Machu Picchu
Machu Picchu (bahasa Quechua Machu Pikchu, "Gunung Tua";[2] sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. Menurut banyak peneliti, nama aslinya adalah Llaqtapata. Itu dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1983 dan merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Terletak di tengah hutan pegunungan tropis, cagar alam Machu Picchu mungkin merupakan pencapaian arsitektur paling menakjubkan dari Kekaisaran Inca pada masa kejayaannya. Dinding, teras, dan landaian raksasanya memberi kesan telah terpahat di tebing batu, seolah-olah mereka adalah bagian darinya. Pengaturan alam, yang terletak di lereng timur Andes, merupakan bagian dari lembah Amazon bagian atas, yang memiliki flora dan fauna yang sangat bervariasi.[3] Machu Picchu dianggap, pada saat yang sama, sebagai mahakarya arsitektur dan teknik.[4] Karakteristik arsitektur dan lansekapnya yang khas, dan selubung misteri yang menyelimuti banyak literatur yang diterbitkan di situs tersebut, telah menjadikannya salah satu tujuan wisata paling terkenal di planet ini, serta salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.[5] SejarahMachu Picchu Merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun 1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing. Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu. Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh pariwisata (jumlah pengunjung mencapai 400,000 pada tahun 2003). Pada bulan September tahun 2007, Peru melakukan usaha-usaha legal dengan hasil tercapainya sebuah persetujuan dengan Universitas Yale untuk mengambil kembali artefak-artefak yang pernah dibawa oleh Bingham dari situs tersebut pada awal abad 20. Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Machu Picchu.
|