Madu dan Racun adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1985 dengan disutradarai oleh Abdi Wiyono, dibintangi oleh Rico Tampatty, Nurul Arifin dan Roy Marten.[1] Film ini terindpirasi dari lagu Madu dan Racun yang dibawakan oleh Arie Wibowo.[2]
Sinopsis
Teguh (Rico Tampatty) adalah seorang mahasiswa asal Malang yang kuliah di Jakarta. Tidak seperti kawan-kawannya yang mudah mendapat pacar, Teguh diperkenalkan pada Dinda (Nurul Arifin), gadis yang suka berganti-ganti pacar. Ternyata hubungan mereka menjadi serius, meski orang tua Dinda minta agar Teguh menyelesaikan studinya.
Di pihak lain, kawan Teguh, Leo (Azmil Mustapha) menghadapi masalah berat, ketika pacarnya Lusi (Lia Waroka) hamil, sementara orang tua Lusi tak merestui hubungan keduanya. Lusi yang frustasi memilih untuk menggugurkan kandungannya, yang akhirnya malah merenggut nyawanya. Leo pun shock berat. Namun, peristiwa ini membawa hikmah bagi Teguh dan kawan-kawannya. Untuk sementara mereka menahan ego untuk berpacaran dan memilih fokus ke studi masing-masing.
Teguh akhirnya berhasil dan bekerja sebagai pengacara di Semarang. Sementara itu datanglah tunangan Dinda, Ferry (Roy Marten) yang baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri. Dinda sebenarnya menentang pertunangannya dengan Ferry, maka ia sengaja berganti-ganti pacar supaya Ferry memutuskan hubungan. Namun Ferry seolah tak peduli dan dengan penuh kesabaran menghadapi kelakuan Dinda. Teguh yang merasa sudah mantap kariernya, datang untuk melamar. Tapi keadaan sudah berubah karena harus menghadapi saingannya, yaitu Ferry. Teguh akhirnya bisa mendapatkan Dinda.
Referensi