Koang Jaya, Karawaci, Tangerang
Sejarah Koang JayaKoang Jaya atau yang dahulu disebut Kampung Koang Menurut penuturan sesepuh dan tokoh masyarakat sebagai nara sumber merupakan daerah yang subur dan dipenuhi perkebunan. Mulai dari perkebunan kelapa hingga kebun kopi berada di kampung Koang. Salah satu tanaman yang tumbuh subur adalah pohon Koang. Ya, nama pohon inilah yang kemudian menjadi cikal bakal penamaan kampung Koang. Kala itu Pohon Koang tumbuh subur. Menurut penuturan cerita para tokoh masyarakat, pohon Koang tumbuh subur di kediaman H. Saalan, salah seorang tokoh masyarakat paling penting di Koang Jaya. Saat ini halaman tersebut telah berganti menjadi halaman depan masjid At-Tasyri. Dikatakan oleh salah satu nara sumber bahwa pohon ini tergolong tanaman langka. beliau juga mengatakan bahwa ketika usianya masih 30 tahun atau sekitar tahun 1950, pohon Koang masih dapat dengan mudah ditemui. Beliau bahkan juga sempat mencicipi rasa dari buah Koang tersebut. “Bentuknya seperti pohon Elo atau pohon Ara. Buahnya pun seperti buah Elo, hanya saja berbentuk sedikit lebih lonjong.” Tutur beliau, sambil mengingat-ingat kembali masa mudanya. Nara sumber juga menambahkan bahwa beberapa orang menyebut pohon Koang sebagai pohon Seribu Akar. Pohon ini dapat tumbuh besar dan tinggi. Daunnya cukup rindang hingga dapat dijadikan peneduh. Sementara akar-akarnya menjulur ke bawah menyentuh permukaan tanah. Namun, amat sangat disayangkan, pohon Koang tidak lagi dapat ditemukan di wilayah kelurahan Koang Jaya. Pohon ini tergolong langka. Perubahan iklim dan pertumbuhan wilayah ikut berperan dalam menghilangnya pohon Koang. Masih belum ada arsip yang mencatat nama ilmiah dari pohon tersebut. Sehingga belum bisa dilacak kembali jenis pohon apa sebenarnya pohon Koang ini. Meskipun begitu, filosofi dari pohon Koang ini sangatlah bermakna, khususnya bagi warga Koang Jaya. Bahwa sebagai manusia, kita harus selalu ingat asal-usul kita. Sebagaimana akar dari pohon Koang yang menjalar kuat ke dalam tanah. Nama Koang JayaMaka pengambilan nama Koang ini bukanlah keputusan sembarangan. Kata Jaya kemudian juga disematkan ketika Koang Jaya resmi menjadi sebuah kelurahan di bawah wilayah Kecamatan Karawaci, dengan harapan Kampung Koang akan terus berjaya. Tahun 1996 Kelurahan Pasar Baru dimekarkan menjadi Kelurahan Koang Jaya, dan Pada tahun 2000 dengan terbitnya Peraturan Daerah tentang pemekaran wilayah 7 Kecamatan, Koang Jaya secara resmi menjadi kelurahan hasil pemekaran dari Kelurahan Pasar Baru. Kelurahan Koang Jaya merupakan salah satu wilayah yang berada di bawah naungan Kecamatan Karawaci. Kini, Koang Jaya berbatasan dengan Kelurahan Mekarsari di bagian utara dan Kelurahan Pasar Baru di bagian selatan. Sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Neglasari dan sisi barat berhadapan dengan Kelurahan Pabuaran Tumpeng. Luas dan Jumlah PendudukKelurahan Koang Jaya adalah salah satu dari 16 (enam belas) kelurahan yang berada dalam wilayah Kecamatan Karawaci Kota Tangerang dengan luas wilayah ±58 Ha dengan penduduk ±7.397 jiwa dan ± 2.023 jumlah KK (Kepala Keluarga).(data penduduk th. 2021) Sarana IbadahBanyaknya Jumlah sarana ibadah di kelurahan Koang Jaya yaitu masjid 3, Mushollah 6, Gereja 1, Pura 1, Vihara 1. Jadi Kelurahan Koang Jaya merupakan satu satunya Kelurahan di Kota Tangerang yang memiliki tempat ibadah terlengkap untuk 5 agama yang ada, Potensiadapun potensi – potensi yang ada di Kelurahan Koang Jaya sampai saat ini yaitu adanya pintu air 10 yang di resmikan pada 1926 di RW 04, taman Ecofarm di RW 05, Kampung Tematik Tempe di RW 02, Kampung Tematik Inggris di RW 01. Adapun makanan khasnya adalah Nasi Jagal di RW 05. Referensi
Pranala luar
|