Kecamatan Keumala berbatasan dengan Kecamatan Tangse, Pidie (di bagian selatan), Titeue, Pidie (utara), pegunungan JanthoAceh Besar (barat), dan Tiro (timur). Kecamatan ini terkenal dengan berasnya yang enak dan air yang bersih.
Sejarah
Sebelumnya, kecamatan ini bernama lengkap Titeue/Keumala, berbatasan dengan Kecamatan Sakti. Namun pada akhir tahun 2007, Titeue, Pidie menjadi sebuah kecamatan tersendiri.[1]
Menurut sejarah orang dulu, nama Keumala diberikan kepada kecamatan ini karena cahaya berwarna senja yang memantul ke langit yang keluar dari sebuah kolam di Desa Jijiem di sore hari setelah hujan. Karena Keumala itu sendiri berarti cahaya.[2]
Keumala terkenal dengan sumber daya alam berupa beras[4] dan air bersih. Kecamatan ini merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Pidie. Sungai dan pegunungan di Kemukiman Keumala Dalam juga sering dijadikan objek wisata warga Pidie.[5]
Tempat wisata
Di daerah ini layak dikembangkan wisata air. Salah satunya adalah tempat wisata Proyek yang berada di Desa Ugadeng.[6] Di sini terdapat Rinyeun Sireutoh dan menjadi pusat irigasi di Kabupaten Pidie. Selain itu, juga terdapat Water Park Keumala.[7]
Fasilitas Pendidikan
Di kecamatan ini terdapat empat dayah yaitu: Dayah Darul Kamaliyah Mesjid Raya Keumala di Desa Jijiem yang dipimpin Teungku H Muhammad Amin Ibrahim,[8] Dayah Al Munawwarah di Desa Mesjid Nicah yang dipimpin Teungku Abdullah Panga, Dayah Bustanul Huda di Desa Pako Kemukiman Keumala Dalam yang dipimpin Teungku Muhammadon Abti, dan Dayah Hidayatul Awam Turaja di Desa Jijiem yang dipimpin Teungku Al Barri Ibrahim.
Wilayah administrasi
Keumala terbagi dalam dua kemukiman (pemerintahan adat yang terdiri atas gabungan beberapa desa), yaitu Kemukiman Keumala Raya dan Keumala Dalam.