Kiswah adalah kain yang menutupi Ka'bah di Makkah, Saudi Arabia. Kain ini biasanya diganti setiap tahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari ketika jamaah haji berjalan ke Bukit Arafah pada musim Haji.[1] Nama kiswah dalam bahasa Arab berarti 'selubung' (kain yang dikenakan pada peti) dan seasal dengan kata kisui dalam bahasa Ibrani.
Setiap tahun, kiswah lama diangkat, dipotong-potong menjadi beberapa bagian kecil dan dihadiahkan kepada beberapa orang, pejabat Muslim asing yang berkunjung dan organisasi asing. Beberapa di antara mereka turut bertukar suvenir Haji. Pembuat kiswah yang terkenal pada masa Jahiliah adalah ad-Dibaj Natilah binti Hibban, ibu dari Abbas bin Abdul Muthalib. Pada masa-masa sebelumnya Umar bin Khattab memotong-motongnya dan membagi-bagikannya kepada para jamaah yang hendak menggunakannya sebagai pelindung dari panasnya suhu kota Makkah. Biaya pembuatan kiswah saat ini mencapai SR 17.000.000. Kain ini memiliki luas 658m2 dan terbuat dari sutera seberat 670 kg. Jahitannya terdiri dari benang emas seberat 15 kg. Kain ini terdiri dari 47 bagian kain dan masing-masing kain memiliki panjang 14m dan lebar 101m. Kiswah dipasang mengitari Ka'bah dan direkatkan ke tanah menggunakan cincin tembaga Jahitan ayat-ayat Quran yang biasanya dirancang secara manual sekarang dibantu oleh komputer yang mempercepat masa pembuatan kain ini.[2]