Killchestra adalah album mini (EP) karya band metal Burgerkill, hasil karya musik kolaborasi bersama Czech Symphony Orchestra melalui perpaduan aransemen lagu pada album-album Burgerkill sebelumnya dengan balutan orkestra klasik.[2] Album ini merupakan konsep musik yang belum pernah ada dalam skena musik metal di Indonesia sebelumnya, sekaligus menjadi pembuktian bahwa musik metal bukan hanya musik berisik tak bernilai.[3]
Album yang menorehkan sejarah baru bagi belantika musik metal di tanah air ini[4] merupakan realisasi mimpi Burgerkill atas gelaran konser orkestra dengan tajuk yang sama di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung tanggal 15 April 2018 dalam rangka memperingati hari jadi Burgerkill ke-23, sekaligus persembahan khusus untuk memperingati ulang tahun mantan vokalis mendiang Ivan 'Scumbag' ke-42.[5][6] Album mini (EP) yang diluncurkan pada masa pandemi ini, rilis tanggal 19 April 2020 melalui platform digital, termasuk rilis edisi fisik terbatas yang terdiri dari 300 paket[5] dengan format Piringan hitam,[7] juga dalam format CD (bundel).[8]
Rilis dan konsep
Album yang menggambarkan kembali tembang-tembang populer Burgerkill, di mana konsep musikalitasnya menggabungkan genre metal dengan sentuhan orkestra, berawal dari tercetusnya ide untuk merangkum lagu Burgerkill dari album pertama hingga keempat dan merepresentasikan kembali dengan esensi dan sensasi yang baru,[9]Killchestra yang mulai digarap sejak 2018 ditengah masa-masa promosi album Adamantine ini,[1] memiliki tantangan tersendiri, terutama bagi Vicky karena harus membawakan lagu yang dinyanyikan dan diciptakan mendiang Ivan, sehingga ia harus memahami emosi penjiwaan lagu-lagu tersebut sebagaimana Ivan membawakannya. Menurutnya album ini adalah album tersulit yang pernah ia garap sepanjang kariernya bersama Burgerkill.[10] Terdapat empat lagu era Ivan yang dibawakan oleh Vicky yakni "Anjing Tanah", "Penjara Batin", "Angkuh" dan "Tiga Titik Hitam".[11] Album ini merupakan sebuah pencapaian besar dan terbaik yang belum terpikir sebelumnya untuk mengkombinasikan kedua genre musik tersebut sepanjang perjalanan bermusik Burgerkill, dengan konsep musik baru hingga lahirnya Killchestra[12] yang diperkaya dengan balutan orkestra dari aransemen asli lagu-lagu pada album sebelumnya tersebut.[13]
Materi tembang-tembang pada album ini dikerjakan di beberapa studio, diantaranya di Sumber Ria Studio, Jakarta, untuk rekam musik sekaligus proses mixing dan masteringnya oleh Simon Cotsworth, kemudian sesi rekam vokal dikerjakan di studio Masterplan, Bandung dan sesi rekam orkestra yang digarap di Cesky Rozhlas Studio, Praha, yang diaransemen oleh Alvin Witarsa, sekaligus pengambilan gambar untuk rilis singel video musik untuk "An Elegy" yang berlokasi di negara yang sama.[1]
Killchestra mendapat sambutan yang sangat positif bagi khayalak metal tanah air, terutama sejak materi pertama "An Elegy" (gubahan dari album Venomous) yang diluncurkan terlebih dahulu tanggal 11 April 2020, berupa video musik yang garapan audio dan visualnya sukses membawa Burgerkill ke jenjang tingkat yang lebih tinggi. Perpaduan antara musik ekstrem dengan orkestra yang secara warna musik saling bertolak belakang, dapat menghasilkan harmoni yang istimewa, tanpa menghilangkan atmosfer asli dari tembang itu sendiri.[15]
Album ini dibuka dengan "Anjing Tanah" yang diambil dari Beyond Coma and Despair dan ditutup dengan "Tiga Titik Hitam" yang diambil dari Berkarat. Dimana secara keluruhan, gubahan musik metal ekstrem yang agresif dengan paduan orkestra ini menjadi terobosan besar di kancah musik tanah air.[14]