Maria Tuci
Maria Tuci (12 Maret 1928 – 24 Oktober 1950) adalah calon postulan Suster Fransiskan dan salah seorang dari 38 Martir Albania. Ia adalah putri pasangan Nikoll Mark Tuci dan Dila Fusha yang lahir pada 12 Maret 1928 di desa Ndërfushaz, distrik Mirdita, Albania. Maria disekolahkan di sekolah Katolik yang dikelola oleh para suster Fransiskan. Pada tahun 1946 Maria menyelesaikan pendidikannya dan bekerja sebagai seorang guru. Maria kemudian mengajukan lamaran untuk menjadi biarawati di biara Suster Fransiskan Stigmatis. Pada masa itu, Maria diketahui sering menggunakan gajinya untuk membayar uang sekolah bagi anak-anak di kelasnya. Ia juga diketahui sering berjalan kaki enam sampai tujuh kilometer untuk mengikuti perayaan misa di gereja. Setelah Perang Dunia II berakhir di tahun 1945, rezim Komunis pro Uni Soviet mengambil alih kekuasaan di Albania. Dibawah cengkeraman kaum Komunis, Gereja-gereja disegel, seminari-seminari ditutup dan biara-biara dibubarkan. Para rohaniwan-rohaniwati ditahan dengan berbagai tuduhan palsu dan dijebloskan ke dalam penjara. Banyak diantara mereka yang kemudian di eksekusi mati. Cita-cita rohani Maria untuk menjadi mempelai Kristus tidak pernah terlaksana. Biara tempat ia mengajukan lamaran ditutup pemerintah Komunis dan para suster diusir ke Italia. Maria Tuci ditangkap pada tanggal 10 Agustus 1949 oleh tentara Komunis dengan tuduhan menjadi mata-mata. Ia disiksa untuk mendapat keterangan tentang kegiatan mata-mata yang dituduhkan kepadanya. Penyiksaan semakin mengerikan dari hari ke hari karena Maria tidak mampu menjawab pertanyaan para Interogator. Maria dijatuhi hukuman penjara selama 3 tahun dan terus-menerus mengalami penyiksaan dalam penjara Komunis yang mengerikan. Di pertengahan bulan Agustus 1950, Maria Tuci dibawa ke rumah sakit sipil di Shkodra setelah disiksa sampai sekarat dalam sebuah sesi interogasi. Pada tanggal 22 Agustus 1950 beberapa suster dan para kerabat datang menjenguknya di rumah sakit. Maria meminta mereka segera pulang karena khawatir akan keselamatan mereka. Para penyiksanya pernah mengancam akan menangkap semua anggota keluarga dan kerabatnya. Dua bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1950, Maria Tuci meninggal dunia di rumah sakit tersebut. Ia dimakamkan secara diam-diam oleh tentara komunis dan jasadnya baru dapat diidentifikasi setelah rezim komunis Albania runtuh di tahun 1992. Jenazahnya lalu dimakamkan kembali dengan layak di pemakaman Katolik di Shkoder. Dalam proses beatifikasi Para Martir Albania, makamnya dibuka kembali dan relikwinya disemayamkan di gereja Biara Susteran Fransiskan Stigmatines di Shkoder, Albania. Ia menjadi satu-satunya wanita dalam 38 Martir Albania yang dibeatifikasi bersama oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 November 2016. Perayaannya dirayakan pada tanggal 24 Oktober sesuai hari kematiannya, dan pada hari pesta bersama Para Martir Albania pada tanggal 5 November.[1] Referensi
|