Hans Bertil Mattias Gardell (lahir 10 Agustus 1959) adalah seorang ilmuwan perbandingan agama asal Swedia. Ia adalah pemegang jabatan Nathan Söderblom Chair of Comparative Religion di Universitas Uppsala, Swedia. Ia juga merupakan pemenang pertama anugerah Jan Myrdals pada tahun 2009 dan menerima Medal Emas Royal dari Penghargaan Akademi Royal Susastra, Sejarah, dan Ilmu Kuno Swedia untuk Penelitian Berharga, pada tahun 2003.
Karier
Mattias Gardell lahir di Solna, Stockholm, Swedia. Ia mendapatkan Ph.D. dalam bidang sejarah agama dari Universitas Stockholm pada tahun 1995 dan menjadi dosen pada tahun 1999. Ia bekerja di Departemen Perbandingan Agama dan Pusat Riset Migrasi Internasional dan Relasi Etnis di Universitas Stockholm. Ia juga pernah tinggal dan belajar di Kairo, Mesir. Pada bulan Maret 2006, ia dinobatkan sebagai pemegang pertama Nathan Söderblom Chair of Comparative Religion di Universitas Uppsala.[1]
Bidang kekhususan Gardell adalah ekstremisme agama serta rasisme agama di Amerika Serikat. Ia mempelajari kelompok-kelompok seperti Ku Klux Klan, Nation of Islam, serta pergerakan neopagan rakyat (seperti Odinisme). Ron McVan, koleganya yang membantunya mengerjakan Gods of the Blood, mengatakan bahwa ia pernah "bersumpah saudara dalam hof Viking saya". Gardell pernah disalahkan oleh McVan akibat tuduhan plagiasi yang diterimanya.[2]
Disertasinya keluar tahun 1995, membahas Louis Farrakhan dan Nation of Islam, dan dipublikasikan dalam edisi Amerika Serikat dan Inggris.[1]
Sebagai ahli Islamophobia, Gardell pernah menjadi saksi ahli dalam Pengadilan Anders Behring Breivik[3] dan menjadi penulis kedua dalam bagian "Swedia" di "Laporan Islamofobia Eropa 2017" yang dikeluarkan oleh think-tank Turki, SETA.[4]
Pandangan politik
Gardell adalah seorang sosialis libertarian dan juga dikenal sebagai pembela hak asasi manusia.[5] Di masa lalu, ia pernah menganggap dirinya pagan dan seorang "anarko-spiritual".[6]
Gardell adalah salah satu dari sebelas aktivis Swedia yang berpartisipasi dalam Kapal ke Gaza. Ia berada dalam kapal flotilla yang mencoba menembus Blokade Jalur Gaza. Gardell berada di atas kapal MV Mavi Marmara ketika Tentara Pertahanan Israel menggeledah kapal ini pada pagi hari 31 Mei 2010.[7] Ia dideportasi dari Israel dan tiba di Swedia pada 3 Juni bersama istri dan partisipan asal Swedia lainnya.[8] Ia menyatakan kepada jurnalis Swedia bahwa "Kami menjadi korban penyerangan militer besar-besaran ... Tidak bisa digambarkan lain selain daripada pembajakan." Ia juga mengatakan bahwa para tentara datang ke atas kapal dengan senjata lengkap dengan penunjuk laser. Setidaknya empat orang mati dengan gaya eksekusi.[9]
Kehidupan pribadi
Gardell adalah anak Bertil Gardell, seorang profesor psikologi sosial, serta saudara laki-laki dari penulis dan pelawak Jonas Gardell. Ia menikah dengan Edda Manga. Mereka memiliki sembilan orang anak, yaitu Linus, Emma, Moa, Ida, Sofia, Stefan, Kim, Amanda, dan Ina.
Ia pernah mengatakan bahwa ia merasakan semacam keterikatan dengan Asatru, dan pernah mempraktikkan keterikatan ini beberapa kali, namun pada 2007 ia tidak mempraktikkannya secara aktif.[10]
^Ohlin, Pontus (3 April 2006). "Anarkist, hedning och professor" (dalam bahasa Swedish). Vår bostad. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-23. Diakses tanggal 2008-11-11.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Högström, Erik (31 May 2010). "Gardell ombord på bordat fartyg" (dalam bahasa Swedish). Expressen. Diakses tanggal 2010-05-31.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)