Perjalanan karier Michael dimulai pada 1982 saat ia bekerja di Kementerian Luar Negeri Jerman. Kemudian pada 1984-1986 ia bekerja di Urusan Masyarakat Eropa, Kementerian Luar Negeri di Bonn. Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia bukan Kedutaan Besar Jerman pertama yang ia jadikan sebagai tempat karier. Pengalamannya berkarier di Kedutaan Besar Jerman tercatat dari 1986-1989 saat ia dipercaya bekerja di Kedutaan Besar Jerman untuk Maroko. Setelah itu berbagai jabatan pernah dipegangnya, di antaranya adalah Wakil Konsul Jenderal di Leningrad (saat ini St. Petersburg), Uni Soviet (saat ini Rusia) pada 1989-1992, Konselor, Misi Tetap untuk Uni Eropa di Brussels pada 1992-1995, Urusan Uni Eropa Kementerian Luar Negeri Jerman pada 1995-1998 bahkan Kepala Bagian Perluasan Uni Eropa di Kementerian Luar Negeri, Bonn dan Berlin pada 1998-2002.[3]
Michael juga tercatat pernah menjadi Kepala Bagian Politik Misi Tetap Jerman untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York pada 2002-2006, Wakil Duta Besar Misi Tetap Jerman untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2006-2007, Wakil Direktur-Jenderal untuk PBB dan Kementerian Luar Negeri Jerman pada 2007-2009. Lalu selepas Duta Besar Jerman untuk Iran pada 2013-2016, barulah ia diutus sebagai Duta Besar Jerman untuk Indonesia per 2016.[3]
Kunjungan
Setelah menjabat sebagai Duta Besar untuk Indonesia, Michael tercatat telah melakukan kunjungan ke berbagai tempat di Indonesia. Salah satunya adalah ia pernah berkunjung ke kompleks Candi Prambanan pada Jumat, 10 Maret 2017 bersama istrinya, Dorothee Mary von Ungern-Sternberg yang tak lain adalah Ketua Bidang Budaya dan Pers Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia. Di sana mereka berkeliling melihat keindahan Candi Prambanan, seperti relief cerita Ramayana di Candi Siwa, Candi Apit Utara dan Candi Perwara Deret II No 35.[4]
Pada 8 hinggga 9 Juni 2017 Michael sempat berkunjung ke Surabaya, Jawa Timur. Di sana ia bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo dan Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini. Dalam pertemuan tersebut mereka memnbahas tentang ekonomi aktual, politik dan kerja sama dalam bidang pendidikan vokasi. Di sela-sela kunjungannya di Surabaya, ia menyempatkan diri untuk mendatangi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan membahas tentang kerja sama antara Indonesia dan Jerman dalam bidang pendidikan.[5]