Nama negeri Limpomajang adalah sebuah nama Negeri Legendaris yang tertera dalam alur cerita Epos Ilagaligo. Tersebutlah sepasang keluarga yang bernama We Tenrilellung Ri Limpomajang saudara kandung We Cuddai . ia menikah dengan La Paremmalipu ri Alau Ale, Menurut Epos ILa Galigo, pengaruh Kerajaan Cina membentang luas meliputi Soppeng ri Aja, Soppeng ri Lauq, Lempang-lempang, Saqbangparu, Paccing, Tempe, Wage, Teamusuq, Limpomajang, Lampoko, Lompengeng, Canru, Maruq, Ganra, Saburo, Balangnipa, Laju, Pationgi, Bombangcina, Salotungo, Buludua, dan Lamuru (Kern 1939: 287, 317–318).
Dalam sebuah artikel yang berjudul Finding Cina: A new paradigm for early Bugis history. Bijdragen oleh Ian Caldwell dan Kathryn Wellen dan di terjemahan oleh Nurhady Sirimorok. menulis bahwa Negeri Limpomajang terletak di pesisir barat Danau Tempe dan tempat tersebut patut diduga sekarang terletak di kelurahan Limpomajang Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng.
Nama Limpomajang sendiri berasal dari akar kata Bahasa Bugis Kuno yakni Kata Limpo yang berarti Kaum (Perkauman/Kampung) dan Kata Majang berarti tongkol bunga palem (kelapa, enau, pinang, dan sebagainya yang terbungkus seludang)
Kata Limpo dan Majang apabila di gabuangkan benjadi satu suku kata menjadi Limpomajang dan menjadi sebuah nama Negeri/Kampung/Perkauman akan dapat berati Negeri Kaum Bangsawan., Negeri Limpomajang mempunyai perairan Pasan Surut yang berna Lajarella, Laja berarti Perairan dan Rella berarti memberi kesejahteraan dan Laja Rella dapat diartikan Perairan Yeng Memberi Kejehteraan, di Limpmajang pernah berdiri sebuah Istama Datu Marioriawa yang dinamai Saogene' atau Bola Mallimpo.yang berarti Istana kesempurnaan, dahulu istana ni di tempati oleh La Page Datu Marioriawa bersama Istrinya bernama We Pawempe.
Dalam erah pemerintahan Belanda Limpomajang masuk dalam Wilayah Pabbicara Manorang Salo, kemudian dalam Erah Pemerintahan NKRI berubah menjadi Keluarah dengan nama Kelurahan Limpomajang Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng.
Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah. Mereka menetap dan membangun kebudayaan (adat istiadat) sebagai hasil interaksi kehidupan sehari-hari. Dalam pembagiannya, secara umum penduduk dibagi atas penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Dan hal ini berlaku pula dalam penghitungan jumlah penduduk di Kelurahan Limpomajang.
Jumlah penduduk laki-laki, yaitu 1.274 jiwa, perempuan berjumlah 1.381 jiwa dan jumlah KK, yaitu 588 KK yang tersebar di 2 lingkungan, yaitu Lingkungan lajarella dan Lingkungan Limpomajang. Dari kedua lingkungan tersebut khususnya lingkungan Lajarella tempat pemukiman tersebut terdiri dari beberapa wilayah pemukiman, yaitu Bolamalimponge ± 22 KK, Salomate ± 25 KK, Toddang Salo ± 14 KK, dan rumah terapung ± 22 KK, dengan kondisi wilayah pemukiman tersebut rata tergenang air pada waktu musim hujan karena letaknya berada di pesisir danau Tempe, dan pada waktu air meluap ke pemukiman penduduk dan tergenang air biasanya ± 7-8 bulan dan untuk sampai ke pemukiman tersebut harus memakai perahu.
Topografi Kelurahan
Kelurahan limpomajang adalah daerah rawan genangan air karena letak geografisnya berada antara danau dan sungai dengan ketinggian daratan ± 20 m dpl (di atas permukaan laut), suhu udara berkisar 17-25o C. Berdasarkan letak geografis tersebut, wilayah kelurahan Limpomajang dapat dijangkau melaui jalan darat dengan jarak ± 1 km dari ibu kota kecamatan Marioriawa, dan ± 30 km dari Kabupaten Soppeng. Selain jalur tersebut Kelurahan Limpomajang dapat dijangkau melalui jalur air/danau khususnya dari kabupaten Wajo dan kabupaten Sidrap.
Iklim dan Musim
[[Kelurahan|Kelurahan Limpomajang,Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng beriklim tropis dan memiliki dua tipe musim, yaitu kemarau dan hujan. Musim hujan terjadi pada bulan Desember-April dan musim kemarau terjadi pada bulan Mei-November. Areal persawahan di Kelurahan Limpomajang merupakan irigasi setengah teknis. Jika musim hujan tiba, petani cenderung memanfaatkan air hujan tersebut untuk pengairan sawahnya.
Hidrologi dan Tata Air
Kelurahan Limpomajang, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, berada di antara sungai dan danau. Kondisi air di sekitar Kelurahan Limpomajang tidak terlalu baik untuk dikonsumsi. Sehingga sebagian besar penduduk mengonsumsi air kemasan (Gallon) yang sangat mudah untuk didapatkan. Sedangkan untuk keperluan mencuci dan mandi, digunakan dari sumber air sumur bor. Pemanfaatan air danau untuk pengairan sawah biasanya sebagai pengganti air hujan jika musim kemarau datang.
Keadaan Ekonomi
Secara umum masyarakat kelurahan Limpomajang bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, selain itu profesi lain yang ada di kelurahan Limpomajang, yaitu pengrajin emas, PNS, pedagang. Ada beberapa hal yang mendukung pendapatan masyarakat, yaitu:
Sektor Pertanian dan Perkebunan
Tanaman pertanian yang dibudidayakan di Kelurahan Limpomajang, yaitu adalah padi, palawija, sayur-sayuran dan jagung. Sektor pertanian dapat berjalan dengan baik karena didukung dengan areal persawahan dan perkebunan yang cukup luas dan curah hujan serta kelembaban yang cukup tinggi pada daerah ini.
Sektor Perikanan
Sumber pendapatan yang menjadi profesi pokok di kelurahan Limpomajang yaitu sebagai nelayan. Profesi ini didukung dari kondisi geografis yang terletak di antara sungai dan danau Tempe. Sebagian besar warga menggantungkan hidupnya dari hasil penangkapan ikan.
Sumber Mata Pencaharian Sampingan Kelurahan Limpomajang
Mata pencaharian penduduk kelurahan Limpomajang cukup beragam. Keberagaman ini didasarkan banyaknya lapangan kerja potensial di daerah ini. Selain itu, tingginya kebutuhan akan pekerjaan tertentu membuat masyarakat menciptakan lapangan kerja sendiri yang memang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.
Jenis pekerjaan pokok yang ditekuni Kepala Keluarga berdasarkan jenis kelamin namun tidak sedikit di antaranya yang memiliki pekerjaan sampingan seperti Kepala Keluarga yang bekerja sebagai PNS, petani pangan juga bekerja sebagai nelayan, dan jenis pekerjaan yang lain bekerja disektor lain.
Keadaan Sosial-Budaya
Masyarakat kelurahan Limpomajang yang dikenal sebagai masyarakat nelayan yang berwatak keras karena pada dasarnya masyarakat kelurahan Limpomajang asalnya adaah nelayan yang pola kehidupannya penuh dengan risiko dan rintangan, karena rata-rata aktivitas para nelayan pada malam hari sehingga harus memiliki keberanian dan ketangguhan serta kekuatan fisik dan mental yang melatarbelakangi sifat rata-rata para nelayan yang memiiki watak sedikit keras, dalam artian keras berusaha, berani menghadapi risiko, teguh dalam pendirian, semangat dalam berkarya dan pantang menyerah. Selain itu sifat dan perilaku masyarakat seperti saling menghormati, menghargai, dan saling membantu, masih tampak dari kehidupan masyarakat. Namun tradisi dan budaya masyarakat seperti adat para nelayan, petani, serta adat istiadat masyarakat lainnya, pada kenyataannya sudah mengalami perubahan dan pergeseran nilai dari masa ke masa, hal ini tidak bisa mungkiri dan saling menyalahkan antara generasi ke generasi, karena proses perubahan dan pergeseran nilai terjadi seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan zaman.
Sarana dan Prasarana
Sarana Jalan
Kelurahan Limpomajang terletak ± 1 km dari jalan poros kabupaten Soppeng-Sidrap. Jalan yang menuju kedua lingkungan dalam kondisi yang baik, sebab Kelurahan Limpomajang merupakan daerah administratif dari kecamatan Marioriawa. Jalan kelurahan yang telah diaspal ± 3 km sementara jalan lainnya masih berupa jalan setapak yang berbatu-batu.
Sarana Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, di Kelurahan Limpomajang terdapat 1 unit posyandu dan 1 unit pustu yang merupakan sarana kesehatan untuk semua masyarakat Kelurahan Limpomajang. Namun, kondisi pustu belum begitu memadai.
Sarana Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, di kelurahan Limpomajang terdapat 2 unit Sekolah Dasar, yaitu SDN. 53 Lajarella dan SDN. 54 Bolamallimponge, dan terdapat 1 unit MTs yaitu MTs Yasrib Limpomajang, dan 2 unit Taman Kanak-kanak.