Kota Sadr (bahasa Arab: مدينة الصدر; transliterasi Arab: Madīnat as-Sadr) adalah sebuah lingkungan luas masyarakat berpenghasilan rendah di timur laut Baghdad, yang dihuni sekitar 2 juta orang yang umumnya adalah Muslim Syi'ah. Daerah ini adalah pusat kedudukan Muqtada al-Sadr, penguasa de factonya dan putera dari Ayatullah Muhammad Sadiq al-Sadr yang namanya digunakan untuk menamai daerah ini.
Daerah suburban ini dibangun pada 1959 oleh PM IrakAbdul Karim Qassim sebagai tanggapan terhadap masalah kekurangan perumahan yang parah di Baghdad. Saat itu kota ini dinamai Kota Revolusi ( مدينة ألثورة). Kota ini memberikan fasilitas perumahan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat miskin Baghdad, yang banyak di antaranya adalah imigran dari daerah pedesaan, yang sampai saat itu hidup dalam kondisi yang sangat menyedihkan. Daerah ini dengan segera menjadi pusat kekuasaan Partai Komunis Irak, dan perlawanan terhadap kudeta yang dipimpin oleh Partai Ba'ath pada 1963 sangat kuat di sini.
Setelah mengalami berbagai dampak yang berat di bawah pemerintahan Baathis Saddam Hussein, yang mengganti nama daerah ini menjadi Kota Saddam, kaum Syi’ah di distrik ini mengklaim otonomi yang besar dari daerah-daerah lain di Irak setelah jatuhnya Baghdad pada April 2003, dengan angkatan kepolisiannya sendiri, klinik-klinik dan pusat-pusat distribusi makanan. Pada saat yang sama, distrik ini juga secara resmi diganti namanya menjadi Kota Sadr.
Tanda penting dari Kota Sadr ini adalah bangunan munisipal besar, yang konon diperintahkan pembangunannya untuk Saddam Hussein, yang memberikan sebuah pidato dari balkonnya, dan kemudian tidak pernah kembali lagi ke gedung ini ataupun kotanya. Bangunan ini hampir dihancurkan oleh para pejarah pada 2003, tetapi militer AS membangun kembali strukturnya dengan biaya AS$ 30.000 dan memberikannya kepada ke-30 anggota dewan penasihat distrik ini untuk mengadakan rapat-rapat.
Peristiwa di Kota Sadr berdasarkan tahun
2003
Sebuah basis sementara AS, Kamp Marlboro, didirikan di pabrik rokok Irak di Kota Sadr, yang menjadi markas bagi Resimen ke-2 Kavaleri Lapis Baja yang mempunyai 800 orang anggota, ditambah dengan 120 orang polisi militer dari Kompi ke-549 Polisi Militer dan dua tim yang masing-masing terdiri dari enam orang dari Pasukan Urusan Sipil dari Batalyon ke-411 Urusan Sipil; semuanya sebagai usaha untuk menenangkan kekerasan di Kota Sadr.
2004
Pada akhir Maret, Brigade ke-1, Divisi Kavaleri ke-1 termasuk Batalyon ke-1, Resimen ke-12 Kavaleri dan Batalyon ke-2, Resimen ke-5 Kavaleri yang ketika itu dipimpin oleh Kol. Abrams dan Robert, dari Divisi ke-1 Kavaleri tiba di Kamp War Eagle, menggantikan pasukan-pasukan dari Skuadron ke-1, Resimen ke-2 Kavaleri AS, dan mengambil tanggung jawab atas pemerintahan dan keamanan Kota Sadr dan wilayah Timur Laut Baghdad.
Pada 25 Juni, Tentara Mahdi memberlakukan gencatan senjata dengan pasukan-pasukan A.S., dan menawarkan bantuan untuk memperbaiki dan membangun kembali infrastruktur utama kota tersebut yang mengakibatkan jutaan orang tanpa listrik, air, ataupun saluran pembuang kotoran.
Pada 10 Oktober, basis ini dihantam tiga buah mortir yang dilontarkan dari dalam kota, yang menyebabkan ditingkatkannya pengamanan oleh AS dan ditempatkannya tambahan 28 tank dan 14 kendaraan tempur Bradley di Kamp itu.
Hari berikutnya, pada 11 Oktober, Program Penyerahan Senjata dimulai di kota ini, yang dirancang untuk membeli senjata dari tangan kaum militan.
2005
Pada 15 Mei, jenazah 13 orang Irak ditemukan di sebuah kuburan yang dangkal, masing-masing mengenakan penutup mata, dan ditembak berkali-kali di belakang kepalanya. Mereka telah dikuburkan dengan tergesa-gesa di sebuah tanah kosong.
Pada 18 Mei, orang-orang bersenjata menembak dan membunuh Ali Mutib Sakr, seorang sopir Departemen Transportasi.
Pada 23 Mei, sebuah bom mobil meledak di luar sebuah restoran yang ramai, membunuh delapan orang Irak dan melukai 89 orang lainnya.[1]
2006
Pada 12 Maret tiga bom mobil meledak dan membunuh 35 orang.
Pada 1 Juli sebuah bom mobil meledak di sebuah pasar terbuka dan membunuh 77 orang serta melukai 96 lainnya.[2]