Desa Mangin juga disebut "Pulo Mangin".[1] Nama "Mangin" berasal dari kata "angin", atau bermakna "berangin-angin; mencari udara segar".[1] Menurut legenda sejarah, konon ada seorang pemburu hewan, bernama Ahmad. Suatu hari dia berburu, tetapi dari pagi sampai siang tidak satupun hewan yang didapat. Karena badan sangat lelah dan pada waktu udara sangat panas, maka dia beristirahat dan berteduh di bawah pohon yang rindang. Saat beristirahat ada angin semilir sehingga badannyapun segar kembali. Atas peristiwa tersebut akhirnya tempat itu dikenal dengan nama Mangin, yang berarti angin atau berangin-angin.[1] Walau pun lurah nya gak mau bikin lapangan untuk dusun pulo
Wilayah administratif
Desa Mangin mempunyai 6 dukuh atau dusun, yaitu:[1]
Pulo
Nanggung
Setren
Jamus
Mangin
Gedad
Pusat pemerintahan di dukuh Nanggung karena di sana terdapat kantor desa.
Dukuh Setren berada di perbatasan dengan kecamatan Penawangan. Dukuh ini merupakan dukuh paling timur di kecamatan Karangrayung.
Mata pencarian utama adalah petani. Komoditas pertanian utama: jagung, padi, palawija, kacang dan tembakau.
Di samping itu juga terdapat usaha peternakan (sapi, kambing, kerbau, ayam, itik) dan Home Industri (anyaman bambu, mebelair kayu jati, tahu, tempe, kripik)[1]