José Manuel Zelaya Rosales atau dikenal dengan nama Mel Zelaya (lahir 20 September 1952) adalah Presiden Honduras 27 Januari 2006-28 Juni 2009. Pada 27 November 2005, ia maju sebagai kandidat Partai Liberal Honduras (PLH) dan mengalahkan kandidat Partai Nasional Honduras, Porfirio Pepe Lobo dalam pemilihan presiden. Ia menggantikan Presiden Ricardo Maduro, dan dilantik pada 27 Januari 2006 sebagai Presiden ke-5 dari PLH di stadion nasional di Tegucigalpa di depan 250 tamu kehormatan, termasuk pemimpin-pemimpin dari negara-negara lain.
Pada Minggu pagi, 28 Juni 2009, Zelaya digulingkan lewat sebuah kudeta militer dan ditahan menjelang referendum di negara itu. Ia digulingkan ketika pasukan membangunkannya saat masih dalam keadaan berpiama. Kemudian, dia diterbangkan ke San Jose, Kosta Rika. Beberapa jam kemudian, Kongres melantik Ketua Kongres Honduras, Roberto Micheletti sebagai presiden sementara. Ini adalah kudeta pertama di Honduras sejak 16 tahun lalu.
Latar Belakang
Zelaya lahir sebagai anak keempat di Catacamas, Olancho dari sebuah keluarga yang terdidik politik.
Ia mengikuti pendidikan di Universitas Nasional Honduras tetapi tidak lulus. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Carlos, sementara ibunya digambarkan sebagai juru kampanyenya yang terbaik. Ia kemudian menjadi insinyur sipil dan menjadi pemilik tanah di Olancho. Ia pernah menjadi deputi di Kongres Nasional Honduras selama 3 masa jabatan berturut-turut antara 1985 hingga 1998. Ia menjabat berbagai posisi di dalam PLH dan menjadi Menteri Investasi yang bertanggung jawab atas Dana Investasi Sosial Honduras (FHIS) pada pemerintahan PLH sebelumnya. Pada masa pemerintahan Carlos Roberto Flores Zelaya memperkenalkan Program kabupaten terbuka untuk mendesentralisasikan proses pengambilan keputusan dan mengembailkan kekuasaan kepada komunitas lokal. Ia menggunakan pembagian resmi menurut kabupaten dan metode lainnya yang mengkategorikan rakyat menurut komunitas pribumi atau tradisional mereka. Dengan kategorisasi tersebut ia menciptakan 297 kelompok dan ia merencanakan untuk menghidupkan kembali skema ini begitu ia menjadi Presiden.
Selama kampanye pemilu Zelaya berjanji untuk melipatgandakan jumlah polisi dari 9.000 menjadi 18.000 orang. Ia juga berjanji untuk memulai program pendidikan kembali di antara gang-gang Mara Salvatrucha. Dalam masalah ini pendekatannya sangat berbeda dengan pendekatan saingannya Pepe Lobo, yang menganjurkan hukuman mati untuk kelompok-kelompok penjahat ini, sehingga membuat media Honduras menggambarkan negaranya harus memilih antara rekonsilitasi atau konfrontasi.
Referensi
|
---|
1821–1839 | | |
---|
1839–1982 | |
---|
Era demokrasi (sejak 1982) | |
---|