Madyogondo, Ngablak, Magelang
SejarahMenurut naskah kuno dari Keraton Surakarta Hadiningrat, Desa Madyogondi didirikan oleh seorang pejabat dari Kesultanan Mataram yang bernama Raden Wirya Tirta. Pada dekade 1860-an, ia diminta oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mengawasi pabrik dan kebun teh di lereng gunung Merbabu. Desa Madyogondi dibentuknya ketika menjalankan tugas dengan membangun pemukiman untuk keluarganya yang tidak jauh dari areal pabrik.[butuh rujukan] Letak geografiDesa Madyogondo terletak di lereng gunung Merbabu dengan ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut. Lokasi Desa Madyogondo membelakangi sebuah bukit bernama bukit Jokol dan berdampingan dengan gunung Andong. Di sebelah timur, Desa Madyogondo berbatasan dengan Kelurahan Klabaran. Di sebelah utara, Desa Madyogondo berbatasan dengan Kelurahan Girireja. Di sebelah selatan, Desa Madyogondo berbatasan dengan Kelurahan Bandung Reja. Sementara di sebelah barat, Desa Madyogondo berbatasan dengan Kelurahan Selomirah.[butuh rujukan] Pembagian wilayahDesa Madyogondo terdiri atas 7 pedukuhan, yaitu Dukuh Sidan, Dukuh Kragon, Dukuh Madyogondo, Dukuh Kembangsari, Dukuh Podokan, Dukuh Ngepoh dan Dukuh Puntingan.[butuh rujukan] PerhubunganDesa Madyogondo dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat. Akses ke Desa Madyogondo melalui jalan poros Kecamatan Ngablak atau jalan poros Kecamatan Grabag yang terbuat dari aspal. Dari Kecamatan Grabag, lokasi Desa Madyogondo berjarak 12 km dan dari Kecamatan Ngablak berjarak sekitar 7 km.[butuh rujukan] Kondisi geografisSuhu di Desa Madyogondo mencapai 24 °C pada siang hari. Sementara pada malam hari, suhu di Desa Madyogondo mencapai 4 °C.[butuh rujukan] DemografiPada akhir tahun 2013, jumlah penduduk di Desa Madyogondo mencapai 3.800 jiwa.[butuh rujukan] EkonomiPenduduk di Desa Madyogondo mayoritas bekerja sebagai petani atau buruh tani.[1] Sebagian kecil bekerja sebagai pengrajin atau pegawai negeri.[1] PendidikanDi Desa Madyogondo terdapat tiga sekolah dasar negeri dan satu sekolah menengah pertama negeri.[butuh rujukan]Sebagian besar penduduk hanya menempuh pendidikan hingga sekolah dasar.[butuh rujukan] KeagamaanMayoritas penduduk di Desa Madyogondo beragama Islam. Beberapa keluarga beragama selain Islam.[butuh rujukan] KesenianBeberapa kesenian yang telah menjadi tradisi di Desa Madyogondo ialah kaprajuritan Soreng, kobro Siswo dan Topeng Ireng.[butuh rujukan] Referensi
Pranala luar |