Lenna atau Lena adalah nama yang diberikan pada sebuah citra uji standar yang banyak digunakan di bidang pengolahan citra sejak tahun 1973.[1] Citra ini menampilkan seorang model berkebangsaan Swedia bernama Lena Forsén, yang dipotret oleh Dwight Hooker, dan diambil dari sampul majalah Playboy terbitan bulan November 1972. Pelafalan "Lenna" berasal dari keinginan Lena Forsén sendiri untuk mendorong pelafalan yang benar terhadap namanya. Ia menjelaskan bahwa ia "tidak ingin dipanggil Leena [bahasa Inggris: /ˈliːnə/],".[2]
Sejarah
Penggunaan citra dari majalah Playboy untuk menggambarkan algoritma pengolahan citra pertama kali dilakukan pada tahun 1961. Lawrence G. Roberts menggunakan dua citra keabuan 6-bit yang ia pindai dengan faks dari majalah Playboy terbitan bulan Juli 1960, yang menampilkan PlaymateTeddi Smith (lahir dengan nama Delilah Henry), pada tesis magisternya di MIT mengenai penggetaran citra.[3]
Ditujukan untuk studi pengolahan citra warna beresolusi tinggi, sejarah foto Lenna dijelaskan pada buletin bulan Mei 2001 dari IEEE Professional Communication Society, dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Jamie Hutchinson:[4]
Alexander Sawchuk memperkirakan bahwa pada bulan Juni atau Juli 1973, saat ia menjadi lektor kepala di Institut Pengolahan Citra dan Sinyal Universitas Southern California, bersama dengan seorang mahasiswa dan manajer laboratorium, sedang terburu-buru mencari citra yang bagus di laboratorium untuk dipindai dan digunakan pada artikel konferensi yang disusun oleh koleganya. Mereka tidak ingin menggunakan citra uji yang biasa, karena telah digunakan sejak awal dekade 1960-an. Mereka ingin menggunakan citra yang mengkilat untuk menghasilkan keluaran dinamis yang bagus, dan mereka juga ingin menggunakan citra wajah manusia. Lalu, seseorang dari mereka melihat terbitan terbaru dari Playboy.
Koleganya lalu merobek sepertiga bagian teratas dari sampul majalah tersebut agar dapat diikat di sekitar tabung dari pemindai Muirhead milik mereka, yang telah mereka lengkapi dengan konverter analog ke digital (masing-masing satu untuk kanal merah, hijau, dan biru) dan sebuah komputer mini Hewlett Packard 2100. Muirhead milik mereka memiliki resolusi tetap 100 garis per inci, namun koleganya ingin mendapatkan citra berukuran 512×512, sehingga mereka membatasi pindaian mereka ke hanya 5,12 inci teratas dari citra, dan memotong subyek tepat di bahunya.
Pindaian tersebut lalu menjadi salah satu citra yang paling sering digunakan sepanjang sejarah komputer.[5] Pada sebuah terbitan IEEE Transactions on Image Processing tahun 1999, "Lena" digunakan pada tiga artikel berbeda,[6] dan citra tersebut tetap muncul di sejumlah jurnal ilmiah selama awal abad ke-21.[4] Lenna sangat sering digunakan oleh komunitas pengolahan citra sehingga Lena Forsén diundang pada konferensi tahunan ke-50 dari Society for Imaging Science and Technology (IS&T) pada tahun 1997.[7] Penggunaan citra Lenna dideskripsikan sebagai "salah satu momen terpenting dalam sejarah citra digital".[8] Pada tahun 2015, Lena Forsén juga menjadi tamu kehormatan pada banquet dari IEEE ICIP 2015.[9] Setelah menyampaikan pidato, ia lalu memandu upacara penghargaan artikel terbaik.
Untuk menjelaskan popularitas Lenna, David C. Munson, kepala editor IEEE Transactions on Image Processing, mencatat bahwa citra Lenna merupakan citra uji yang bagus, karena tekstur, detail, datar, dan shading-nya. Walaupun begitu, ia juga mencatat bahwa popularitas citra Lenna sebagian besar karena citra tersebut menarik perhatian pria yang banyak berkecimpung di bidang pengolahan citra.[10]
Walaupun Playboy kerap menuntut penggunaan ilegal atas karyanya dan awalnya memang sempat mengirim peringatan kepada publikasi riset dan jurnal yang menggunakan citra Lenna,[11] lambat laun Playboy memutuskan untuk membiarkan penggunaan citra tersebut. Eileen Kent, wakil presiden untuk media baru di Playboy, menyatakan bahwa, "Kami memutuskan untuk mengeksploitasi citra tersebut, karena merupakan sebuah fenomena."[12]
Kritik
Penggunaan citra Lenna telah memancing sejumlah kontroversi, karena Playboy "dilihat (oleh sebagian orang) merendahkan martabat wanita",[10] dan citra Lenna menjadi contoh seksisme dalam ilmu pengetahuan, serta memperkuat stereotip jenis kelamin.
Pada sebuah esai tahun 1999 mengenai dominasi pria di ilmu komputer, Dianne P. O'Leary menulis:
Citra yang digunakan pada kuliah mengenai pengolahan citra ... menyiratkan bahwa kuliah tersebut hanya ditujukan untuk pria. Contohnya, luar biasa bahwa citra "Lena" masih digunakan sebagai contoh di kelas dan dipublikasikan sebagai citra uji di jurnal saat ini.[6]
Sebuah artikel tahun 2012 mengenai penginderaan terkompresi menggunakan foto dari model Fabio Lanzoni sebagai citra uji untuk menarik perhatian pembaca.[13][14][15][16]
Pada tahun 2017, Journal of Modern Optics menerbitkan sebuah editorial yang berjudul "On alternatives to Lenna"[18] dan menyarankan tiga citra (Bajak Laut, Juru Kamera, dan Lada) yang "fiturnya mirip dengan Lenna".
Pada tahun 2018, Nature Research mengumumkan bahwa mereka tidak akan menerima artikel yang menggunakan citra Lenna.[19]
Pada tanggal 19 November 2019, Code Like a Girl meluncurkan sebuah film dan kampanye berjudul Losing Lena,[20] yang bertujuan menghentikan penggunaan citra Lena guna mendorong lebih banyak wanita berpartisipasi dalam komputasi.[21]
^
Kinstler, Linda (January 31, 2019). "Finding Lena, the Patron Saint of JPEGS". Wired. Condé Nast. Diakses tanggal March 1, 2019. IPA pronunciation of Leena inserted into the quotation in brackets for clarity. /ˈliːnə/ is a common English pronunciation of the name Lena. The quotation reads, "At her suggestion, the editors [of Playboy] spelled her first name with an extra 'n,' to encourage proper pronunciation. 'I didn’t want to be called Leena,” she explained.'