Levi Silliman Ives (16 September 1797 – 13 Oktober 1867) adalah seorang teolog Katolik asal Amerika Serikat. Ia pernah menjabat sebagai uskup Episkopal.
Setelah Uskup John Stark Ravenscroft meninggal dunia secara tak terduga pada tahun 1830, Ives terpilih sebagai uskup North Carolina pada tanggal 21 Mei 1831.[3] Ia adalah uskup ke-25 Gereja Episkopal di Amerika Serikat, dan ditahbiskan oleh uskup William White, Henry Onderdonk, dan Benjamin T. Onderdonk.[4] Sebagai seorang uskup, Ives menaruh perhatian besar pada pendidikan dan pelatihan keagamaan masyarakat kulit hitam.
Ives mengalami ketertarikan mendalam pada Gerakan Oxford ketika sedang mempelajari sejarah Gereja, lalu ia mendirikan suatu komunitas religius yang disebut Brotherhood of the Holy Cross (Persaudaraan Salib Suci) di Valle Crucis, North Carolina. Para anggotanya (sejumlah rohaniwan dan umat awam yang penuh semangat) menjalankan suatu peraturan komunitas yang telah disusun dan mengajarkan gagasan-gagasan Traktarian.[5] Para pemerhati[siapa?] menjadi khawatir kalau-kalau Ives telah mulai menjauh dari ajaran-ajaran Gereja Episkopal Protestan dan merangkul praktik-praktik Katolik seperti pengakuan dosa pribadi di hadapan pastor dan doa perantaraan atau syafaat melalui Perawan Maria dan orang-orang kudus. Pada tahun 1848, ia didakwa di hadapan Gereja Episkopal karena praktik-praktik semacam itu, namun ia diampuni setelah membubarkan Persaudaraan tersebut[1][pranala nonaktif] dan memberikan sebuah ikrar tertulis bahwa ia akan menjauhi praktik liturgis apa saja yang tidak diizinkan oleh Gereja Episkopal sebagaimana termuat dalam Buku Doa Umum.[butuh rujukan]
Konversi ke iman Katolik
Terlepas dari konsesi-konsesi tersebut, keyakinan teologis Ives terus berkembang hingga ia merasa tidak dapat lagi menerima bahwa denominasinya merupakan cabang dari gereja Katolik yang sejati. Pada tahun 1852, setelah mendapat cuti enam bulan, klerikus berusia 55 tahun itu berangkat ke Eropa bersama istrinya. Mereka pergi ke Roma, tempat ia mengirimkan sepucuk surat kepada Konvensi Gereja Episkopal Protestan di North Carolina pada tanggal 22 Desember 1852. Dalam surat tersebut tertulis bahwa ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Uskup North Carolina karena ia memutuskan untuk bergabung dengan Gereja Katolik.[6] Ives adalah uskup Protestan pertama sejak John Clement Gordon, Uskup Galloway dari Gereja Episkopal Skotlandia, berpindah keyakinan ke iman Katolik. Paus Pius IX menerima dia dalam persekutuan penuh dengan Gereja Katolik pada tanggal 26 Desember 1852. Beberapa bulan kemudian, istrinya juga memutuskan untuk bergabung dengan Gereja Katolik.
Pada musim semi tahun 1854 Ives menerbitkan apologi karyanya, The Trials of a Mind in its Progress to Catholicism.[7] Buku itu ditanggapi dengan setidaknya satu tinjauan kritis dan ekstensif oleh seorang mantan rohaniwan anonim.[8]
Setelah dua tahun berada di Roma, keluarga Ives kembali ke New York. Sebagai seorang umat awam Katolik, karena ikatan perkawinan menghalanginya menerima tahbisan imamat, Ives menghabiskan tahun-tahun terakhir kehidupannya di dunia ini sebagai profesor retorika di St. John's College (sekarang Fordham University). Ia juga mengajar di St. Joseph's Seminary serta biara-biara dari tarekat Hati Kudus dan Suster-Suster Kasih, selain melibatkan diri dalam karya karitatif.[5] Ives juga merupakan salah seorang pendiri Manhattan College (suatu Kolese Katolik yang sekarang berada di Riverdale, New York) dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas yang pertama (1863-1867).
(Inggris) Batterson, Hermon Griswold (1878). A Sketch-book of the American Episcopate. Philadelphia: J.B. Lippencott & Co. Diakses tanggal 2009-07-30 – via Google Books.