Kuta Tinggi, Blangpidie, Aceh Barat Daya

Kuta Tinggi
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
KabupatenAceh Barat Daya
KecamatanBlangpidie
Kode Kemendagri11.12.01.2018 Edit nilai pada Wikidata
Luas-+40 hektar
Jumlah penduduk-
Kepadatan-

Kuta Tinggi merupakan salah satu gampong yang ada di kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, provinsi Aceh, Indonesia.

Asal Usul

Asal usul nama Kutatinggi berasal dari Gunung Cot Keumenyan yang sekarang menjadi wilayah Gampong Mata Ie. Dinamai Kuta Tinggi karena wilayahnya yang berada di dataran tinggi. Konon, nama ini diberikan oleh warga Batak yang banyak menetap Kuta Tinggi (tepatnya di sepanjang aliran Krueng (sungai) Susoh bahkan sampai ke Gunung Kila). Warga Batak tersebut datang ke Kuta Tinggi dalam rangka mencari emas yang menurut informasi yang mereka dengar ada di dalam tanah di bantaran sungai. Gampong ini merupakan tempat kelahiran pahlawan Teuku Ben Mahmud.

Pemerintahan

Pemerintah gampong (desa) Kuta Tinggi dipimpin oleh seorang keuchik dan dibantu oleh perangkat adat lainnya. Berikut pemimpin gampong sejak masa awal kemerdekaan:

  • T. Basa pada tahun 1940-1945 kepemimpinan perjuan kemerdekaan RI
  • Areh pada tahun 1945-1962 pemerintahan 17 tahun
  • Daod pada tahun 1972-1978 pada saat itu kondisi pemerintahan sangat tidak stabil karna terjadi pemborontakan PKI
  • Harun Umar pada tahun 1972-1978 pemerintahan berjalan menurut kebutuhan saat itu
  • T. Ubit mulai melakukan administrasi dalam gampong
  • M.Hasyem pada tahun 1979-1980 roda pemerintahan gampong mulai membaik
  • Ubit Johan pada tahun 1980-1984 mulai normalnya administrasi gampong
  • Burhanuddin pada tahun 1984-2007 pada saat kepemimpinan Burhanuddin terjadi masa takut untuk menjadi seorang pemimpin karna pada tahun tersebut masa konfilk RI dan GAM dan diberlakukan darurat militer, kontak senjata dimana-mana
  • Anwar pada tahun 2007-2014 kecik dipilih secara langsung perdana oleh masyarakat, dan administrasi lancar dan mengelola langsung dana PPG/ADG.