Etnik Melayu di Narathiwat, Pattani, Yala dan Songkhla oleh karena perbedaan budaya dari orang Thailand dan juga pengalaman masa dahulu dalam percobaan secara paksa untuk mengasimilasikan mereka ke dalam budaya arus perdana Thailand setelah penambahan Kerajaan Pattani oleh Kerajaan Sukhothai. Padahal, etnik Melayu di Satun kurang setuju pada pemisahan. Etnik Melayu di Satun sendiri justru lebih fasih berbahasa Thai dibandingkan dengan orang Melayu dari negeri-negeri lain, dan logat mereka mempunyai daya tarik yang kuat dengan yang dari Perlis.[5][6][7][8]
Populasi orang yang berketurunan campuran Thailand dan Melayu berada di Samsam, yang sebagian berasal dari penduduk Satun, tetapi juga mempunyai suatu minoritas besar di Phatthalung, Trang, Krabi, Phang Nga, dan Songkhla dan juga negeri Kedah, Perak dan Perlis di Malaysia. Orang Samsam pada umumnya menganut agama Islam tetapi secara budaya Thai, walaupun pengaruh Melayu adalah berpengaruh sama. Di wilayah Phuket dan Ranong, juga terdapat banyak orang keturunan Melayu.[9][10][11][12][13][14]
^William M. Carpenter, James R. Lilley, David G. Wiencek, Henry Stephen
Albinski. Asian Security Handbook: An Assessment of Political-Security Issues in the Asia-Pacific Region. M.E. Sharpe. hlm. 240–6. ISBN1563248131.line feed character di |author= pada posisi 71 (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)