Khalid Sheldrake
Khalid Sheldrake, terlahir sebagai Bertram William Sheldrake, (1888 - 1947) adalah seorang pengusaha acar yang kemudian pindah agama menjadi Islam dan sempat mendeklarasikan diri menjadi raja Islamistan di Xinjiang, RRT selama Era Panglima Perang. BiografiSheldrake, yang disebut oleh media Inggris pada pertengahan dekade 1930-an sebagai "Raja Wilayah Suburban Tartary" adalah anak dari seorang pengusaha acar terkemuka, yang mengubah namanya menjadi Khalid saat ia pindah agama menjadi Islam. Sheldrake aktif di komunitas Muslim di Inggris dan mendirikan cabang Asosiasi Islam Barat (Western Islamic Association) di South Shields, Inggris pada 1930. Beberapa pemberontakan yang dilakukan warga Muslim di Xinjiang pada awal dekade 1930 an membuat wilayah ini tidak terkontrol oleh Republik Tiongkok dan di sana didirikanlah beberapa negara Islam, salah satu diantaranya adalah Republik Turkistan Timur Pertama dan Kekaisaran Khotan. Pada tahun 1934, para Emir dari Khotan berniat mengundang Sheldrake untuk menjadi kepala negara mereka. Sheldrake saat itu berada di Beijing untuk keperluan mempelajari kehidupan Muslim Tiongkok. Sheldrake menyetujui permintaan itu dan kemudian dia mendeklarasikan diri sebagai raja Islamistan. Namun karena ada pro-kontra di wilayah tersebut mengenai Sheldrake yang akan menjadi raja di sana, akhirnya Sheldrake tidak pernah sempat sampai ke tempat dimana ia didaulat menjadi raja.[1][2] Dan pada saat bersamaan, Pasukan Sheng Shicai (盛世才) yang diboncengi Uni Soviet lalu merestorasi pengaruhnya di wilayah tersebut dan Sheldrake akhirnya hanya bisa kembali ke Inggris.[3][4][5] Sheldrake yang kemudian diduga adalah agen rahasia Inggris melanjutkan hidup sebagai pengelana, menjadi dosen dan penggalang dana. Ia pernah bekerja di British Council selama Perang Dunia II, lalu ia kembali ke Inggris pada 1944, dan meninggal di 1947.[6] Referensi
|