Mara Branković (Abjad Kiril Serbia: Мара Бранковић, ca 1420 – 14 September 1487) adalah bangsawan Serbia dari Dinasti Branković. Dia adalah putri dari Despot Serbia Đurađ Branković, istri dari Sultan Utsmaniyah Murad II, dan ibu tiri dari Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih. Di Eropa, dia juga dikenal dengan Amerissa, Sultana Maria, atau Sultanina.
Mara termasuk anggota terkemuka faksi pendukung Utsmani di kawasan Balkan. Statusnya sebagai keturunan bangsawan Balkan dan istri Sultan Utsmaniyah membuatnya dapat memegang peran penting dalam urusan diplomasi Utsmani, menjadikannya sebagai salah satu perempuan berpengaruh di Utsmani pada abad ke-15.
Latar belakang
Catatan mengenai Mara dan kerabatnya disebutkan dalam "Dell'Imperadori Constantinopolitani", sebuah manuskrip yang disimpan di Perpustakaan Vatikan. Dokumen tersebut juga dikenal sebagai "manuskrip Massarelli" karena ditemukan dalam dokumen-dokumen Angelo Massarelli (1510–1566).[1] Masarelli lebih dikenal sebagai sekretaris jenderal Konsili Trento, yang mencatat kejadian-kejadian harian konsili tersebut.[2]
Manuskrip Massarelli menyebutkan Mara sebagai salah satu dari dua anak perempuan Đurađ Branković dan Eirene Kantakouzene. Anak perempuan lainnya adalah Katarina (Kantakuzina Katarina Branković atau Katarina dari Celje) yang menikah dengan Ulrich II, penguasa daerah Celje (masuk wilayah Slovenia modern). Eirene Kantakouzene sendiri adalah cicit dari Ioannes VI Kantakouzenos, Kaisar Romawi Timur yang berkuasa pada 1347 – 1354.[3][4]
Kehidupan
Mara ditunangkan dengan Murad pada Juni 1431, sebagai bentuk upaya pencegahan pendudukan Utsmani atas Serbia, meskipun serangan Utsmani secara berkala terus berlanjut. Mara dan Murad resmi menikah pada tanggal 4 September 1435 di Edirne. Mahar dari pihak Mara meliputi distrik Dubočica dan Toplica.[5]
Pernikahan ini memantik kecemburuan Halime Candar, istri Murad dari keluarga bangsawan Turki Candar. Kecemburuan antara Halime dan Mara menjadikan Murad mengirim Halime ke Bursa. Namun antara musim gugur 1436 dan musim semi 1437, Murad memanggil kembali Halime dan berbalik mengirim Mara ke Bursa. Mara tampaknya tidak pernah "tidur" dengan Murad dan pernikahan mereka murni masalah politik.[7]
Mara kembali ke kediaman orang tuanya setelah Murad wafat pada 1451. Sejarawan Yunani Georgios Sphrantzes menyatakan bahwa pada masa ini, Mara menolak lamaran dari Kaisar Romawi Timur Konstantinus XI Palaiologos.[8] Pada 1456, Đurađ Branković meninggal dan takhta Serbia diwariskan pada adik Mara, Lazar. Lazar memperlakukan Eirene Kantakouzene dengan buruk, menjadikan Eirene lari dari Serbia bersama Mara dan Grgur, putra sulung Đurađ. Namun Eirene tertangkap dan meninggal beberapa waktu kemudian, beberapa sejarawan menyatakan bahwa dia diracun Lazar.
Mara sendiri bergabung di istana putra tirinya, Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih.
Rujukan
- ^ "Tony Hoskins, "Anglocentric medieval genealogy"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2011. Diakses tanggal 4 July 2008.
- ^ "The Archives: the past & the present", section "The Council of Trent" Diarsipkan 3 Oktober 2008 di Wayback Machine.
- ^ Nicol, Byzantine Family, p. 187
- ^ "Anglocentric medieval genealogy". 2011-07-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-16. Diakses tanggal 2023-11-04.
- ^ Fine, John V. A.; Fine, John Van Antwerp (1994). The Late Medieval Balkans: A Critical Survey from the Late Twelfth Century to the Ottoman Conquest (dalam bahasa Inggris). University of Michigan Press. hlm. 530. ISBN 978-0-472-08260-5.
- ^ Burbank, Jane (2010). Empires in world history : power and the politics of difference. Frederick Cooper. Princeton, N.J.: Princeton University Press. hlm. 134. ISBN 978-0-691-12708-8. OCLC 436358445.
- ^ George Sphrantzes, "Chronicle", Buku 3, hlm 213
Daftar pustaka
- Jefferson, John (August 17, 2012). The Holy Wars of King Wladislas and Sultan Murad: The Ottoman-Christian Conflict from 1438-1444. BRILL. ISBN 978-9-004-21904-5.