Ku Klux Klan (KKK), dikenal juga sebagai 'The Klan' adalah sebuah kelompok terorissupremasi kulit putih ekstrem di Amerika Serikat (AS) yang berdiri pada tanggal 24 Desember1865. Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan juga kaum minoritas lainnya di AS, seperti orang Yahudi, Imigran, Muslim, dan juga Katolik Roma.[2]
Klan pertama didirikan setelah Perang Saudara Amerika dan merupakan salah satu organisasi penting Era Rekonstruksi. Didirikan seluruhnya di Amerika Serikat Selatan, organisasi ini ditekan lewat intervensi pemerintah federal di awal 1870-an. KKK ini berusaha menggulingkan pemerintah negara bagian Republik di Amerika Serikat Selatan, terutama dengan menggunakan intimidasi pemilih dan kekerasan yang ditargetkan terhadap pemimpin-pemimpin Afrika-Amerika. Setiap cabang bersifat otonom dan sangat rahasia mengenai keanggotaan dan rencananya. Cabang-cabangnya di Selatan ditekan sekitar tahun 1871, melalui penegakan hukum federal. para anggota membuat sendiri kostum mereka, sering kali berwarna-warni: jubah, masker dan topi kerucut, yang dirancang agar terlihat menakutkan dan menutupi identitas mereka.[3]
Klan kedua pertama berdiri sebagai organisasi kecil di Georgia tahun 1915. Klan ini bertumbuh setelah 1920 dan menyebar ke seluruh Amerika di awal dan pertengahan 1920-an, termasuk kawasan perkotaanBarat Tengah dan Barat Amerika. Mengambil inspirasi dari film D. W. Griffith tahun 1915 yaitu The Birth of a Nation, yang menceritakan tentang pendirian Klan pertama, KKK mengggunakan teknik-teknik pemasaran dan struktur organisasi fraternal. Berakar dari komunitas Protestan lokal, organisasi ini bertujuan untuk mempertahankan supremasi kulit putih. Seringkali bersikap pro-Pelarangan, dan berlawanan dengan orang Katolik dan Yahudi, sembari menekankan oposisinya terhadap kekuatan politik dari Paus dan gereja katolik. Klan kedua ini berkembang di negara-negara bagian selatan dan utara; organisasi ini dibiayai oleh biaya pendaftaran anggota dan juga hasil menjual kostum putih kepada anggota.
Manifestasi Klan yang ketiga dan yang sekarang muncul setelah 1950, dalam bentuk kelompok yang terbatas dan terisolasi yang menggunakan nama KKK. Mereka berfokus menentang Gerakan Hak-Hak Sipil, sering kali menggunakan kekerasan dan pembunuhan untuk menekan para aktivis. Organisasi ini dikelompokkan sebagai kelompok kebencian oleh Liga Anti-Fitnah dan Southern Poverty Law Center.[4] Per 2016, Liga-Anti Fitnah menempatkan keanggotaan KKK di seluruh Amerika sebesar 3.000 orang, sedangkan Southern Poverty Law Center menempatkan jumlah tersebut di sekitar 6.000 orang.[5]
Inkarnasi kedua dan ketiga dari Ku Klux Klan sering kali merujuk pada persepsi mitos yang salah tentang darah "Anglo-Saxon" Amerika, yang mengingatkan kembali pada nativisme abad ke-19.[6] Meskipun anggota KKK bersumpah untuk menjunjung tinggi moralitas Kristen, kelompok ini secara luas dikecam oleh denominasi Kristen.[7]
Ikhtisar: Tiga Klan
KKK pertama
Klan pertama didirikan di Pulaski, Tennessee di tanggal 24 Desember 1865, oleh enam mantan pejabat tentara Konfederasi: Frank McCord, Richard Reed, John Lester, John Kennedy, J. Calvin Jones dan James Crowe.[8][9][10] Klan ini awalnya merupakan klub sosial persaudaraan yang terinspirasi Sons of Malta. Klan ini meminjam beberapa bagian upacara inisiasi dari kelompok tersebut, dengan tujuan yang sama: "inisiasi yang menggelikan, membingungkan keingintahuan publik, dan hiburan bagi anggota adalah satu-satunya tujuan Klan", menurut Albert Stevens di 1907.[11]Manual ritual dicetak oleh Laps D. McCord dari Pulaski.[12]
Menurut The Cyclopædia of Fraternities (1907), "Dimulai di April 1867, ada sebuah transformasi bertahap. ...Para anggota sudah menyulap sebuah Frankenstein sungguhan. Mereka bermain dengan sebuah mesin kekuatan dan misteri, meskipun seluruhnya terdiri atas orang-orang tak bersalah, dan menemukan diri mereka dikuasai oleh sebuah kepercayaan bahwa sesuatu harus ada di balik semua itu – bahwa ada, sebuah tujuan serius, sebuah pekerjaan untuk dikerjakan Klan".[11]
Cabang-cabang Klan menyebar ke seluruh Selatan Amerika sebagai sebuah gerakan pemberontakan, mempromosikan perlawanan dan supremasi kulit putih pada Era Rekonstruksi. Contohnya, veteran Konfederat John W. Morton mendirikan sebuah cabang di Nashville, Tennessee.[13] Sebagai sebuah kelompok vigilante rahasia, Klan ini menargetkan orang bebas dan semua simpatisan mereka; kelompok ini berusaha menegakkan kembali supremasi kulit putih lewat ancaman dan kekerasan, termasuk pembunuhan. "Mereka menargetkan pemimpin-pemimpin kulit putih utara, simpatisan dari Selatan dan orang kulit hitam yang aktif di dunia politik".[14] Di 1870 dan 1871, pemerintahan federal mengeluarkan undang-undang Enforcement Acts, yang bertujuan untuk menuntut dan menekan kejahatan Klan.[15]
Klan pertama memiliki hasil yang beragam dalam mencapai tujuannya. Klan ini melemahkan kepemimpinan politik kulit hitam lewat pembunuhan dan ancaman kekerasan; dan membuat beberapa orang keluar dari dunia politik. Di sisi lain, Klan ini menyebabkan sebuah reaksi tajam, dengan sebuah bagian dari undang-undang federal yang dikatakan Sejarawan Eric Foner sebagai kesuksesan dalam hal "mengembalikan ketertiban, menguatkan moral para Republikan Selatan, dan memungkinkan para orang kulit hitam untuk menjalankan hak mereka sebagai warga negara".[16] Sedangkan, sejarawan George C. Rable berargumen bahwa Klan tersebut adalah sebuah kegagalan politik, dan maka dari itu dikesampingkan oleh para pemimpin Partai Demokrat Selatan. Ia berkata:
Klan berkurang kekuatannya sebagian karena kelemahan internal; kurangnya organisasi pusat dan kegagalan para pemimpinnya untuk mengontrol elemen kriminal dan sadis. Lebih mendasar, Klan tersebut merosot karena gagal mencapai objektif utamanya – penggulingan pemerintahan negara bagian Republikan di Selatan.[17]
Setelah Klan ditekan, banyak berdiri kelompok pemberontak paramiliter yang mirip yang secara eksplisit bertujuan menekan suara para Republikan dan menurunkan mereka dari jabatan: White League, yang bermula di Louisiana di tahun 1874; dan kelompok Red Shirts, yang didirikan di Mississippi dan mengembangkan cabang di Carolina utara dan selatan. Contohnya, Red Shirts membantu Wade Hampton terpilih sebagai gubernur di Carolina Selatan. Mereka digambarkan bertindak sebagai tangan militer Partai Demokrat dan dikaitkan dengan membantu para Demokrat kulit putih mengontrol kembali badan legislatif negara-negara bagian Amerika Selatan.[18]
KKK kedua
Pada 1915, Klan kedua didirikan di atas Stone Mountain, Georgia, oleh William Joseph Simmons. Sementara Simmons bergantung pada dokumen-dokumen dari Klan original dan memori dari para tua-tua yang masih hidup, Klan yang baru ini secara signifikan didasarkan pada film The Birth of a Nation yang sangat populer. Klan yang sebelumnya tidak memakai kostum-kostum berwarna putih dan tidak membakar salib; aspek-aspek ini diperkenalkan di buku yang menjadi dasar film tersebut. Ketika film itu diputar di Atlanta di bulan Desember tahun itu, Simmons dan rekan-rekan satu Klannya mengadakan parade ke teater dengan mengenakan gaun dan kerudung runcing– banyak juga yang menaiki kuda yang mengenakan gaun– seperti di dalam film. Parade masal ini akan menjadi peristiwan penting bagi Klan yang baru yang sebelumnya tidak ada di organisasi era Rekonstruksi yang asli.[19]
Klan kedua merupakan sebuah organisasi fraternal formal, dengan sebuah struktur negara bagian dan nasional. Saat kebangkitan Klan kedua di 1920an, publicity diurus oleh Southern Publicity Association. dalam 6 bulan pertama kampanye perekrutan nasional, anggota Klan bertambah sebanyak 85,000.[20] Di puncaknya di pertengahan 1920an, organisasi ini mengklaim bahwa anggotanya ada sebanyak sekitar 15% populasi negara, kurang lebih 4–5 juta orang.[21]
Pada 1923, Simmons digulingkan dari kepemimpinannya dari KKK oleh Hiram Wesley Evans. Dari September 1923 ada dua organisasi Ku Klux Klan: satu yang didirikan Simmons, yang dipimpin oleh Evans dengan kekuatannya yang sebagian besar berada di selatan Amerika Serikat, dan sebuah kelompok pecahan yang dipimpin oleh Grand Dragon D. C. Stephenson yang berbasis di Indiana, dengan banyak anggotanya di barat tengah Amerika Serikat.[22]
Perpecahan internal, perilaku kriminal oleh para pemimpin – terutama dakwaan Stephenson atas penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan Madge Oberholtzer – dan oposisi dari luar menjatuhkan keanggotaan kedua kelompok tersebut. Keanggotaan kelompok utama turun sampai sekitar 30,000 sampai 1930. Kelompok tersebut menghilang pada 1940an.[23] Para pengurus Klan juga beroperasi di Kanada, terutama di Saskatchewan pada 1926–1928, dimana para anggota Klan menolak para imigran dari Eropa Timur sebagai ancaman untuk warian "Anglo-Saxon" Kanada.[24][25]
Gelar-gelar
Keanggotaan dalam Klan adalah rahasia. Seperti kebanyakan organisasi fraternal, Klan memiliki tanda-tanda yang dapat digunakan anggota untuk mengenali satu sama lain. Dalam percakapan, seorang anggota dapat menggunakan singkatan AYAK (Are you a Klansman?, apakah kamu anggota Klan?) untuk secara rahasia mengenalkan diri kepada anggota lain. Sapaan tersebut dapat dijawab dengan AKIA (A Klansman I am, aku adalah seorang Klansman).
Sepanjang sejarahnya, Klan sudah menciptakan berbagai panggilan yang diawali dengan "Kl", termasuk:
Klabee – bendahara
Klavern – organisasi lokal
Imperial Kleagle – perekrut
Klecktoken – iuran inisiasi
Kligrapp – sekretaris
Klonvokation – perkumpulan
Kloran – buku ritual
Kloreroe – delegasi
Imperial Kludd – pendeta
Semua istilah diatas diciptakan oleh William Joseph Simmons, sebagai bagian dari usahanya membangkitkan kembali Klan pada 1915. Klan era Rekonstruksi menggunakan gelar yang berbeda; gelar yang diteruskan ke era ini hanya "Wizard" untuk pemimpin Klan keseluruhan dan "Night Hawk" untuk yang bertanggung jawab untuk keamanan.
Imperial kludd adalah pendeta dari Imperial Klonvocation, dan dia melakukan "tugas lain yang mungkin diperlukan oleh imperial wizard".
Imperial kaliff adalah posisi tertinggi kedua setelah imperial wizard.
^"Ku Klux Klan". splcenter.org (dalam bahasa Inggris). Southern Poverty Law Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2018. Diakses tanggal 18 Maret 2021.
^Elaine Frantz Parsons, "Midnight Rangers: Costume and Performance in the Reconstruction-Era Ku Klux Klan". Journal of American History 92.3 (2005): 811–36.
^Newton 2001, hlm. 1–30. Newton quotes from the Testimony Taken by the Joint Select Committee to Enquire into the Condition of Affairs in the Late Insurrectionary States, Vol. 13. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office, 1872. Among historians of the Klan, this volume is also known as The KKK testimony.
^Perlmutter, Philip (1999). Legacy of Hate: A Short History of Ethnic, Religious, and Racial Prejudice in America. M. E. Sharpe. hlm. 170. ISBN978-0-7656-0406-4. Kenneth T. Jackson, in his The Ku Klux Klan in the City 1915–1930, reminds us that 'virtually every' Protestant denomination denounced the KKK, but that most KKK members were not 'innately depraved or anxious to subvert American institutions', but rather believed their membership in keeping with 'one-hundred percent Americanism' and Christian morality.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)