Kerusuhan Batam 2011 adalah sebuah insiden keamanan yang melibatkan buruh dan polisi di Kota Batam yang dimulai pada tanggal 24 November 2011.
Kronologi
Pada hari Kamis, 24 November 2011, pukul 06.00 WIB pendemo mengawali unjuk rasa dari alun-alun Kota Batam. Mereka berjalan menuju kantor Pemko Batam. Sesampainya di sana, mereka bernegosiasi dengan Wali kota Batam, DR. Ahmad Dahlan.
Pada siang hari, dalam negosiasi tersebut, apa yang hendak diperjuangkan para buruh ini belum mendapatkan respons. Sehingga ada dari mereka yang hendak memancing suasana sehingga menjadi memanas. Beberapa buruh pun terpancing, hingga mulai melempari petugas Satpol PP. Keadaan pun semakin memanas.
Pada pukul 16.00 WIB anggota Polda Kepri lalu membubarkan massa dengan tembakan peringatan ke udara. Massa pun bubar. Tetapi, saat mereka pulang, mereka melakukan tindakan-tindakan anarkis. Beberapa antara lain pembakaran terhadap pos polisi dan pelemparan terhadap mobil-mobil yang lewat.
Pada sore hari dari kejadian itu diketahui timbul korban luka yakni 2 orang Satpol PP, 3 orang Brimob, 1 warga sipil, dan 6 pendemo. Lalu ada beberapa mobil rusak terdiri dari 11 mobil umum, 1 mobil Satpol PP, dan 3 mobil lalu lintas. Bahkan 3 pos polisi ikut rusak dan 3 pendemo terkena peluru karet.[1]
Akibat
Akibat bentrokan ini, suasana Kota Batam menjadi mencekam. Selain itu, masyarakat tampak menghindari kawasan Batam Centre ini. Para pelaku usaha di kawasan ini juga memilih untuk menutup tokonya. Saat ini, ada 16 perusahaan elektronik di kawasan Mukakuning yang juga ditutup sejak pukul 10.30 WIB.[2]
Referensi
|
---|
Bencana alam | Banjir & longsor | |
---|
Gempa bumi | |
---|
|
---|
Kecelakaan | Kereta api | |
---|
Pesawat terbang | |
---|
Kapal | |
---|
|
---|
Kerusuhan | |
---|
Terorisme | |
---|
Lain-lain | |
---|
|