Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah.
Mawar Emas adalah sebuah ornamen emas yang biasanya diberkati oleh para paus setiap tahunnya. Ornamen ini kadang-kadang dianugerahkan sebagai sebuah tanda penghormatan atau kasih sayang. Para penerimanya antara lain gereja-gereja dan tempat-tempat suci, para bangsawan, tokoh-tokoh militer, dan kalangan pemerintah.
Arti Penting dan Simbolisme
Mawar ini diberkati pada hari Minggu keempat masa Pra-Paskah, Hari Minggu Lætare (sehingga juga dikenal sebagai Hari Minggu Mawar), ketika pakaian ibadah dan gorden yang berwarna merah mawar menggantikan warna ungu tanda penuh penyesalan, yang menyimbolkan harapan dan kebahagiaan di tengah-tengah kekudusan masa Pra-Paskah. Di sepanjang masa Pra-Paskah, umat Katolik berdoa, berpuasa, melakukan penebusan dosa dan bermeditasi atas keburukan dosa dan hukuman jahat yang dibawanya; Hari Minggu Mawar adalah sebuah kesempatan untuk melihat lebih jauh dari wafat Kristus di Golgota dan memandang Kristus, Sang Penebus Dosa, bangkit di saat cahaya pertama Hari Minggu Paskah hadir dan berbahagia. Cemerlangnya bunga emas menunjukkan keagungan Kristus; hal ini sangat tepat karena para nabi sebelumnya merujuk-Nya sebagai "bunga di padang dan bunga lili di lembah-lembah". Keharumannya, menurut Paus Leo XIII "menunjukkan kewangian Kristus yang seharusnya disebar-luaskan oleh para pengikut setia-Nya" (Acta, vol. VI, 104), dan duri serta warna merahnya merujuk pada kesengsaraan-Nya. Baca Yesaya 63:2: "Mengapakah pakaian-Mu semerah itu, dan baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?"
Banyak diploma kepausan dan khotbah paus ketika menganugerahkan benda ini menjelaskan arti penting mistis bunga mawar ini. Paus Innosensius III mengatakan: "Sebagaimana Hari Minggu Lætare, suatu hari yang terpisah demi fungsinya, melambangkan cinta setelah kebencian, kebahagiaan setelah penderitaan, dan kepuasan setelah kelaparan, demikian juga bunga mawar ini menjadikan warna, aroma dan citarasanya sebagai cinta, kebahagiaan dan kepuasan secara berurutan", dan membandingkan bunga mawar ini dengan bunga yang dirujuk di dalam Kitab Yesaya 11:1: "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah."
Kaisar Romawi Suci Frederick III dan istrinya Ratu Eleonora dari Portugal, yang dimahkotai pada Hari Minggu Lætare Sunday (1452) dan menerima Mawar Emas pada hari berikutnya dari Paus Nikolas V;
Marie Henriette dari Austria, Ratu orang-orang Belgia (Paus Leo XIII; 1893; namanya juga diberikan kepada jenis mawar merambat yang masih terkenal hingga hari ini).
Pada paruh kedua abad ke-20, penghargaan Mawar Emas menjadi semakin langka, dan semuanya dianugerahkan kepada bangunan-bangunan saja, biasanya tempat-tempat suci. Paus Paulus VI, misalnya, hanya memberikan lima Mawar Emas selama masa kepausannya yang berlangsung dari tahun 1963 hingga tahun 1978, dan tidak ada yang diberikan kepada orang-orang pribadi, melainkan kepada tempat-tempat devosi. Paus Yohanes Paulus II memberikan tiga penghargaan Mawar Emas, satu penghargaan untuk satu tempat suci yang berbeda, selama 27 tahun masa kepausannya. Oleh karena itu, penganugerahan Mawar Emas bisa dianggap sebagai suatu keistimewaan yang luar biasa.
Mawar Emas yang dianugerahkan selama masa kepausan Paus Yohanes Paulus II kepada tempat suci Ratu Lourdes (Prancis), dan kepada Ruang Doa Santo Yoseph (Kanada) pada tahun 2004.
Paus Benediktus XVI sejauh ini telah memberikan lima penghargaan Mawar Emas. Penghargaan pertamanya dilakukan pada tahun 2006 bagi tempat suci Jasna Góra (Częstochowa - Polandia). Dua lagi diberikan kepada Basilika Aparecida (Brasil) dan pada Basilika Mariazell (Austria),[1] pada tahun 2007. Pada tahun 2008, selama masa ziarah apostoliknya ke Amerika Serikat, ia menganugerahkan Mawar Emas kepada Basilika Tempat Suci Pembuahan Tak Bernoda Nasional di kota Washington, DC. Mawar Emas kelima Paus Benediktus XVI dianugerahkan kepada Tempat Suci Ratu Bonaria di Cagliari, Italia, pada tanggal 8 September 2008.