Mailah
Mailah atau Kantoan adalah sejenis ikan kakap yang berasal dari Samudra Hindia, namun telah menyebar ke wilayah Pasifik. Ikan ini juga bisa ditemukan mulai dari Kepulauan Ryukyu sampai pesisir Australia Utara. Ikan ini dikenal juga di beberapa daerah Indonesia dengan nama Dapak atau Jareuenggigoe. Di Australia, ikan ini dikenal dengan nama Two-spot red snapper (kakap merah bintik dua), Twinspot snapper (kakap bintik kembar), Red bass (kakap merah), atau Bohar snapper (kakap bohar).[3] Di Timur Tengah ikan ini dikenal sebagai Hamrah, di Jepang sebagai Barafuedai, di Thailand sebagai Pla kapong seelaed, sedangkan di Filipina sebagai Katambak atau Langisi. Deskripsi fisikPanjang tubuh Mailah bisa mencapai 90 sentimeter (35 in), namun panjang ikan dewasa jarang melebihi 76 sentimeter (30 in). Ikan terberat yang dicatat adalah 125 kilogram (276 pon). Kakap berukuran besar ini memiliki badan coklat kehijauan sampai merah.[4] Siripnya berwarna gelap, kepala dengan lekuk bulat dan terdapat sepasang alur di antara lubang hidung dan mata. Ikan ini memiliki 10 ruas tulang punggung serta 3 ruas tulang dubur. Ikan muda dan sebagian dewasanya memiliki dua bintik putih perak dekat sirip punggung, namun biasanya bintik ini hilang pada ikan dewasa dan berubah warna menjadi merah.[5] Ikan dewasanya diketahui memiliki racun ciguatera.[6] Mailah merupakan ikan komersial yang penting dan juga dicari sebagai ikan pancing. Prilaku dan mangsaIkan ini berumur panjang dan tumbuh secara lambat dimana usia dewasanya sekitar 8-9 tahun, serta ikan tertua yang tercatat berusia 56 tahun.[5] Mailah merupakan ikan karnivora yang memangsa ikan kecil, udang-udangan dan moluska.[5] Kakap dewasa sering membentuk kawanan besar di daerah terumbu atau diatas daerah berpasir, biasanya dengan tujuan berkembangbiak. Ikan muda yang kecil dan kecoklatan sering menyerupai ikan dari marga Chromis untuk bisa mendekati mangsa.[6][7] HabitatIkan ini merupakan penghuni terumbu karang, ditemukan di kedalaman 4–180 meter (13–591 ft), meski kebanyakan ditemukan antara kedalaman 10–70 meter (33–230 ft).[5] Bibliografi
Referensi
Pranala luar |