Levy Rozman
Levy Rozman adalah seorang pemain catur internasional. Ia juga aktif mengunggah video-video pertandingan catur di akun YouTube miliknya. Dan terkenal dengan Pengorbanan benteng dan menteri. Masa mudaRozman lahir di Brooklyn, New York pada tanggal 5 Desember 1995 dan tinggal di New York dan New Jersey saat tumbuh besar.[2][3] Ia mulai bermain catur pada usia 6 tahun sebagai kegiatan ekstrakurikuler dan memasuki turnamen pertamanya pada usia 7 tahun.[4][5] Rozman meraih gelar Master Nasional pada tahun 2011 melalui Federasi Catur AS, Master FIDE pada tahun 2016, dan Master Internasional pada tahun 2018.[6][7] Rozman adalah pelatih catur terpelajar selama sepuluh tahun.[8] KarierRozman kerap melakukan streaming di Twitch dan memposting video di YouTube. Dia adalah salah satu dari 6 saluran catur teratas di YouTube.[4] Dia bekerja sama dengan Chess.com dan telah menjadi bagian dari kemitraan streaming mereka sejak 2017.[9] Rozman adalah komentator reguler untuk platform tersebut, menganalisis turnamen seperti PogChamps dan Turnamen Kandidat 2020.[2] Seperti banyak tokoh catur daring, Rozman mengalami lonjakan pertumbuhan selama pandemi COVID-19, terutama setelah dirilisnya The Queen's Gambit.[5][10] Rozman memiliki dua video dengan lebih dari satu juta penayangan: ikhtisar pembukaan instruksional di mana dia membahas cara memainkan Queen's Gambit, dan video di mana dia bermain melawan bot Beth Harmon di Chess.com. Dia telah melakukan penjelasan mendalam tentang game yang dimainkan dalam serial tersebut.[11] Rozman masuk berita Indonesia pada Maret 2021 saat dikalahkan pecatur Indonesia berinisial Dewa_Kipas. Rozman menduga Dewa_Kipas melakukan kecurangan dan melaporkan akun lawannya ke tim Fairplay Chess.com. Akun Dewa_Kipas kemudian ditutup karena dugaan curang yang menuai simpati dari netizen Indonesia dan mengakibatkan Rozman terganggu di media sosial. Rozman kemudian mengubah akun media sosialnya menjadi pribadi dan mengambil jeda singkat dari streaming.[12][13] Grand Master Indonesia Irene Kharisma Sukandar dan Asosiasi Catur Indonesia mengecam tindakan netizen Indonesia, menyetujui bahwa tindakan Chess.com sudah tepat dan proporsional.[14][15] Referensi
Pranala luar |