Sebagai konservasionis, Grant dikenal karena menyelamatkan beberapa spesies hewan, mendirikan beberapa organisasi lingkungan hidup dan filantropik yang berbeda dan mengambangkan sebagian besar disiplin kepengurusan kehidupan liar.
Kehidupan Awal
Madison Grant lahir dari pasangan Gabriel Grant dan Carolina Amelia Manice. Ia berasal dari keturunan sekelompok orang asli Eropa Utara yang telah menetap lama di Amerika. Grant dari sisi ibu masih memiliki garis keturunan dengan Wallon Hugue yang telah menetap di New Netherlands sejak 1623. Dari sisi ayah, Grant merupakan keturunan dari orang-orang puritan yang populer, Richard Treat yang telah menetap di New England pada tahun 1630.[1]
Madison Grant ketika kecil mengenyam pendidikan secara privat. Ia melanjutkan pendidikannya di sebuah sekolah swasta di Eropa selama empat tahun. Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di bidang ilmu hukum Yale University dan Columbia University.[1]
Madison Grant aktif bergabung dalam klub-klub berbasis alam sehingga ia menggemari dunia konservasi. Ia tergabung dalam sebuah Klub Boone dan Crocket yang merupakan bentukan Theodore Roosevelt, mantan presiden Amerika Serikat yang ke 26. Ketertarikannya pada alam juga memantiknya mendirikan komunitas zoologi di New York serta mendirikan Kebun Binatang Bronx. Oleh karena itu, ia menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam bidang konservasi alam pada abad ke-19.
Pemikiran Eugenika
Salah satu pemikiran yang terkenal dari Madison Grant adalah eugenika. Dalam eugenika, terjadi seleksi manusia dan keturunannya yang bertujuan mewujudkan mutu yang baik bagi umat manusia itu sendiri dengan cara menyingkirkan hal-hal yang tidak layak dalam diri manusia. Dalam konteks negara, Madison Grant berpendapat bahwa negara memiliki kewajiban untuk memenuhi hak penyandang disabilitas namun negara juga bertugas untuk memastikan para penyandang disabilitas tidak memiliki keturunan.[2]
Sikap rasis dan fobia Madison Grant bisa dilacak pada tahun 1880-an, di mana pada saat itu ratusan ribu imigran dari berbagai kawasan berdatangan ke Amerika. Keberadaan para imigran ini mengusik Madison Grant karena kota menjadi kawasan yang dipenuhi pengangguran dan pelaku kejahatan sosial. Para imigran juga mendominasi tingkat kemiskinan, terutama mereka yang berasal dari Eropa Utara.[2]
Sikap rasisme Madison Grant juga ditunjukkan dari caara ia memandang para budak kulit hitam Afrika dan Amerika. Sikap superioritas membuatnya memaklumi adanya siksaan, perbudakan, dan ketiadaan budaya asli pada masyarakat kulit hitam sebagai representasi inferioritas mereka. Selain itu, sikap superioritas Madison Grant juga membuatnya berpikir bahwa orang Eropa lebih unggul dibanding orang Afrika dan Asia, sehingga diklasifikasikan lebih lanjut dalam ras berbeda yakni Nordik, Alpine, dan Mediterania. Menurutnya, ras Nordik atau ras Arya di Jerman tidak hanya lebih unggul dari ras lain tetapi juga bertanggung jawab atas semua pencapaian dan kemajuan penting manusia.[3]
Pengaruh dan Karya
Madison Grant menjadi tokoh yang cukup berpengaruh khususnya dalam hal kebijakan pembatasan imigrasi, sterilisasi paksa, dan undang-undang anti-perkawinan keturunan di Amerika Serikat melalui publikasi, lobi politik, dan posisi kepemimpinannya di organisasi eugenika. Adam Serwer, seorang penulis politik The Atlantic berpendapat bahwa akar supremasi kulit putih di Amerika Serikat hingga saat ini masih bisa ditelusuri melalui karya Madison Grant.[1]
Pengaruh Madison Grant juga sampai pada Adolf Hitler dan Nazi Jerman. Karyanya yang berjudul The Passing of the Great Race disebutkan selama pengadilan Nuremberg 1945 dan 1946 yang diadakan di Nuremberg, Jerman, yang menuntut kejahatan perang dan genosida Nazi selama Perang Dunia II. The Passing of the Great Race dijadikan bukti untuk menyatakan bahwa program dan pemikiran eugenika Nazi diilhami oleh kebijakan di AS.[1]
Referensi
^ abcdHoff, Aliya R. (2021-06-20). "Madison Grant (1865–1937)". Embryo Project Encyclopedia. Diakses tanggal '2024-02-24'.Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
^ abKeneally, C. (2014), Christine (2014). The Invisible History of The Human Race. Yogyakarta: Narasi.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Alexander, Charles C. (1962). "Prophet of American Racism: Madison Grant and the Nordic Myth". Phylon. 23 (1). doi:https://doi.org/10.2307/274146Periksa nilai |doi= (bantuan).
Bacaan tambahan
"Madison Grant, 71, Zoologist, Is Dead," New York Times (May 31, 1937), p. 15.
Barkan, Elazar (1992). The Retreat of Scientific Racism: Changing Concepts of Race in Britain and the United States between the World Wars. Cambridge, UK: Cambridge University Press.
Cooke, Kathy J. (2000). "Grant, Madison." American National Biography. Online.
Degler, Carl N. (1991). In Search of Human Nature: The Decline and Revival of Darwinism in American Social Thought. Oxford University Press.