Bahasa-bahasa yang dituturkan di wilayah ini meliputi Burushaski, Wakhi dan Shina. Tingkat melek huruf di lembah Hunza diyakini melebihi 95%.[1] Setiap anak telah terdidik hingga paling tidak tingkatan sekolah menengah atas.[1] Sebagian besar penduduknya adalah penganut Islam Shia.
Sejarah
Hunza sebelumnya merupakan wilayah kerajaan yang berbatasan dengan Xinjiang di timur laut dan Pegunungan Pamir di barat laut. Negara ini berdiri hingga tahun 1974 dan pada akhirnya dibubarkan oleh Zulfikar Ali Bhutto. Hunza merupakan kepangeranan merdeka selama lebih dari 900 tahun. Britania menguasai Hunza dan lembah Nagar di sebelahnya antara tahun 1889 hingga 1892 dengan melancarkan penaklukan militer.
Iklim
Pada bulan Mei, suhu di lembah Hunza mencapai angka maksimal 27 °C (81 °F) dan minimal 14 °C (57 °F); pada bulan Oktober suhu maksimal tercatat sebesar 10 °C (50 °F) dan suhu minimal −10 °C (14 °F). Wisatawan umumnya datang dari bulan Mei hingga Oktober karena pada musim dingin jalan raya Karakoram tertutup oleh salju.
Kreutzmann, Hermann, Karakoram in Transition: Culture, Development, and Ecology in the Hunza Valley, Oxford University Press, 2006. ISBN 978-0-19-547210-3
Leitner, G. W. (1893): Dardistan in 1866, 1886 and 1893: Being An Account of the History, Religions, Customs, Legends, Fables and Songs of Gilgit, Chilas, Kandia (Gabrial) Yasin, Chitral, Hunza, Nagyr and other parts of the Hindukush, as also a supplement to the second edition of The Hunza and Nagyr Handbook. And An Epitome of Part III of the author’s “The Languages and Races of Dardistan.” First Reprint 1978. Manjusri Publishing House, New Delhi.
Lorimer, Lt. Col. D.L.R. Folk Tales of Hunza. 1st edition 1935, Oslo. Three volumes. Vol. II, republished by the Institute of Folk Heritage, Islamabad. 1981.
Sidkey, M. H. "Shamans and Mountain Spirits in Hunza." Asian Folklore Studies, Vol. 53, No. 1 (1994), pp. 67–96.
History of Ancient Era Hunza State By Haji Qudratullah Beg English Translation By Lt Col (Rtd) Saadullah Beg, TI(M)