Manyar-emas asia
Manyar-emas asia (Ploceus hypoxanthus) adalah spesies burung dalam keluarga Ploceidae. Keberadaan manyar-emas asia dapat ditemukan di Kemboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Habitat alaminya adalah padang rumput dataran rendah subtropis atau tropis yang basah secara musiman atau tergenang air, rawa, dan lahan subur. Ia terancam oleh hilangnya habitat. KeteranganJantan yang sedang berkembang biak umumnya berwarna kuning cerah dengan topeng hitam (diagnostik di Asia). Betina, jantan yang tidak kawin, dan burung muda berwarna kusam dan sulit dibedakan dengan Manyar tempua, hanya paruhnya yang lebih tebal yang membedakannya. Secara umum, manyar emas Asia dianggap burung berukuran sedang dengan bagian atas berwarna kuning dan hitam, serta bagian bawah berwarna kuning. Mereka mempunyai muka hitam, mahkota kuning, paruh hitam kuat, dan panjang rata-rata 22 sentimeter. SebaranAda dua subspesies berbeda dari penenun emas Asia, dan ini termasuk P. h. hypoxanthus, ditemukan di Indonesia: Sumatera bagian timur dan Jawa bagian barat, dan P. h. hymenaicus, ditemukan di Myanmar (termasuk Tenasserim), Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam bagian selatan. Subspesies ini memiliki bulu mantel dengan pinggiran kuning yang lebih kehijauan, dan dada bagian atas ditutupi dengan coklat tanah liat yang lebih kuat. Manyar Emas Asia dulunya lebih umum ditemukan di wilayah Jawa dan Sumatera, namun kini sudah terlokalisir dan dianggap langka di zaman sekarang. Populasinya terus menunjukkan penurunan di seluruh wilayahnya karena lahan basah diubah menjadi pertanian. Ada juga penganiayaan dan penangkapan langsung terhadap para penenun ini untuk perdagangan burung, dan koloni sering kali dirampok dan dihancurkan oleh manusia. Burung tertua berumur 11 tahun. Perilaku dan ekologiManyar emas Asia sebagian besar dianggap sebagai penghuni tetap, yang berarti mereka sering ditemukan di lokasi yang paling nyaman bagi mereka. Habitat paling umum dari penenun emas Asia adalah dataran rendah, biasanya di dekat perairan; beberapa dari wilayah ini meliputi rawa-rawa, sawah, padang rumput yang tergenang air, dan rawa-rawa. Selain itu, makanan utama penenun ini adalah biji-bijian, dan selama berkembang biak, serangga biasanya hanya menyumbang 7% dari makanan mereka. Referensi
|