Koperasi konsumenKoperasi Konsumen merupakan salah satu jenis koperasi, koperasi konsumen adalah perusahaan sosial yang dimiliki dan dikelola secara demokratis dalam rangka memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumenya (anggotanya). Koperasi Konsumen dapat bergerak diberbagai sektor menyesuaikan kebutuhan anggotanya baik dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan, utilitas, hingga makanan namun yang paling populer bergerak disektor ritel seperti di Singapura (Fair Price) ditandai dengan berdirinya gerai layanan ritel. koperasi konsumen berorientasi pada aktivitas gotong royong dalam bentuk membeli bersama-sama sebagai contoh, maka orientasinya adalah pelayanan pada konsumen (anggota) bukan pada keuntungan bisnis.[1] SejarahGerakan Koperasi berakar dari kota tekstil Lancashire, Rochdale, Inggris, di mana pada tahun 1844, kondisi kehidupan yang keras dan perlindungan konsumen yang tidak memadai - pemalsuan makanan oleh pedagang swasta yang meluas - mengilhami 28 orang pekerja untuk mengadopsi pendekatan baru dalam hal penyediaan makanan dan barang-barang lainnya serta penyediaan fasilitas sosial dan pendidikan bagi masyarakat pekerja biasa dengan mendirikan masyarakat Koperasi eceran, Rochdale Equitable Pioneers Society. Sebanyak 28 orang Rochdale mengumpulkan modal yang tidak seberapa dan membuka sebuah toko di Toad Lane, di mana mereka menjual makanan sehat dengan harga terjangkau. Sebagian dari keuntungan atau surplus yang mereka sebut, dikembalikan kepada para anggota secara proporsional sesuai dengan pembelian mereka - dividen Koperasi yang terkenal atau "divi". Para Perintis dan para Co-operator awal lainnya mendapatkan banyak inspirasi dari tulisan-tulisan Co-operative dari Dr William King, seorang dokter dan dermawan dari Brighton, dan Robert Owen, seorang produsen dan pembaharu sosial dari Wales. Dari keputusan dan praktik para perintis, berdasarkan teori-teori Koperasi Owenite, Prinsip-prinsip Koperasi Rochdale dirumuskan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi: keanggotaan sukarela dan terbuka; kontrol demokratis - satu anggota, satu suara; pembayaran bunga modal yang terbatas; surplus yang dialokasikan secara proporsional sesuai dengan pembelian anggota - dividen; dan fasilitas pendidikan untuk anggota dan pekerja. Tidak diklaim bahwa Rochdale Pioneers Society adalah Koperasi pertama, dan tokonya juga bukan toko Koperasi pertama. Ada beberapa perkumpulan yang lebih awal, tetapi bahkan mereka yang bertahan mengadopsi pola Koperasi Rochdale sebagai cara terbaik untuk mengoperasikan masyarakat Koperasi dan memenuhi tujuannya. Rochdale menjadi model untuk pembentukan masyarakat Koperasi serupa di seluruh Inggris dan di seluruh Dunia. Gagasan Koperasi Rochdale telah menyebar ke seluruh dunia dan saat ini terdapat 1,2 miliar Koperasi di 105 negara. Pada tahun 1895, Aliansi Koperasi Internasional didirikan untuk mendukung pengembangan Koperasi di seluruh Dunia[2] Referensi
|