotive Company
American Locomotive Company (atau biasa disingkat menjadi ALCO, ALCo, atau Alco) adalah sebuah perusahaan manufaktur asal Amerika Serikat yang eksis mulai tahun 1901 hingga 1969. Perusahaan ini awalnya fokus memproduksi lokomotif, tetapi kemudian juga mulai memproduksi generator diesel, mobil, baja, tank, munisi, peralatan produksi minyak, serta penukar panas untuk PLTN. Perusahaan ini dibentuk melalui penggabungan antara tujuh produsen lokomotif dan Schenectady Locomotive Engine Manufactory asal Schenectady, New York. Anak usaha dari perusahaan ini, American Locomotive Automobile Company, merancang dan memproduksi mobil dengan merek Alco mulai tahun 1905 hingga 1913. Perusahaan ini juga memproduksi reaktor nuklir mulai tahun 1954 hingga 1962.[2] Pasca Perang Dunia II, perusahaan ini menutup semua pabriknya, kecuali pabrik di Schenectady dan Montreal. Pada tahun 1955, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Alco Products, Inc. Pada tahun 1964, Worthington Corporation mengakuisisi perusahaan ini. Pada tahun 1969, perusahaan ini berhenti beroperasi,[1] tetapi bekas pabriknya di Montreal tetap memproduksi lokomotif berdasarkan desain dari perusahaan ini. Nama ALCO kini digunakan oleh Fairbanks Morse Engine untuk jajaran produk FM|ALCO. Sejarah![]() ![]() PendirianPerusahaan ini dibentuk pada tahun 1901 melalui penggabungan antara tujuh produsen lokomotif dengan Schenectady Locomotive Engine Manufactory asal Schenectady, New York:[1][3] Tujuh produsen lokomotif tersebut meliputi Brooks Locomotive Works asal Dunkirk, New York, Cooke Locomotive & Machine Works asal Paterson, New Jersey, Dickson Manufacturing Company asal Scranton, Pennsylvania, Manchester Locomotive Works asal Manchester, New Hampshire, Pittsburgh Locomotive and Car Works asal Pittsburgh, Pennsylvania, Rhode Island Locomotive Works asal Providence, Rhode Island, dan Richmond Locomotive Works asal Richmond, Virginia Perusahaan ini berkantor pusat di Schenectady.[3] Samuel R. Callaway juga meninggalkan jabatannya sebagai presiden dari New York Central Railroad untuk menjadi presiden dari perusahaan ini.[4] Setelah Callaway meninggal pada tanggal 1 Juni 1904,[5] Albert J. Pitkin menggantikannya sebagai presiden dari perusahaan ini.[6] Pada tahun 1904, perusahaan ini mengakuisisi Locomotive and Machine Company asal Montreal, Quebec, Kanada, yang kemudian diubah namanya menjadi Montreal Locomotive Works. Pada tahun 1905, perusahaan ini membeli Rogers Locomotive Works asal Paterson, New Jersey, produsen lokomotif terbesar kedua di Amerika Serikat, setelah Baldwin Locomotive Works.[3] Era uap![]() Perusahaan ini memproduksi lebih dari 75.000 unit lokomotif. Perusahaan yang membeli lokomotif buatan perusahaan ini antara lain Delaware & Hudson Railway, New York, New Haven & Hartford Railroad, New York Central Railroad, Union Pacific Railroad, dan Milwaukee Road. Lokomotif uap terkenal buatan perusahaan ini antara lain Hudson 4-6-4, Mohawk 4-8-2, dan Niagara 4-8-4 yang dibuat untuk New York Central; serta FEF 4-8-4 dan Challenger 4-6-6-4 yang dibuat untuk Union Pacific. Alco juga membuat sejumlah lokomotif terbesar dalam sejarah, termasuk Union Pacific Big Boy (4-8-8-4). Alco pun membuat lokomotif buatan Amerika tercepat, yakni Kelas A Atlantic dan Kelas F7 Hudson untuk layanan Twin Cities Hiawatha dari Milwaukee Road. ![]() Alco juga meluncurkan seri lokomotif uap kedua di Amerika Utara yang menggunakan bantalan rol (sebelumnya, pada tahun 1924, Delaware & Hudson menggunakan bantalan rol buatan SKF pada penggerak dan batang samping dari lokomotif 4-6-2 buatan mereka). Lokomotif tersebut adalah Timken 1111, sebuah lokomotif 4-8-4 yang dipesan pada tahun 1930 oleh Timken Roller Bearing Company dan akhirnya digunakan di 15 jalur rel utama di Amerika Serikat hingga dibeli pada tahun 1933 oleh Northern Pacific Railway. Nomor dari lokomotif tersebut kemudian diubah menjadi No. 2626 dan dioperasikan di North Coast Limited, serta di rute Seattle–Portland hingga tahun 1957. ![]() Selama Perang Dunia II, perusahaan ini terutama memproduksi lokomotif Decapods 2-10-0 untuk USSR, tetapi akhirnya banyak yang tidak dapat diserahkan ke USSR, sehingga sepuluh di antaranya dijual ke Finlandia pada tahun 1947. Salah satu dari lokomotif tersebut, dengan nomor 75214, kini dipreservasi di Museum Perkeretaapian Finlandia.[7] Walaupun lokomotif 4-8-4 tampak menjanjikan, tahun 1948 menjadi tahun terakhir bagi perusahaan ini untuk memproduksi lokomotif uap di Schenectady, yakni tujuh unit lokomotif 2-8-4 Kelas A-2a seri 9400 untuk Pittsburgh & Lake Erie Railroad yang diberi nama "Berkshires." Tender untuk tujuh lokomotif tersebut dibuat oleh Lima Locomotive Works, karena perusahaan ini telah menutup pabrik tendernya untuk diubah menjadi pabrik lokomotif diesel, agar dapat bersaing dengan Electro-Motive Division dari General Motors.[8] Joseph Burroughs Ennis (1879–1955) menjabat sebagai SVP di perusahaan ini mulai tahun 1917 hingga 1947, dan bertanggung jawab merancang sejumlah lokomotif buatan perusahaan ini. Mobil Alco (1906-1913)![]() Pada tahun 1906, perusahaan ini berekspansi ke produksi mobil, dengan memproduksi rancangan dari Berliet asal Prancis. Produksi mobil dilakukan di Rhode Island Locomotive Works milik perusahaan ini di Providence, Rhode Island. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mulai memproduksi mobil hasil rancangannya sendiri. Sebuah mobil balap buatan perusahaan ini kemudian berhasil memenangkan Vanderbilt Cup tahun 1909 dan 1910, serta berpartisipasi dalam Indianapolis 500 pertama pada tahun 1911, dengan dikemudikan oleh Harry Grant.[9] Pada tahun 1913, perusahaan ini berhenti memproduksi mobil, karena tidak menguntungkan.[9] Walter P. Chrysler pun pernah bekerja sebagai manajer dari pabrik mobil milik perusahaan ini. Pada tahun 1911, ia pindah ke Buick di Detroit, Michigan, di mana ia kemudian mendirikan Chrysler Corporation pada tahun 1925. Lokomotif listrikMulai tahun 1912 hingga dekade 1920-an, perusahaan ini juga memproduksi lokomotif listrik seberat 60 ton untuk jalur kereta api di Oregon.[10] Lokomotif diesel elektrik![]() Pada tahun 1924, perusahaan ini memproduksi lokomotif langsir diesel elektrik melalui konsorsium dengan General Electric (peralatan kelistrikan) dan Ingersoll-Rand (mesin diesel). Lokomotif tersebut pun dijual ke Central Railroad of New Jersey. Perusahaan ini kemudian juga memproduksi lokomotif serupa untuk Long Island Rail Road dan Chicago and North Western Railway. Pada tahun 1929, perusahaan ini membeli McIntosh & Seymour, sehingga perusahaan ini dapat memproduksi mesin diesel sendiri. Produksi mesin diesel terutama diawasi oleh Perry T. Egbert, wakil presiden yang bertanggung jawab atas penjualan lokomotif diesel. Perry kemudian menjadi presiden dari perusahaan ini.[11] Mulai awal hingga pertengahan dekade 1930-an, perusahaan ini pun menjadi produsen lokomotif langsir diesel elektrik terkemuka di Amerika Serikat. Walaupun begitu, perusahaan ini cukup tertinggal dalam mengembangkan lokomotif besar untuk jalur rel utama. Pada tahun 1939, perusahaan ini mulai memproduksi lokomotif diesel untuk kereta api penumpang, agar dapat bersaing dengan Electro-Motive Diesel milik General Motors. Setahun kemudian, perusahaan ini bekerja sama dengan General Electric (Alco-GE) agar dapat lebih bersaing dengan EMD. Pada tahun 1941, perusahaan ini meluncurkan lokomotif langsir besar pertamanya, yakni RS-1. Lokomotif tersebut pun menjadi produk andalan dari perusahaan ini selama dekade 1940-an. Pecahnya Perang Dunia II kemudian menghentikan pengembangan lokomotif besar dari perusahaan ini. Selama Perang Dunia II, perusahaan ini dikontrak untuk memproduksi lokomotif langsir diesel, lokomotif langsir besar, dan sedikit lokomotif ALCO DL-109, sementara EMD dikontrak untuk memproduksi lokomotif diesel besar guna menarik kereta api barang di jalur rel utama (produksi lokomotif untuk menarik kereta api penumpang dilarang oleh War Production Board). Perusahaan ini pun menempati peringkat ke-34 dalam hal total nilai kontrak yang didapat selama perang.[12] Lokomotif langsir besar RS-1 buatan perusahaan ini lalu dipilih oleh Angkatan Darat Amerika Serikat untuk merevitalisasi jalur kereta api Trans-Iran dan memperpanjangnya ke Uni Soviet. Pemanjangan jalur rel tersebut dianggap penting untuk memungkinkan sekutu Amerika Serikat mengirim pasokan, karena pasukan Jerman sangat menghambat pasokan sekutu ke pelabuhan Murmansk di Uni Soviet. Angkatan Darat Amerika Serikat pun memilih lokomotif RSD-1, varian enam motor traksi dari ALCo RS-1. Perusahaan ini tidak hanya dilarang untuk menjual RS-1 ke jalur utama di Amerika Serikat, tetapi 13 unit RS-1 yang telah diproduksi juga disita untuk keperluan perang dan dikonversi menjadi RSD-1.[8] Era pasca-perangPasca perang, produk lokomotif uap dari perusahaan ini telah ketinggalan zaman, tetapi perusahaan ini masih kesulitan dalam mengembangkan lokomotif diesel untuk jalur utama, agar dapat bersaing dengan lokomotif besar seri E dan F buatan EMD, yang telah cukup mapan. ![]() ![]() Pada tahun 1946, perusahaan ini menguasai 26% pangsa pasar lokomotif diesel.[11] Pada akhir dekade 1940-an, produk terlaris dari perusahaan ini antara lain lokomotif langsir seri S (660 dan 1.000 tenaga kuda) dan lokomotif langsir besar seri RS (1.000 dan 1.500 tenaga kuda). Namun, lokomotif jalur utama buatan perusahaan ini, seperti tipe PA dan FA, kurang laku di pasaran. Catatan
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
|
Portal di Ensiklopedia Dunia