Kuil AtsutaKuil Atsuta (熱田神宮 , Atsuta-jingū) adalah sebuah kuil Shinto yang dipercayai didirikan pada masa pemerintahan Kaisar Keikō (71-130). Kuil Shinto ini terletak di Atsuta-ku, Nagoya, Prefektur Aichi, Jepang.[1] Sejak zaman kuno kuil ini telah merupakan salah satu kuil yang paling dikagumi, sejajar dengan Kuil Ise.[2] Kompleks kuil seluas 200.000 m2 ini dikunjungi lebih dari 9 juta pengunjung setiap tahunnya.[2] SejarahBerdasarkan buku tertua Jepang, Kojiki, Kuil Atsuta awalnya didirikan untuk menyimpan Kusanagi no Tsurugi, sebuah pedang bersejarah yang merupakan salah satu dari Tiga Harta Suci Jepang (sanshu no jingi)..[3] Pemeliharaan bangunan-bangunan kuil Atsuta dibiayai melalui sumbangan dari berbagai donatur, termasuk tokoh-tokoh ternama dari Zaman Sengoku seperti Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan pihak Tokugawa. Sebagai contoh, Nobunaga-bei, dinding lumpur beratap setinggi 7,4 meter, disumbangkan kepada kuil Atsuta pada tahun 1560 oleh Nobunaga sebagai tanda terima kasihnya untuk kemenangannya pada Pertempuran Okehazama.[4] Dari 1872 hingga 1946, Kuil Atsuta adalah salah satu kanpei-taisha (官幣大社 ), kelompok kuil-kuil berperingkat pertama yang didukung pemerintah.[5] Pada tahun 1893, kuil Atsuta diubah gaya arsitekturnya ke gaya shinmei-zukuri, sama seperti yang digunakan Kuil Ise. Kemudian pada tahun 1935, sebelum diadakannya sebuah perayaan, bangunan-bangunan kuil serta fasilitas lainnya diatur ulang agar dapat lebih mencerminkan nilai sejarah dan kebudayaan kuil tersebut.[2] Akibat serangan bom yang terjadi pada Perang Dunia II, banyak bangunan-bangunan di Kuil Atsuta rusak akibat kebakaran. Bangunan-bangunan utamanya, misalnya honden, dibangun ulang dan diselesaikan pada tahun 1955.[2] Pada tahun 1966, Ruang Harta yang berisi koleksi objek, naskah-naskah, dan dokumen kuil, diresmikan.[6] Kepercayaan ShintoKuil Atsuta memuja Atsuta-no-Ōokami dan Lima Kami Besar Atsuta, yang kelima-limanya terkait dengan legenda pedang Kusanagi: Amaterasu-ōmikami, Takehaya susanoo-no-mikoto, Yamato takeru-no-mikoto, Miyasu-hime no-mikoto, dan Take inadane-no-mikoto.[7] Kusanagi dipercayai merupakan pedang suci pemberian Amaterasu-ōmikami, dan melambangkan kekuasaan dan reputasi kaisar-kaisar Jepang sejak zaman dahulu. Roh Amaterasu diyakini berdiam dalam pedang tersebut.[8] Pada masa pemerintahan Kaisar Sujin, duplikat-duplikat Harta-Harta Suci dibuat karena kekhawatiran akan pencurian barang-barang aslinya.[9] dan benar saja, pada masa pemerintahan Kaisar Tenji Kusanagi berhasil dicuri dari Atsuta, sebelum akhirnya dikembalikan pada masa pemerintahan Kaisar Temmu.[10] Meskipun sejak saat itu Kusanagi tidak pernah lagi terlihat oleh khalayak umum, namun dikatakan bahwa pedang tersebut masih disimpan di Kuil Atsuta hingga kini. Barang berhargaRuang Harta Kuil Atsuta (Houmotsu-kan) menyimpan lebih dari 4.000 relik, termasuk 174 Barang Kebudayaan Penting Jepang dan sebilah belati yang merupakan Harta Nasional Jepang. Museum Kuil Atsuta melestarikan dan menampilkan berbagai benda-benda bersejarah. Selain itu, sejumlah pedang, cermin, dan objek-objek hasil sumbangan lainnya disimpan oleh pihak kuil, termasuk topeng Bugaku dan benda-benda tarian istana kuno lainnya. Koleksi Bukaden terdiri dari dokumen-dokumen kuno maupun benda-benda rumah tangga. Catatan
Referensi
Pranala luarMedia tentang Atsuta Shrine di Wikimedia Commons
|